Selang beberapa minggu setelah ujian, pengumuman kelulusan pun tiba. Semua siswa menyambut gembira hal ini, namun diiringi juga dengan rasa takut. Lulus atau tidak ya??. Siap tidak siap mereka semua harus datang ke GH untuk mengetahui dirinya lulus atau tidak. Siap dengan konsekwensi kalau tidak lulus harus mengulang sekolah setahun lagi dan kalau lulus harus siap jadi seorang mahasiswa yang katanya orang yang bebas tanpa peraturan. Yowie ada di kelas Aldrin bersama Banyu dan Inge yang sama-sama berdebar-debar menunggu pengumuman di tempel di papan besar dekat kantor Kepala Sekolah.
"Lama banget sih... bikin takut aja!!" Yowie mulai panik
"Iya nih!! Bikin ngeri aja" Inge menimpali, kemudian terdengar suara Toa keras dari luar.
"BAGI ANAK-ANAK KELAS TIGA, PENGUMUMAN KELULUSAN SUDAH DITEMPEL DI PAPAN PENGUMUMAN!"
"Cepeeeeet!!" Banyu menarik tangan Inge dan langsung menghilang dari kelas. Aldrin dan Yowie menarik napas dalam-dalam lalu segera berjalan menuju papan pengumuman. Papan pengumuman sudah dipenuhi oleh lautan anak-anak kelas tiga GH yang semuanya berdesak-desakan ingin mengetahui dirinya lulus atau tidak!. Inge dan Banyu tidak kelihatan batang hidungnya, sepertinya mereka sudah masuk ke dalam kumpulan para siswa itu.
"Kamu tunggu disini aja yah Ay, biar aku yang liat biar kamu nggak desek-desekan.." Aldrin langsung masuk ke dalam kerumunan itu, berusaha mencari celah untuk menuju ke papan pengumuman yang jauhnya masih 5 meteran. Udara di dalam kerumunan itu benar-benar pengap, Aldrin harus menarik napas dalam-dalam kalau masih mau hidup. Lima menit kemudian dia kembali dengan baju setengah basah, memberi kabar kepada Yowie
"Hh... hh... Yank aku lulus!!, tapi nama kamu nggak ada di kelas 3 IPS 1, udah aku liat berulang-ulang nggak ada!!" kata Aldrin sambil mengatur napasnya.
"Hah?? Yang bener kamu Yank?? Kamu udah beneran cari nama aku??" Yowie panik.
"Udah aku cari nama Yowie di kumpulan hh...hh... anak-anak yang huruf depan namanya 'Y' tapi nggak ada Ay..."
"Ihh.. kamu tuh dodolnya nggak ilang-ilang! Nama aku kan Annala Yowie, cari di nama yang huruf depannya 'A' dong!!"
"Oh iya!!" Aldrin menepuk jidatnya
"I'll be right back!!" Aldrin kembali masuk ke tempat pengap itu, kembali menarik napas dalam-dalam dan dengan sekuat tenaga akhirnya sampai di depan papan pengumuman. "Annala Yowie..." telunjuk Aldrin mulai mencari-cari nama Yowie. "Ada!! Lulus!!! Awas... awas... minggiiiir!!!!" Aldrin langsung berlari menghampiri Yowie dan memeluk gadis itu.
"Kamu lulus Yank!! Aku juga Lulus!! KITA LULUS!!!" teriak Aldrin sambil tertawa lalu menggenggam tangan Yowie. Yowie juga ikut senang mendengar kabar itu. Mereka berteriak "HOREEEEEE!!!" sambil loncat-loncatan di tempat. Sampai Aldrin tersadar akan sesuatu.
"Eh..eh.. kamu kan nggak boleh loncat-loncatan??!! Ntar Adik bayinya sakit.."
"Adik Bayi??" kata-kata ini terdengar bersamaan dari sepasang cewek-cowok yang ada di samping mereka sekarang. Banyu dan Inge!!
@@@
"Lo lagi hamil??!! Lo berdua udah nikah?? Dan nggak ngabarin gue sama Banyu?? Ohhh sopan banget lo berdua!!!" Omel Inge ke Aldrin dan Yowie yang duduk menunduk di depannya. Sore itu mereka berempat ada di sebuah coffee shop atas paksaan Inge dan Banyu, Inge ingin mencari tau kata-kata 'adik bayi' yang Aldrin ucapkan tadi pagi. Dan akhirnya terbongkar sudah rahasia Aldrin dan Yowie selama ini kalau mereka sudah menikah karena Yowie hamil.
"Ya.. maaf Nge tapi hal ini emang harus dirahasiain sampai kita lulus.. dan nggak boleh ada yang tau sama sekali.." Jelas Yowie dengan wajah menyesalnya, Aldrin hanya menolong dengan mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Up's I'm Pregnant! (Lengkap)
ChickLit"Mau kan Yo, kamu nikah sama aku?? Aku sayang kamu banget!! Maaf kalau pernikahan ini terjadi terlalu cepat.." "Nggak apa-apa, dengan begini aku bisa lebih cepet hidup sama kamu Yank, aku juga sayang kamu banget.." jawab Yowie. "Nggak apa-apa kan...