Kukuruyuuuuuk.... Ayam jago berkokok, tanda pagi yang sudah datang. Tapi kalau dilihat-lihat matahari masih belum muncul, yah karena jam juga masih nunjuk ke angka 4 pas. Tapi Aldrin dengan susah payah membuka matanya, bangun pagi-pagi buta untuk mengikuti Ospek hari pertamanya. Masih setengah sadar dia masuk ke kamar mandi, berdiri mengatur nyawanya yang masih belum menyatu. Setelah itu mulai mengguyur badannya dengan air yang kalo pagi-pagi gini pasti dingin banget, brrrr.... Lalu dengan malas pula membuka lemari dan langsung memakai baju perlengkapan ospeknya, mengambil tas karungnya dan turun ke bawah untuk sarapan.
"Masak apa Bi?" Aldrin mendekati Bi Irah yang sibuk memotong-motong sosis di dekat kompor di dapur.
"Nasi goreng aja Mas, biar cepet.. biar Mas nggak terlambat. Emangnya Mas Aldrin berangkat jam berapa? Biar Bibi panggilin Pak Totonya" Bibi membilas tangannya
"Jam lima"
"Lah Mas, ini kan udah jam 5"
"Hah??" Aldrin melihat jam tangannya. Bener!! Sudah jam lima, dia belum makan, belum pakai sepatu, belum mengambil topi embernya dan belum memakai dasi!! Bisa telat nih!.
"Aduh.. nggak usah sarapan deh Bi, bisa telat aku nih!! Tolong ambilin ember merah kecil yang di deket mesin cuci dong Bi!!" Bi Irah dengan sigap langsung melesat ke belakang rumah.
"Dasi!! Aduhh... mana gue nggak bisa lagi pakek dasinya. Ayah belum bangun lagi!! Gawat! Bi... Bi Iraaaah.. Bibi bisa masangin aku dasi nggak??" Teriak Aldrin ke Bi Irah yang baru saja datang dengan ember di tangannya.
"Aduh, mana bisa Mas.."
"Pak Toto bisa nggak Bi?" Aldrin mulai Panik
"Kayaknya nggak deh Mas.. ini embernya, saya mau masak dulu"
"Yaaaah Bi... gimana nih?? Aku bisa kena hukum nih!!" Aldrin berteriak bingung.
"Ya gimana dong Mas, Bibi juga nggak bisa"
"Aduuuh ribut banget sih??" Yowie turun dari kamar sambil mengeluh, lalu duduk menelungkupkan kepalanya di atas meja makan.
"Kok kamu bangun?"
"Gimana nggak bangun kalo ada orang ribut-ribut nggak jelas pagi-pagi buta gini?" katanya sambil mengucek-ngucek matanya lalu memandang Aldrin malas dengan mata yang masih mengantuk.
"Ini, dasi.. aku nggak bisa pakeknya" Aldrin menyodorkan dasi itu ke Yowie
"Mana aku yang pakein!! Gitu aja sampe bangunin orang!" dengan mata tertutup tangan kecil Yowie dengan lihai dan cepat membentuk dasi itu menjadi dasi yang sebenarnya. Dan selesai juga.
"Hah?? Yank, bukan dasi kupu-kupu! Dasi yang biasa aja.." Aldrin langsung kaget, Yowie memasang dasi kupu-kupu lucu di leher Aldrin. Lalu gadis yang rambutnya masih acak-acakan itu langsung nyengir kuda sambil berkata pelan "Oh... hehehe maap deh.. abis aku ngantuk" lalu kupu-kupu itu langsung dirubah menjadi dasi panjang yang biasa dipakai orang-orang untuk pergi ke kantor.
"Makasih Yowie.. aku berangkat dulu Ay!" Aldrin langsung berlari ke mobil dengan membawa ember di tangan kiri dan sepatu di tangan kanannya.
@@@
"Bariiiiis! Yang rapi!! Kamu yang pake kumis! Besok kumisnya dipotong gaya Hitler aja! Lagian masih muda udah pelihara kumis! Sok tua banget sih! Kamu yang roknya diatas lutut! Sekalian aja besok nggak usah pakek rok! Kamu! Yang giginya nongol! Ya kamu, buta warna ya? Saya suruh ember merah! Kenapa pakek Ungu?" Kakak panitia bertampang horror mulai marah-marah nggak jelas. Dia mulai mengatur barisan, dan mulai menciduk orang-orang yang melanggar aturan dari kertas selebaran yang dibagikan 3 hari lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Up's I'm Pregnant! (Lengkap)
Chick-Lit"Mau kan Yo, kamu nikah sama aku?? Aku sayang kamu banget!! Maaf kalau pernikahan ini terjadi terlalu cepat.." "Nggak apa-apa, dengan begini aku bisa lebih cepet hidup sama kamu Yank, aku juga sayang kamu banget.." jawab Yowie. "Nggak apa-apa kan...