Perang Dimulai

5.1K 136 9
                                    

Aldrin menatap Yowie dari balik kaca kecil di pintu kamar Rumah Sakit. Dia sedang sendiri,, Ayah sudah pulang ke rumah pagi-pagi tadi karena harus berangkat kerja ke kantor, sedangkan Ibu pulang satu jam setelah Ayah untuk mengambil beberapa barang dan baju Yowie. Benar-benar hati-hati dia mengintip Yowie, Aldrin tidak ingin Yowie tau keberadaannya kalau tidak mau diusir seperti kemarin lagi. Gadis itu terlihat masih terbaring di kasurnya dengan air mata yang menetes satu persatu, menangis sambil meremas-remas tangannya. Hati Aldrin sakit lagi, rasa bersalahnya semakin hari semakin menghebat, semakin memvonis bahwa semua kesalahan itu sudah jatuh ke tangannya. Air mata Aldrin juga menetes setiap melihat Yowie meneteskan air matanya, sepertinya sakit hati yang dirasakan Yowie, dirasakan dua kali lipat oleh Aldrin. Yowie, maaf... maaf atas semua kebodohan yang aku lakukan.. Yo, aku nggak yakin kamu bisa maafin aku.. tapi aku akan berusaha ngedapetin maaf dari kamu. Maaf... Aldrin menghapus air matanya lalu pergi dari kamar itu.

"Aldrin?? Kamu nggak kuliah??" Sapa Ibu yang baru datang dengan beberapa tas di kedua tangannya.

"Eh.. Ibu,, ini mau kuliah.. aku kuliah dulu Bu,," Jawab Aldrin dengan suaranya yang bindeng habis nangis. Ibu memandang iba putranya lalu memegang pipi Aldrin sambil berkata lembut "Yang sabar yah Nak.."

"Nggak Bu, aku pantes kok dapetin ini semua.. aku pamit Bu.." Aldrin pun meninggalkan Ibu.

@@@

Lama Aldrin diam di parkiran kampus, hari ini rasanya malas kuliah. Yang ia inginkan hari ini adalah berada di rumah sakit menemani Yowie, walaupun hanya menemani dari balik pintu. Dia menaruh kepalanya di atas setir mobil dan bengong untuk waktu yang lama. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Ngomong ke Banyu?? Nggak sekarang lah!, ketemuan sama Regi? Belum siap. Kesalahan yang buat ini benar-benar rumit. Walaupun dia sudah pasti memilih Yowie, tapi apa yang harus dia katakan pada Regi nanti? Apa yang bisa membuat hubungannya dengan Regi putus secara tiba-tiba? Dan apa yang harus dia lakukan untuk mengembalikan hubungannya dengan Yowie menjadi seperti dulu lagi?? Sepertinya hal terakhir inilah yang paling sulit untuk Aldrin. Bagaimana caranya memadamkan api yang sudah mulai berkobar dengan parahnya??!! "Arrrrgh!!!!" Aldrin membenturkan kepalanya di setir mobilnya itu beberapa kali. Lalu dilanjutkan dengan memukul-mukul setir, jok dan segala macam isi mobil yang bisa dipukul. Setelah lelah melakukan hal aneh itu dia kembali diam, bengong lalu kembali membenamkan kepalanya di setir mobil itu sampai jam kuliahnya berakhir.

@@@

"APA?!! ALDRIN NGEDUAIN LO!!" Inge berteriak kaget mendengar cerita Yowie tentang Aldrin yang selama ini ternyata benar berselingkuh. Wajah Inge langsung berubah sangar, langsung mendengus dengan kerasnya.

"Lo jangan teriak gitu donk!! Malu.. ini tuh di Rumah Sakit, bukan pasar senen!!" Yowie yang masih berbaring di tempat tidurnya berusaha bangun untuk membekap mulut Inge

"Abisnya gue gondok!! Anjrit yah! Aldrin ngeduain lo dan gue nggak tau!! Si kunyuk itu nyelingkuhin lo dan Banyu brengsek itu nggak ngasih tau gue!! Taik tuh orang!! Sama aja brengseknya!! Dasar cowok!!! Ihh!! Nyesel gue punya cowok kayak Banyu!! Nggak bisa diandelin!!" Omel Inge sambil mengepalkan tangannya lalu memukulkan tangan itu ke tangan yang satunya lagi karena gregetan.

"Lah, kok lo jadi marah sama Banyu? Banyu kan nggak salah apa-apa Nge.." Yowie menepuk pelan paha Inge yang duduk di samping tempat tidurnya. Inge terlihat sangat marah menanggapi cerita Yowie itu.

"Nggak salah apa-apa gimana? Yo, harusnya tuh Banyu ngasih tau gue kalo si Brengsek itu selingkuh!! Jadinya kan gue bisa ngasih tau lo!! Emang tuh anak sama aja gebleknya sama si Aldrin!! Cocok deh! Satu spesies dah mereka! Spesies GILA!!" Omelan Inge masih berlanjut.

"Mungkin aja Banyu nggak tau Nge jadi Bany..."

"Nggak mungkin Yo!! Boong banget kalo si Banyu nggak tau!! Mereka itu udah kayak anak kembar identik tau nggak!! Banyu aja bisa tau hari ini Aldrin pakek celana dalem apa!! Masak masalah kayak gini dia nggak tau!!! Emang aja mereka sekongkol!! Dasaaaaaar!! Bisa gila juga gue lama-lama punya cowok macem Banyu!!" Dan masih saja Inge mengomel, Yowie memandang sahabatnya yang mulutnya masih bercuap-cuap heboh itu dengan senyum yang lama-lama berubah menjadi tawa kecil.

Up's I'm Pregnant! (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang