12🍃Our Conversation

65 7 0
                                    

Sorry, baru update lagi. Semoga masih ngikutin kisahnya yah 🤗

Happy Reading 😊
_____________________

Tok.. Tok... Tok....

Ketukan pintu menyadarkan ku dari lamunan, disusul kemunculan Raihan, adik ku dari balik pintu kamar ku.

"Ada apa dek?"

"Kak Reza nelfon, katanya kakak disuruh nelfon soalnya dari tadi Kak Reza telfonin kakak tapi nggak di angkat" ujar Raihan dengan gaya kaku khasnya.

"Oh ya? Kakak nggak lihat" ujar ku mengecek hp ku yang berada di atas nakas.

Dan benar saja. Ada 4 misscall dari Kak Reza. Detik selanjutnya, video call dari Kak Reza pun muncul di layar ponsel ku yang langsung ku jawab.

"Kak Reza ada apa nelfon?" tanya ku begitu layar ponsel ku telah memuat wajah Kakak ku itu.

Kamu kenapa sama Bian?

"Ga ada apa-apa kak" kilah ku

Jangan bohong! Bian kacau banget dan ga ada yang bisa bikin dia sekacau ini kalo ga ada sangkut pautnya sama kamu

"Sebenarnya waktu itu Kak Bian ngungkapin perasaannya ke aku tapi karena aku ngerasa belum siap jadi aku menghindar kak dan semuanya berantakan gara-gara kebodohan aku. Kak Bian juga jadi celaka, semuanya karena aku" jelas ku.

Diseberang sana Kak Reza malah mengacak-acak rambutnya sendiri. Tuhkan. Kalau sudah begini aku takut Kak Reza akan memarahi ku.

Vani, Bian itu emang suka sama kamu. Bahkan sejak dulu.

"Maksud kakak? Jadi kakak udah tau?"

Iya kakak tau semuanya. Sebenarnya sebelum Bian berangkat ke London, dia udah mau bilang perasaannya ke kamu. Tapi kakak yang larang karena waktu itu kamu masih SMP dan menurut kakak, belum waktunya kamu mikirin cinta-cintaan. Dia beneran cinta sama kamu dek.

"Tapi aku ga tau perasaan ku ke Kak Bian tuh kayak apa? Sejak dulu aku anggap Kak Bian kakak aku, sama kayak Kak Reza"

Vani, kakak bisa ngerti perasaan kamu tapi cara kamu ini ga tepat dek. Kamu nggak bisa mengabaikan perasaan Bian dengan menghindari dia. Itu cuma bakal bikin kalian berdua terluka. Bian dengan hati dia yang hancur dan kamu dengan rasa bersalah kamu

"Terus aku harus apa kak?"

Coba kamu lihat Bian sebagai pria. Pria yang punya banyak cinta untuk kamu dan pria yang bisa kamu percaya untuk cinta kamu dek

"Gimana kalo akhirnya aku nggak bisa mencintai Kak Bian?"

Jalanin dulu dek, kasih Bian satu kesempatan. Kakak percaya sama yang namanya cinta karena terbiasa.

"Iya kak"

Ya udah kalo gitu, kamu baik-baik sama Bian. Kakak tunggu kabar baik dari kalian yah. Ucap Kak Reza mengakhiri sambungan video call di antara kami.

***

To Be Continue...

Untuk chapter ini segitu dulu yah, nanti aku balik lagi. Makasih buat yang masih baca cerita ku.
Aku tunggu komen2 dari kamu dan jangan lupa ninggalin jejak sehabis baca cerita ini yah.

Sangkyu 😘😘


Pelangi Senja🌷

IF (Ketika Cinta Tidak Lagi tentang Kita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang