Setelah selesai sarapan, Sakura dan keempat sahabatnya kini beranjak pergi meninggalkan restoran. Mereka berniat untuk bermain salju diluar penginapan. Saat sudah berada diluar, hawa dingin langsung menyerang kelima gadis itu. Walaupun mereka sudah memakai jaket yang sangat tebal, mereka masih bisa merasa kedinginan.
"Huh! Disini dingin!" Keluh Sakura sambil mengosok-gosokan kedua telapak tangannya yang berbalut sarung tangan berwarna putih.
"Disini memang dingin!" Jawab Ino.
Disana, salju sudah tidak turun lagi. Jadi mereka bisa bebas bermain diluar sana..
.
.
.
.Sementara itu direstoran…
"Teme cepat! Kita harus segera menyusul gadis-gadis itu." Ucap Naruto sambil memakan ramennya dengan terburu-buru.
"Untuk apa kita menyusulnya, Dobe?" Tanya Sasuke acuh. Ia kembali fokus dengan handphone miliknya itu. Naruto tidak menjawab pertanyaan sahabatnya itu, selesai menghabiskan ramennya, pemuda itu segera meneguk hot chocolate yang tadi dipesan oleh dirinya. "Haah, Temee! Panaaass!"
Karena terlalu terburu-buru untuk segera menyusul gadis-gadis tadi, ia tidak sadar kalau dirinya langsung meminum hot chocolate miliknya yang masih panas tersebut.
"Bagaimana jika Hinata-chan melihat bibirku nanti?!" Ucapnya sambil mengipas-ngipas bibirnya memakai tangannya.
"Salah sendiri kau terburu-terburu seperti itu. Itu dosamu karena sudah menggoda sepupuku." Ucap Neji pada Naruto yang masih saja mengipas-ngipas bibirnya itu. Tetapi pemuda berambut pirang itu tak menggubris ucapan Neji, dirinya terlalu sibuk dengan bibir miliknya.
"Dasar, Dobe!" Sasuke mengabaikan Naruto yang masih saja sibuk dengan urusan bibirnya.
"Aku mau ke toilet dulu." Ucap Naruto setelah beberapa lama sibuk dengan bibir nya itu, ia memutuskan untuk ketoilet sebentar. Meninggalkan Sasuke, Sai, Neji, dan juga Shikamaru disana.
Sai sedang sibuk dengan handphone miliknya itu, sama dengan Neji. Sementara Shikamaru ia sedang mendengarkan musik dari headphone nya sambil menutup kedua matanya. Hanya Sasuke lah yang sedang terdiam.
Pemuda itu hanya membolak-balikan ponsel miliknya, sambil mengedarkan pandangannya kearah depan. Lalu tiba-tiba saja ia mendengar tawa seorang gadis. Dengan cepat, Sasuke menoleh kearah jendela yang ada disebelah sampingnya. Yang dimana sumber suara itu berasal.
Benar saja. Dirinya melihat gadis bermata emerald tadi sedang bermain salju dengan salah satu temannya yang berambut pirang.
"Hoi, Ino! Ayo kejar aku..!" Ucapnya sambil berlari menjauhi temannya, Ino.
"Awas kau Sakura!" Ino segera melempar Sakura dengan bola salju yang berada ditangannya itu, dan sukses mengenai bahu Sakura. Gadis bermata emerald itu lalu membalas lemparan Ino dengan bola salju miliknya dan langsung mengenai Ino. Sakura tertawa lebar melihat dirinya berhasil membalas lemparan yang tadi dilemparkan oleh Ino.
Entah kenapa melihat Sakura tertawa seperti itu membuat Sasuke terpaku pada sosok gadis itu. Dunianya terasa terhenti. Hatinya serasa menghangat hanya dengan melihat Sakura tertawa senang seperti itu.
Sasuke terus saja menatap wajah gadis dengan helaian bunga sakura itu. Tapi tiba-tiba saja ia dikejutkan dengan suara sahabatnya yang memanggil namanya dengan sedikit berteriak, siapa lagi kalau bukan Naruto?
"Teme! Ayo kita susul gadis-gadis tadi!" Teriak Naruto pada Sasuke. Sontak saja pemuda itu terkejut mendengar suara cempreng milik sahabat nya itu.
"Hn? Memangnya Sh-" Ucap Sasuke terpotong oleh ucapan Naruto.
"Shikamaru, Sai, dan juga Neji menyetujuinya." Potong Naruto. Memdengar itu, Sasuke menoleh kearah Shikamaru yang sudah melangkahkan kakinya meninggalkan dirinya dan juga Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Perfect Holiday [END]
Fanfiction'Takdir yang mempertemukan kita' Cuaca dingin serta badai yang menerjang Konoha membuat penerbangan pesawat tidak bisa lepas landas. Lalu bagaimana dengan Sakura dan keempat temannya yang ingin berlibur ke New York? Apa yang akan terjadi bila mereka...