Extra Chap 4 (End)

4.8K 240 3
                                    

9 bulan kemudian.

Sasuke tidak tahu harus berbuat apa. Ia benar-benar kalut memikirkan keadaan Sakura. Istrinya itu sedang berada di ruang persalinan untuk segera melahirkan, Sasuke sangat takut terjadi apa-apa pada Sakura dan bayinya. Ia terus berdoa agar keduanya baik-baik saja.

"Semoga Sakura baik-baik saja," ucapnya. Kini Sasuke sedang berada di rumah sakit, ditemani oleh kedua orangtuanya. Sedangkan orangtua Sakura sedang dalam perjalanan.

"Bagaimana keadaan Sakura?" tanya Mebuki, ibu kandung Sakura yang baru saja datang.

"Kita berdoa saja, supaya mereka baik-baik saja." Mikoto sama paniknya dengan Mebuki. Ia berharap Sakura dan cucunya baik-baik saja.

Beberapa saat kemudian, dokter dan beberapa perawat keluar dari ruangan. Sasuke dan yang lainnya segera menghampiri mereka.

"Pasien akan dipindahkan ke ruang rawat. Dan selamat, anak Anda telah lahir dengan selamat." ujar dokter wanita tersebut.

"Terima kasih, Dok." setidaknya Sasuke dapat bernapas lega mendengarnya. Tapi ia masih saja mengkhawatirkan keadaan mereka.

Sasuke tersenyum senang melihat bayi mungil yang sedang digendong oleh Ino, salah satu perawat yang membantu proses persalinan Sakura.

"Sasuke, bayinya akan kubawa ke ruangan khusus bayi."

Sasuke mengangguk, lalu beberapa perawat tersebut melenggang pergi.

Bukan hanya Sasuke, kedua orangtuanya dan orangtua Sakura juga akhirnya sudah bisa bernapas lega. Sasuke memeluk erat ibu dan ayahnya, setelah itu ia pun memeluk kedua mertuanya.

***

Sasuke melepaskan pelukannya di tubuh Sakura. Ia memandang Sakura lekat, lalu mendaratkan kecupan di kening istrinya itu. "Terima kasih sudah menjadikanku seorang Ayah." ucap Sasuke.

Sakura tersenyum bahagia dan mengangguk. Kini wanita itu sudah dipindahkan ke ruang rawat.

"Ia sangat cantik," ujar Sakura yang tengah memandang bayinya, lalu mengecup kening bayi perempuannya.

"Kau sudah memberinya nama?" tanya Sakura.

Sasuke mengangguk, "Sudah."

"Uchiha Sarada."

Sakura tersenyum senang. "Terima kasih sudah memberinya nama. Nama yang bagus." puji Sakura.

"Sasuke." panggil Mikoto yang tiba-tiba saja masuk ke dalam ruangan bersama Fugaku dan kedua mertuanya. Mereka berempat kini menghampiri Sasuke dan Sakura.

Mikoto dan Mebuki berjalan ke arah cucunya yang terbaring di samping Sakura. Tanpa sadar keduanya meneteskan air mata, akhirnya cucunya itu bisa lahir ke dunia.

"Selamat datang cucu Nenek," Mereka berdua mencium kening cucunya secara bergantian.

"Namanya siapa?" tanya Ayah Sasuke.

"Uchiha Sarada."

"Bagus."

Tak lama kemudian, keadaan mulai ramai dengan kehadiran para sahabat Sakura dan juga Sasuke. Mereka semua bergantian mengucapkan selamat kepada Sakura dan Sasuke.

***

Sudah sebulan Sasuke dan Sakura menjalankan perannya sebagai seorang Ayah dan Ibu untuk Sarada. Mereka berdua masih belajar sama-sama untuk menjalani perannya. Ada banyak hal yang Sakura pelajari sewaktu menjadi seorang Ibu. Dan tidak mudah menjalani peran itu. Sakura dan Sasuke harus ekstra siaga menjaga bayi kecilnya itu.

"Dia sangat lucu." Ujar Sakura yang terbaring di samping Sarada. Ia tersenyum melihat buah hatinya yang usianya sudah menginjak sebulan.

Sasuke yang melihat itu langsung beranjak menghampiri keduanya. Ia membaringkan tubuhnya di samping Sarada. Senyumnya mengembang ketika menatap bayinya yang begitu sangat menggemaskan.

"Cantik, seperti dirimu, Sakura." ucap Sasuke tiba-tiba.

Sakura hanya bisa tersenyum. Mereka berdua tersenyum. Keduanya menatap Sarada yang kini mulai terpejam. Sakura bergegas menyelimuti buah hatinya itu.

"Kau sudah mengantuk?" tanya Sasuke pada Sakura. Wanita itu mengangguk pelan.

"Selamat malam, Sasuke-kun." Sasuke mengecup kening Sakura sebelum mereka menyusul Sarada.

Bahagia itu sederhana, setiap orang mempunyai caranya sendiri untuk bahagia. Dan kehadiran Sarada sudah menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Sakura dan Sasuke.

Selesai.

Akhirnya selesai juga, extra part keempat ini.

Dengan selesainya extra part keempat ini, aku umumkan bahwa cerita ini sudah benar-benar selesai.

Terima kasih yang sudah membaca dan memberikan vote serta comment untuk cerita ini.

Baca juga cerita SasuSaku yang kedua, 'Another Love'

A Perfect Holiday [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang