Pupus

964 66 0
                                    


"Okin kelihatannya baik"Kata Luluk yang sedang mengupas apel dimeja dapur.

"Mungkin"Jawab Senja dingin sambil menyendok makanan didepannya.

"Kok mungkin sih?Mama lebih senang sama dia dari pada Fajar yang udah ninggalin kamu itu"Kata Luluk sambil memotong apel yang sudah ia kupas.

"Mama kan baru kenal sehari sama dia"Kata Senja cuek 

"Iya sih,tapi dia udah kelihatan baiknya"Kata luluk.

"Kamu sama dia aja!.Buat apa nunggu orang yang enggak pasti,iya kalo Fajar cinta sama kamu kalo enggak?"Luluk lebih senang jika putri semata wayangnya itu menjalin hubungan dengan Okin,sebenarnya dulu Luluk sangat senang jika Fajar dengan Senja tapi semenjak Fajar membuat naknya menangis setiap malam ia maka dari itu Luluk membenci Fajar.

"Senja belum kepikiran,masih sibuk mikirin skripsi"Semenjak Senja menginjak semester akhir ia sangat sibuk karena ia mengikuti sistem SKS sistem dimana kuliah hanya ditempuh selama3,5th 

"Tapi gak baik nunda tawaran orang"Kini Senja menatap mamanya sambil menyipitkan matanya tidak jadi melahap makanan yang sudah disendoknya itu.

"Mama nguping"Selidik Senja kepada mamanya

"Mama enggak sengaja denger"Jawab Mama senja sambil memakan apel yang ia kupas tadi.

"Sama aja ma!"Senja bangkit lalu meninggalkan piring dan mamanya dimeja makan.

***

Sudah tiga hari semenjak sang mama menyatakan lebih setuju jika Senja dengan Okin dari pada Faja,gadis itu setiap malam menimbang nimbang perkataan sang Mama mencari solusi yang tepat,Senja yang merebahkan tubuhnya dikasur,merasa sudah mendapat jawaban dari kebimbangannya Segera ia mengambil Handphonenya yang tergeletak dimeja melajar miliknya itu,Tangannya mescroll mencari kontak milik Rara lalu menekan tombol hubungi dihandphnenya.

"Halo"Sapa Senja

"Waalaikumsalam"Kata Rara sambil mengucek matanya.

"Eh.. Assalamualaikum"

"Rumah lo gak ada jam apa?Ganggu orang tidur aja lo"Omel Rara karena sekarang sudah jam 03.00,sempat-sempatnya gadis itu menelpon dijam seperti ini.

"Gue mau nerima Okin"Kata Senja lirih tapi terdengar jelas ditelinga Rara.

"WHAT,Lo ngigo ya?"kini mata Rara melebar seperti mau lepas dari tempatnnya.

"Enggak,gue sadar"

"Fajar gimana?"Tanya Rara

"Gue ceritain besok aja,waktu pulang kuliah"Senja langsung mematikan panggilannya,lalu menarik selimut berwarna putih itu.

**

Senja kini dikelilingi oleh Rara dan Rama mereka menunggu gadis didepannya memulai ceritanya,Dikarenakan dosen hari ini tidak datang mereka mempercepat Senja untuk bercerita yang sebenarnya janji Senja setelah Jam kuliah untuk bercerita.

"Sebab akibat lo milih Okin dibanding Fajar?!"Kata Rama seperti guru Bahasa Indonesia yang memberi soal kepada muridnya.

"Gini"Senja menarik nafas lalu menghembuskan liwat mulutnya.

"Gue gak yakin kalo gue dan Fajar bersatu"Kata Senja lesu.

"alesan lo jadul banget,kayak muka si Rama"Kata Rara yang mendapat pelototan dari Rama yang menggunakan baju pink itu.

"Dengerin gue dulu napa?" Kata Senja ketus.

"Iya iya,Lanjut"

"Intinya gue mau belajar mencitai Okin"Kata Senja lesu,sebenarnya ia belum yakin dengan keputusannya ini.

"Lo langsung terima tunangan dia?"Kata Rara.

"Enggak,Gue mau jalanin sesuai alur dulu"

"Maksud lo komitmen?"Kata Rama antusias

"Hmm... bisa dibilang gitu"

"Tapi lo yakin" Selidik Rara sambil menyipitkan matanya.

"Insyaallah gue yakin"

"Terus tanggepan Mama lo ke Okin gimana?" Tanya Rama yang memainkan slime bergliter yang ada diwadahnya.

