Perubahan Itu..

4.4K 110 8
                                    

"Gimana Bu? Udah kayak Mahasiswa belom?" Aldrin merentangkan tangan sambil berputar-putar di depan ibu, memperlihatkan gaya berpakaiannya yang baru. Celana jeans yang melekat di kakinya, sepatu kets putih dengan baju kaus merah yang mewarnai badannya. Ibu yang sedang duduk di ruang tamu bersama Yowie melihat dengan seksama.

"Belom, masih kayak anak SMA! Kalo kamu numbuhin jenggot atau kumis baru deh keliatan kayak anak kuliahan hehehe" Ibu tersenyum.

"Kalo menurut kamu gimana Yank?" Yowie masih sibuk membaca majalahnya. "Yank?" panggil Aldrin lagi

"Nggak tau!" jawab Yowie singkat masih membaca majalahnya. Aldrin menanggapi jawaban Yowie dengan jidat mengkerut bingung. Lalu kembali ke kamar untuk mengambil tasnya terus kembali lagi ke ruang tamu untuk pamitan. Dia mencium pipi dan tangan Ibu.

"Aku berangkat du..." Aldrin mendekati Yowie untuk mencium keningnya tapi tangan kanan Yowie menahan badan Aldrin.

"Ya udah sana berangkat"

"Tapi.. aku mau cium kening kamu..."

"Nggak! Sana berangkat!"

"Kenapa sih? Biasanya juga dicium.."

"Ough... SANA PERGI!!" Yowie membentak, Ibu yang ada di sebelahnya sampai menoleh. Aldrin menegakkan badannya, memandang Yowie bingung. Yowie menutup mulutnya menahan mual sambil memandang Ibu dan Aldrin yang juga melihat dia dengan bingung.

"Aku ke kamar mandi dulu" Yowie langsung pergi.

Aldrin ke kampus dengan perasaan galau. Bingung dengan sikap Yowie barusan. Kenapa dia jutek tadi? Perasaan, gue nggak buat salah apa-apa dari kemaren. Tapi?? Kenapa dia gitu? Oke lah nggak apa-apa kalo selama ini gue tidur diluar, tapi jangan sering-sering galak kayak tadi dong. Drrt..drrtt.. satu sms masuk ke hape Aldrin, dilayar terlihat tulisan 'pesan dari MamiKecil'

Maaf yg td yah Ay...

Ati2 dikmpus, luph U

Aldrin tersenyum setelah membaca sms itu. 15 menit kemudian dia sampai di kampus barunya, kampusnya terlihat ramai dengan anak-anak baru yang bergerombol tidak berani masuk ke kelasnya. Turun dari mobil Aldrin celingak-celinguk mencari Banyu, tetapi orang itu masih belum kelihatan. Sambil menggaruk-garuk kepalanya Aldrin mengambil selebaran pembagian kelas 'Pengantar Hukum Indonesia, Pak Bahrein kelas A' mana kelas Anya sih?. Aldrin kembali celingukan sambil berjalan ke dalam kampus.

"Woi sob!! Kelas apa lo?" Banyu merangkul Aldrin dari belakang

"Eh udah dateng lo? Gue Pengantar... ng.. Pengantar Hukum Indonesia kelas A dimana ya?" Banyu mengangkat bahunya

"Gue sih kelas B dan.." belum selesai kata-kata Banyu, ada anak yang teriak 'PHI kelas B masuk kelas!!' dan Banyu langsung ngilang. Tinggallah Aldrin sendiri dengan pedenya mencari kelas A mata kuliah PHI itu. Aldrin kembali membaca selebaran itu dan di pojok baris terpampang tulisan kelas B5. Ah dasar gue bodoh. Lalu dia kembali menyusuri keramaian kampus menuju ke ruang B5, dan di depan kelas itu Aldrin bertemu dengan seseorang yang membuatnya tersenyum.

"Hey?" sapa Regi dengan senyuman khasnya.

"Lo kelas A juga? Kebetulan dong.." mata Aldrin tidak bisa berhenti memandang wajah Regi, gadis itu memang bener-bener deh! Mirip artis-artis yang ada di tivi. Cantik mulus tanpa cacat, ditambah dengan mata birunya yang semakin membuat setiap pria, baik yang jomblo atau yang sudah punya gebetan maupun pacar bakalan rela ngedepak pacar atau gebetannya itu untuk mendapatkan seorang Regi.

"Hah lo masih suka detektif conan? Masih suka kartun-kartunan? Idih norak lo... sumpah deh Drin norak abis... hahaha" Regi tertawa keras mendengar Aldrin masih suka film kartun. Mereka memang sudah ada di dalam kelas, tapi dosen yang bernama Bahrein itu menjelaskan materi pertamanya tanpa memandang mata mahasiswanya satupun, yang dilihat langit-langit kelas melulu, tembok sama pintu keluar doang. Dosen yang aneh, jadilah para mahasiswa sibuk dengan acara mereka sendiri.

Up's I'm Pregnant! (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang