"Boleh gabung?"Tanya nya lagi karena ketiga manusia itu hanya diam menatapnya seperti melihat mayat bangkit dari kubur.
"Si silahkan"Rama mengawali karena tidak ada yang menjawab pria itu duduk di sebelah kanan Rama.
"Apakabar kamu Ram?"Tanya Fajar pria yang menggunakan baju atau lebih sering disebut seragam pesiar oleh banyak orang yang tau tentang Militer.
"Ba baik"Jawab Rama terbata bata karena ia belum percaya Fajar bangkit kembali maksudnya hadir kembali.
"Kalian satu Universitas?" Tanya Fajar lagi.
"bahkan kita satu jurusan" Tambah Rara.berbeda dengan Rara dan Rama gadis disebelah Rara itu hanya diam menatap kedepan ketika Fajar menanyakan sesuatu kepada mereka entah kenapa ia melihat kehadiran pria berseragam pesiar AKMIL itu rasa sakit yang ia pendam bertahun tahun kembali muncul.
"Jar gue sama Rama ambil minuman sebentar"Rara mengedipkan sebelah matanya kepada Rama,Pria jadi jadian itu diam tidak mengerti maksud Rara karena gadis itu menarik kemeja berwarna pink miliknya.
"Tolong jagain Senja ya?!"Pintanya sambil bangkit dari kursi yang tadi ia duduki.
Hampir 5menit setelah kepergian Rara dan Rama kedua manusia itu tidak ada yang mengawali pembicaraan Senja masih menatap lurus kedepan sedangkan Rama sesekali mengatur nafasnya.
"Apa kabar?" Akhirnya Fajar mengawali pembicaraan.
"Baik"jawab Senja dengan suara dinginnya
"Kamu sekarang beda ya"
"Maksud lo?"Masih dengan suara dingin Senja menjawab Fajar tapi kini ia menatapnya tidak sengaja kedua bola mata itu bertemu cepat cepat Senja memalingkan wajahnya.
"ya.. kamu tambah dewasa" Senja hanya diam dikeramaian sebenarnya ia ingin mengutuk Rara da Rama mejadi batu karena berhubung dia bukan ibu Malin ia tidak bisa mengutuk kedua sahabatnya itu.
"gak Tanya kabar saya?"
"Emang penting ya?"Tanya Senja dengan nada dinginnya.
"Hmm gak juga"
"Kenapa kamu jadi dingin gini sama saya?" Tanya Fajar yang sejak tadi menggunkan kosa kata Saya kamu entah sejak kapan kosa kata Fajar berubah menjadi membosankan mungkin sejak pria itu mejadi Taruna
Gadis itu bangkit dan tidak menjawab pertanyaan Fajar entah mengapa matanya memanas air matanya tidak bisa ia cegah jatuh cept cepat ia pergi ia tidak mau jika Fajar melihatnya menangis.Pria itu segera bangkit mengejar Senja yang sudah jauh didepan sana.
Senja berjalan cepat menjauh dari keramaian sesekali ia menyeka air mata yang tidak dapat ia bendung lagi tangan kirinya menenteng highheels yang ia gunakan mungkin agar mudah berjalan karena itu ia memutuskan untuk melepasnya.
Tiba tiba sebuah tangan menarik pergelangan tangan Senja mengakibatkan ia berhenti lalu menoleh kebelakang,siapa yang berani menariknya saat seperti ini
"Mau kemana kamu?"Manusia yang berani menarik pergelangan tangan Senja adalah Fajar
"Lepasin gue"Senja menoba melepaskan genggaman Fajar tapi tidak bisa karena tangan Fajar terlalu kuat.
Buuk.. Tiba tiba Fajar menarik Senja kepelukannya mengakibatkan hantaman didada bidang milik Fajar.kedua kalinya Senja meronta berusaha melepaskan tubuhnya dari dekapan Fajar tetapi gagal.
"Gue kangen lo" Suara bariton yang lembut milik Fajar terdengar ditelinga Senja.Senja hanya diam mencerna kalimat yang baru saja Fajar katakan dan berubah tidak menggunakan kosa kata yang membosankan tadi.Fajar kembali,Fajar yang telah lama ia tunggu telah kembali Fajar yang memeluknya sekarang adalah Fajarnya Senja.
"Udah ya kalo nangis"Bisik lembut Fajar kepada Senja yang menangis dipelukannya.Senja menangis sejadi jadinya dipelukan Fajar mengakibatkan seragam coklat itu basah oleh air matanya.
Setelah kejadian tadi malam yang membuat mata belo milik Senja kini menyipit akibat menangis dipelukan Fajar lalu dilanjutkan lagi dirumah miliknya ditambah dengan ia tidak bisa tidur sampai jam dua pagi.ia bangkit membuang selimut kesamping badannya karena jam dimeja kecil disamping kasurnya sudah menunjukan 07.45 padahal jam 08.00 ia ada kelas mau tak mau sepuluh menit lagi ia harus sudah sampai kekelas jika terlambat ia harus mengulang semester depan.
Ketika berjalan dilorong menuju kelasnya beberapa pasang mata menatapnya heran bagai mana tidak heran seorang gadis dengan rambut dikuncir cemol dengan kaca mata hitam bertengger padahal hari ini suhu di Bandung 180C tapi tatapan tatapan aneh itu tidak diperdulikan oleh Senja.
Kelas sudah ramai oleh para penghuni,semua menatap heran kearah Senja termasuk kedua sahabatnya tapi gadis itu masih tidak perduli.
"Tu orang ngapain?"Bisik Rama kepada Rara yang duduk disebelah Senja.
"Gue jadi takut"Tambahnya lagi sambil bergidik ngeri dan prihatin karena semakin hari temannya terlihat seperti orang gila baru.
"Senja sekarang jadi tukang pijit?" Teriak Angga pria yang terkenal nyablak dan rese.
"Mau dong gue dipijit ada plus plusnya kan?"Suara Angga menggema didalam kelas mengakibatkan penghuni kelas tertawa.
"Rese lo"Melayang lah sebuah botol minuman yang masih penuh kearah Angga
"Lo sih aneh aneh pakek kacamata item segala"Komen Rara
"Ini Fashion baru"Jawab Senja disela ia mengeluarkan buku didalam tasnya.
"Fahion apa tukang pijet baru bu.."Timpal Rama denga nada gemulay nya
"Apaan sih lo rim" Timpal Senja judes
******
"Gimana suh sudah ketemu dengannya?"Tanya pria yang duduk dipinggir lapangan besar dibawah pohon besar yang terasa damai.
"Siap,Sudah" Jawab pria yang diketahui Fajar atau Letda.Putra Fajar
"wahh selamat suh"Kakak asuh Fajar yang diketahui bernama
"Jangan dilepas lagi suh "Okin menepuk pundak Fajar untuk menyemangatinya.
"Masih ragu suh,Gimana sama keponakan Bang Bram?"Tanya Fajar sambil menatap langit sore hari yang terlihat cerah.
"Masih nunggu dia ngasih jawaban,dia masih belom bisa moveon dari masalalunya"Jawab Okin sambil memainkan rumbut yang telah ia cabut
"Wah... ada ada aja,Saya doain biar dapat jawaban enggak digantung kayak gini" Kini berganti Fajar yang menepuk pundak Okin
"Emangnya jemuran"Mereka tertawa renyah disaksikan cahaya senja hari itu.
"Besok pesiar mau kemana suh?" Tanya Okin kepada Fajar
"Gak ada tujuan suh"Jawab Fajar.
"Sama"
"Nasib pejuang LDR" Kata Okin yang disetujui dengan anggukan oleh Fajar
"pesiar kemana Nyo?"Tiba tiba suara asing terdengar,Fajar dan Okin menoleh keasal suara langsung berdiri sambil horbat lalu dibalas pria itu.
"Siap,izin petunjuk"Jawab Okin
"Wah kebetulan keluarga dari Bandung datang,Kesempatan buat kamu Nyo"Kata Bram atau lebih sering dipanggil Bang Bram oleh Okin dan Fajar
"Kamu besok pesiar kemana nyo?"Tanya Bram kepada Fajar
"Siap,izin petunjuk"Jawab Fajar dengan suara lantang
"Sekalian aja ikut" Usul Bram yang mendapat persetujuan dari Fajar.sebenarnya Fajar enggan ikut berhubung Bram kakak asuh yang sangat baik dibanding yang lain yang biasanya lebih senang menyengsarakan adik tingkatnya eapi demi kebaikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Senja Kamu Fajar
RomanceSenja sangat sangat membenci Fajar karena pria itu kembali mengingatkannya pada luka lama dan kembali membawa sebuah harapan disaat Senja telah bersama orang lain.Fajar kembali untuk Senja gadis yang telah ia tinggal pergi tanpa pamit.