"Mama gue lebih setuju gue sama Okin"Salah satu Senja mau menerima Okin adalah sang mama yang lebih menyetujui jika dirinya dengan okin dibanding Fajar.mungkin ini cara ia berbakti kepada orang tuanya yang selalu sabar dan sayang kepadanya.

"Wahh.. Berat ini"Kata Rama lirih tapi terdengar samar samar oleh Senja

"Maksud lo?" Tanya Senja sambil mengerutkan dahinya

"E.. Bukan apa-apa"Kata Rama sambil tersenyumaneh,dibawah sana kaki Rara menginjak kaki Rama pria jadi jadian itu hanyamembatin rasa sakit dikakinya.    

****

Seorang pria dengan kaos putih milik merk ternama didunia duduk disalah satu kursi diFoodcourt milik salah satu mall ternama diBandung,matanya menatap satu persatu kendaraan yang melintas dibawah sana.Sebenarnya tadi ia sudah menghubungi Senja untuk mengungkapkan rasa yang masih terkunci dihati kecilnya sana tapi Senja tidak bisa pergi bersamanya dengan alasan ada tidak enak badan.Fajar menyeruput cappuccino yang ia beli tadi.sudah bosan dengan lalu lalang dibawah sana Fajar mengedarkan pandangannya kedalam foodcourt,Mata Fajar seakan otomatis menyipitkan ketika menangkan sosok perempuan yang sangat familiar dimatanya.Sosok gadis dengan kaos lengan pendek berwarna putih polos dengan kulot berwarna hitam,berada didepan sebuah stan pejual milk tea yang lumayan sepi.Fajar segera berdiri berjalan menghampiri gadis itu,namun langkahnya terpaksa berhenti ketika serang pria berkaos merah maroon yang baru saja muncul lalu menghampiri Senja.Tiba-tiba rasa sakit menyengat hatinya pria itu.Kini pupuslah yang ia rasa,kaki jenjangnya sudah tidak kuat menpang tubuh kekarnya itu Fajar langsung duduk dikursi yang berada disebelahnya,capucino yang ia pesan tadi ia tinggal dibelakang sana-meja yang ia duduki sebelum ia melangkah menghampiri Senja.

Fajar tetap mengamati Senja dan Okin didepan stan milk tea itu,mereka berdua terlihat akrab bahkan tertawa berdua yang menambah rasa sakit dihati Fajar.Saat Senja bersamanya gadis itu tidak pernah tertawa seperti itu bahkan tersenyum saja hanya tipis.Fajar memutuskan pergi meninggalkan food court ia sudah tidak kuat melihat mereka berdua.

***

Setelah memparkirkan mobil digarasi Fajar berjalan lemas kearah kamarnya yang melewati ruang keluarga,diruang keluarga terdapat sang kakak yang masih menggunakan seragam polisinya,sang kakak yang Abdinegara juga diketahui bernama Boby itu terlihat memilih milih sesuatu.

"Bro.. bro.. sini deh!!"Sang kakak melihat sang adik yang akan memasuki kamar cepat cepat memanggilnya sambil melambaikan tangannya.

"Nanti aja bang,lagi males"Kata Fajar dengan nada lemasnya.

"Bentar aja lah..Bro!"Kata Boby ngeyel.Fajar menghela nafas beratnya lalu berjalan menghampiri sang kakak yang tidak pengertian itu.

"Bro,pilih yang lo suka"Boby menjejerkan satu persatu foto yang terdiri dari 10 foto perempuan yang tidak dikenal oleh Fajar.

"Terserah abang"Jawab Fajar cuek.Fajar sudah sering dikenalkan dan disodori foto perempuan yang tidak kenal,pernah dulu Boby mengenalkannya kepada seseorang janda yang mempunyai bisnis warteg terkenal di Bandung,iyasih masih muda,cantik tapi bukan selera Fajar.Sebenarnya Fajar tahu jika sang abang berniat baik tapi menurut Fajar itu tidak perlu.

"Kan lo yang jalanin"Kata Boby.Fajar hanya menarik nafas beratnya lalu menarik salah satu foto tersebut tanpa melihat wajah perempuan yang terpasang difoto itu.

"Wahh pilihan lo tepat"Teriak Boby kepada Fajar yang berjalan menjahui sang kakak.

"Ini kembang kantor Bro.."Teriak Boby kepada Fajar yang berada diambang pintu. 


Makasih udah membaca dan vote tulisan saya,Jangan lupa vote yang belum vote ^^

Aku Senja Kamu FajarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang