Chapter :: 4

5.1K 361 3
                                    

"Kita akan pulang sekarang, kan, Sakura?" Tanya Ino pada Sakura yang tengah bermain laptop pink miliknya.

"Kita tidak bisa pulang ke Konoha sekarang, Ino. Malam ini kemungkinan badai akan datang." Jawab Sakura sambil menatap kearah Ino.

"Lalu berapa lama kita akan tetap tinggal disini?" Tanya Ino lagi.

"Aku juga tidak tahu. mungkin jika cuaca sudah membaik, kita pasti akan pulang ke Konoha." Sakura menyimpan laptop pink miliknya lalu beralih menatap kearah sahabatnya berada.

"Lagipula, disini sangat menyenangkan. Kita beruntung sekali dapat bertemu dengan para pemuda tadi." Ino tersenyum mengingat kejadian tadi pagi saat bertemu dengan pemuda berambut hitam climis yang sudah menarik perhatiannya itu.

"Hah! Coba kuingat lagi! Namanya itu Sa.. Sa..? Aduh, aku lupa namanya!" Gerutu Ino sambil menggaruk rambut pirang miliknya. Sedangkan keempat sahabatnya itu hanya memutar matanya bosan.

"Sai, maksudmu?" Temari menyebutkan nama salah satu pemuda yang ia temui tadi pagi. Mendengar itu, Ino kembali tersenyum riang.

"Ah, iya! Sai-kun namanya!" Ucap Ino sambil megacungkan jari telunjuknya keatas.

"Ya ampun, Sakura! Aku sangat menyukainya pada pandangan pertama!" Ino memeluk Sakura yang berada disampingnya itu dengan sangat erat.

"Aduh, Ino! Lepaskaan!" Sakura meronta dipelukan Ino. Mencoba melepaskan pelukan sahabatnya itu. Ino pun langsung melepaskan pelukannya pada Sakura.

"Ish, Sakura! Aku ini sedang jatuh cinta tahu!" Ino sedikit kesal dengan Sakura. Sementara Sakura hanya mengangguk-nganggukkan kepalanya acuh.

"Kau pasti cemburu, kan padaku? Karena Sai-kun, pemuda yang paling tampan diantara yang lainnya itu juga terlihat menyukaiku?" Ino menyenggol lengan milik Sakura.

"Apa katamu? Aku bahkan tidak menyukai pemuda bernama Sai itu, Ino! Lagipula yang paling tampan itu bukan dia! Tapi Sas-" Seakan tersadar,Sakura menghentikan perkataannya itu. Ino yang mendengarnya lalu tersenyum jahil kearah Sakura.

"Maksudmu itu, Sasuke? Menurutmu ia yang paling tampan diantara pemuda lainnya?" Ino kembali menyenggol lengan Sakura. Terlihat sekali bahwa gadis merah muda itu terlihat gugup.

"K-kau.. Apa s-sihh.. Ino?" Gadis itu mencoba agar tidak tergugup, tetapi usahanya itu gagal. Dirinya terlihat sangat gugup.

Ino pun kembali mencoba untuk menggoda sahabatnya itu.
"Asal kau tahu saja, Sakura.." Ino sejenak menghentikan ucapannya, Sedikit melirik kearah Sakura. Gadis merah muda itu pun menoleh kearahnya.

"Pemuda bernama Sasuke itu sering sekali memperhatikan wajahmu, Sakura.." Ino menghentikan kembali ucapannya itu. Sontak, Sakura yang mendengar hal itu langsung terkejut.

'Sasuke-kun sering memperhatikanku?' Batinnya sedikit senang. Tapi ia tidak percaya dengan ucapan sahabatnya itu, ia mengira Ino hanya sedang bercanda dengannya.

"J-jangan bercanda, Pig!" Sakura sedikit tidak percaya dengan ucapan Ino.

"Aku serius, Sakura!" Ino mencoba meyakinkan Sakura. Tapi tetap saja gadis itu tidak percaya dengan ucapannya.

"Ino benar, Sakura." Sakura menoleh, ia melihat Temari yang sedari terdiam itu sedang melirik kearahnya.

"Pemuda bernama Sasuke itu kerap kali memperhatikanmu. Aku yakin jika ia sebenarnya itu sepertinya mempunyai perasaan lebih padamu, Sakura." Jika Temari, Sakura bisa sedikit percaya dengan ucapannya itu. Gadis itu tidak mungkin berbohong padanya.

"Benar kan, ucapanku itu?" Ino kembali tersenyum. Sedangkan Sakura, gadis itu tidak menyangka bahwa pemuda yang ia sukai itu sering kali memperhatikannya. Tapi kenapa ia tidak pernah sadar akan hal itu? Sedangkan sahabatnya itulah yang sadar hal tersebut. Sakura tersenyum tipis.

A Perfect Holiday [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang