"Udah lama nunggunya?" Tanya Regi yang langsung duduk di depan Aldrin yang daritadi bengong sendirian di foodcourt sebuah mall.
"Eh, nggak kok.. gue malah yang ngerepotin nyuruh lo kesini.. maaf ya Gi" Aldrin menatap Regi sedih, Regi yang langsung bisa membaca kesedihan di mata Aldrin itu, dengan segera menggenggam tangan Aldrin dengan senyum prihatin.
"Lo kenapa lagi?" Tanya Regi lagi, Aldrin diam sejenak lalu menarik nafas dalam-dalam.
"Gi, jawab jujur.. apa selama ini lo nyaman ada di deket gue?" Aldrin menatap mata Regi dalam, Regi tercengang dengan pertanyaan Aldrin itu. Lama dia diam sambil terus memandang mata Aldrin lurus. Aldrin juga sama masih menatap mata biru Regi sambil menunggu jawaban Regi.
"Huff.. kenapa lo nanya kayak gitu Drin? Kalo ditanya nyaman sih, gue nyaman banget bisa ada di deket lo selama ini. Soalnya lo itu anaknya asyik, bisa ngelucu, bisa ngebuat gue senyum terus.." Aldrin melepas tangannya dari tangan Regi lalu mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Bunga mawar untuk Yowie tadi, meskipun sedikit gepeng tapi masih terlihat segar. Aldrin menyodorkan bunga itu didepan mata Regi sambil berkata tegas "Regi, lo mau jadi cewek gue? Mau selalu gue perhatiin? Mau selalu gue buat nyaman? Mm... dan... apa lo mau bikin gue nyaman seperti biasanya?, mau ngebuat gue selalu tersenyum? Gue sangat-sangat nyaman bisa ada di deket lo, cuma lo yang bisa ngertiin gue.. Gue butuh lo ada disamping gue Regina.." Aldrin terlihat sangat serius, Regi bertambah kaget dengan pernyataan Aldrin barusan, tapi dari sorot matanya tersirat kebahagiaan luar biasa, rasanya sudah sangat lama Regi menunggu Aldrin mengatakan hal ini. Regi mengambil bunga mawar itu sambil tersenyum bahagia.
"Iya, gue.. ngg.. maksudnya Aku.. aku mau jadi cewek kamu.. aku seneng banget denger kamu ngomong gini Drin.. seneng banget" Regi tersenyum lega, tapi Aldrin masih diam dan juga tidak terlihat senang dengan pernyataannya barusan.
"Loh, kok kamu diem? Kamu.. kamu nggak serius yah sama omongan kamu barusan?"
"Ah.. nggak kok Gi, aku serius.. cuma... cuma..." Aldrin kembali mencari jawaban yang tepat untuk pertanyaan Regi barusan, Aldrin berhenti berkata lalu menatap Regi dan pura-pura tersenyum, lalu meraih tangan Regi yang kemudian diselimuti dengan kedua tangannya
"Cuma, aku takut kalo Ibu sampai tau.." Aldrin kembali berbohong demi mendapatkan seorang Regi
"Oh... Iya.. Ibu kamu ya? Mm.. ya udah, gimana kalo kamu lagi di rumah, aku nggak akan ngehubungin kamu, jadinya kan Ibu kamu nggak bakalan tau kalo kita pacaran ya kan Yank?" Hati Aldrin seperti dipukul palu begitu mendengar kata Yank yang biasanya meluncur dari mulut Yowie, pikirannya kembali lagi ke Yowie, bayangan Yowie yang menangis di rumah memenuhi pikiran Aldrin.
"Hey.. kok kamu diem aja? Yank?? Kalo kayak gitu aja gimana?" Regi menepuk tangan Aldrin, membangunkan cowok itu dari hayalannya.
"Eh.. i..iya gitu aja deh.. Gi, kalo jangan panggil aku Yank gimana? Mm.. udah ter.. terlalu banyak yang manggil pacarnya kayak gitu.. gimana kalo Beib aja?" Aldrin kembali mencoba untuk tersenyum, lalu disambut anggukan dengan Regi yang terlihat sangat bahagia hari itu. Setelah itu mereka melanjutkan obrolan, mulai tentang hubungan baru mereka dan lain hal yang membuat mereka berdua sama-sama tersenyum lalu tertawa, walaupun Aldrin melakukan ini semua dengan setengah hati.
@@@
"Yowie mana Drin?" Tanya Ayah sambil mengambil sepotong ayam goreng untuk menu makan malamnya, malam itu tepat lima hari setelah Aldrin mengutarakan perasaannya kepada Regi, enggan Aldrin mengangkat bahunya lalu melanjutkan makannya. Ayah langsung menoleh ke Ibu yang juga mengangkat bahunya.
"Kamu berantem lagi sama Yowie Drin? Kenapa lagi sih? Kamu nggak boleh egois gitu dong Drin.. Yowie kan lagi..."
"UDAH YAH! Udah... cukup! Terserah ayah sama Ibu mau ngomong apa.. aku nggak peduli! Aku udah capek sama ini semua! Silahkan aja kalo Ibu sama Ayah mau ngebelain Yowie yang lagi HAMIL! Terserah!!" Aldrin memotong pembicaraan Ayah yang berhasil dibuat kaget dengan kata-katanya barusan, Aldrin langsung menaruh sendok garpunya dan pergi meninggalkan meja makan, dia berjalan cepat menuju ke meja tempatnya biasa menaruh kunci mobil. Langkah Aldrin terhenti ketika berpapasan dengan Yowie yang sepertinya mendengar kata-kata ketus Aldrin barusan, karena mata Yowie sudah mulai basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Up's I'm Pregnant! (Lengkap)
ChickLit"Mau kan Yo, kamu nikah sama aku?? Aku sayang kamu banget!! Maaf kalau pernikahan ini terjadi terlalu cepat.." "Nggak apa-apa, dengan begini aku bisa lebih cepet hidup sama kamu Yank, aku juga sayang kamu banget.." jawab Yowie. "Nggak apa-apa kan...