Bagian 15

3.2K 344 10
                                    

BACA SAMPAI HABIS YA!
.
.

Jimin dan Seena yang mendengar kabar dari Taehyung kalau dia dan Yeri akan bertunangan 1 minggu lagi terkejut bukan main karena setau mereka kalau Taehyung dan Yeri itu selalu berkelahi tetapi tiba tiba saja mereka bilang kalau mereka akan bertunangan.

"Aku membenci kalian 200%" kata Seena

"Aku juga akan membencimu Taehyung." sambung Jimin

"Kalian memang pasangan yang kejam.." kata Taehyung

"Tentu saja, tapi apa kalian tidak sadar kalau kalian lebih kejam daripada kami? Kalian bahkan sengaja sembunyi-sembunyi ingin bertunangan." kata Seena masih dengan wajah kesalnya.

"Sudahlah, yang penting kami sudah memberitahu kalian. Aku harap kalian dapat menjaga rahasia ini dengan baik." pinta Taehyung

"Tapi bagaimana jika wanita yang kau tunggu itu datang mengunjungimu?"  tanya Jimin. Mendengar hal ini Yeri dan Seena menjadi saling pandang dengn penuh pertanyaan dimata mereka.

"Aku mungkin sudah melupakannya, aku harap."

"Siapa gadis itu?" tanya Yeri

"Namanya Park Jisoo." Jawab Jimin santai.

Mendengar hal ini tentu saja Yeri merasakan sedikit sakit dihatinya.

***

Yeri's POV

Dengan segala keteganganku mendengar Taehyung dengan santainya memberitahu kepada Seena dan Jinin bahwa kami akan bertunangan, aku hanya berpura-pura menjadi pendengar yang baik padahal jauh didalam hatiku aku sedikit takut dengan semburan Seena dan ada juga rasa senang karena Taehyung mengakui diriku sebagai tunangannya dengan baik.

"Tapi bagaimana jika wanita yang kau tunggu itu datang mengunjungimu?" Tanya Jimin kepada Taehyung. Mendengar hal ini tentu saja rasa ingin tahu-ku besar. Siapa gadis itu? Melihat mimik muka Taehyung bisa ku simpulkan bahwa gadis itu pasti sangat berarti untuknya.

"Siapa gadis itu?" Tanyaku serius kepada Jimin dan Taehyung langsung menoleh ke arahku.

"Namanya Park Jisoo." Jawab Jimin dengan sangat santai tetapi sukses mengoyakkan hatiku.

"Aku pikir kau sudah mengetahuinya, apa Taehyung tak memberitahumu?" Lanjut Jimin.

"Sudahlah, Jimin-ah!" Taehyung sedikit membentak Jimin.

"Aku hanya menjawab apa yang dia tanyakan." Jawab Jimin.

"Dimana gadis itu sekarang?" Tanyaku dengan muka yang sangat datar menahan cemburu.

"Yeri.." Taehyung memintaku untuk berhenti.

"Dia sedang di luar negeri dan aku.."

"Jimin!!!" Bentak Taehyung.

"Lanjutkan, oppa." Pintaku

Seena langsung memegang tangan Jimin memintanya untuk berhenti menceritakan semuanya kepadaku.

"Aku pergi, jangan ada yang menyusulku." Aku langsung meninggalkan mereka. Tetapi, Taehyung dengan sigapnya meraih tanganku.

"Jangan pergi, aku mohon."

Taehyung memohon dan baru kali ini aku melihat raut wajahnya menjadi sangat sedih dan membuatku sangat iba padahal biasanya wajah dinginnya membuatku muak, tetapi sekarang wajahnya sukses membuat ku iba dan aku masih berusaha untuk pergi dari sini.

"Lepaskan aku." Ucapku dingin, aku melepaskan tangan Taehyung tak tega dan berjalan dengan cepat menuju pintu keluar tetapi Taehyung hanya pasrah dan membuat hatiku semakin sakit saja.

Ternyata dia tak benar menyukaiku seperti yang aku pikirkan.

Terdengar langkah kaki seseorang yang sedang berlari dibelakangku tetapi aku tetap melangkahkan kaki ku keluar Mall ini tanpa aku sadari air mataku keluar begitu saja.

Aku sudah berada diluar Mall dan kaki ku tak mampu lagi melangkah, aku menangkup air mataku dengan kedua tanganku. Aku sudah tak perduli dengan orang orang yang melihatku saat ini.

Tiba-tiba saja ada seseorang yang memelukku dari belakang dengan sangat kuat dan tentu saja aku sangat terkejut.

Aku memutar badanku untuk melihat orang yang memelukku.

"Taehyung.." Aku langsung melepaskan pelukannya dan kembali berjalan cepat tetapi Taehyung meraihku kembali dalam pelukannya.

"Jangan tinggalkan aku.." pinta Taehyung dengan nada yang sangat memelas.

"Kenapa aku tak boleh meninggalkanmu?" Tanya ku sambil menahan tangisku.

"Karena kau milikku.." pernyataan Taehyung ini sukses membuat air mataku keluar dengan sangat deras.

"Aku bukan milikmu, kita tak pernah menjalin hubungan sebelumnya dan pertunangan ini hanya permintaan orang tua kita berdua. Bisa kah aku disebut milikmu?" Ucapku denngan sedikit parai dan aku masih dalam dekapan Taehyung.

"Kau memang milikmu, kau bilang kita tak ada hubungan sebelumnya? Aku pikir kau sudah berkencan denganku." Ucap Taehyung dengan bodoh.

"Kenapa aku sangat membencimu! Kapan kita berkencan?! Kita tidak berkencan?!" Aku memukul dada Taehyung karena kesal.

"Kau mau berkencan denganku?" Tanyanya dengan spontan.

"Jangan bercanda, lepaskan aku. Aku ingin pulang." Aku berusaha melepas pelukan Taehyung.

"Aku tidak bercanda, aku mau kau berkencan denganku. Aku mencintaimu, aku mau kau membuatku melupakan Jisoo dan semakin membuatku menyukaimu lebih dari apapun. Aku mohon." Pinta nya dengan sangat tulus.

"Apa aku hanya sebagai pelampiasan? Maaf jika begitu aku tidak mau.." ucapku dengan tegas.

"Tentu saja tidak, aku benar menyukaimu dan untuk memperjelas hubungan kita sebelum kita bertunangan. Aku mohon padamu terima aku dan mari kita berkencan, aku bersungguh-sungguh." Taehyung menatapku dan tanpa ragu dia berkata seperti itu.

"Jika kau tak ingin berbicara sekarang, aku mohon peluk aku jika kau menerimanya.. jika tidak tinggalkan aku disini." Pinta Taehyung masih dengan seluruh pemikiranku untuk menolaknya tetapi hatiku tak bisa berbohong kalau aku menyukainya dan ingin menjalin hubungan dengannya.

Aku menatap Taehyung dan bisa ku lihat matanya berkaca kaca dan ini membuat hatiku semakin luluh.
Dengan sedikit ragu aku ingin memeluknya, tangan ku sudah bergerak untuk menyentuh pinggangnya tetapi aku tahan lagi. Namun, Taehyung dengan cepat menarik tanganku kembali untuk memeluknya.

"Kita berkencan." Ucapnya dengan senang dan bersemangat senyumku tak bisa ku tahan lagi. Aku memeluknya dengan sangat erat.

"Aku harap kau benar-benar bisa menjadi bagian hidupku hingga aku tua nanti. Aku sungguh mencintaimu." Taehyung mengeratkan pelukannya dan aku hanya mengangguk sambil tersenyum bahagia.

Aku membuka mataku, aku melihat Seena dan Jimin yang terlihat kagum melihat kami berpelukan.

Taehyung melepaskan pelukan kami, dan dia mengambil kedua tanganku.

"Berjanjilah, apapun yang terjadi kau harus ada disisiku." Pinta Taehyung dan aku mengangguk sambil tersenyum. Taehyung mencium tanganku dan kembali memelukku dengan erat sambil mengecup puncak kepalaku dengan sayang.

Aku harap ini akan menjadi awal yang baik.

AKAN UPDATE KEMBALI JIKA VOTE SUDAH MENCAPAI 245 VOTE YA!

NEXT GAK YA??
KOMENT YA MAU NEXT APA NGGAK, OKEY!

Bad Boy With Sweet Heart [Kim Taehyung] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang