d e l a p a n
***
Lana duduk disamping Rades, didepan Alan. Disamping Alan ada Tirta. Oke, itu sungguh- sangat nggak penting.
"Jadi lo beneran nggak suka One Direction?" tanya Tirta dengan nada sinis pada Rades. Sementara itu, Rades mulai memasang wajah malasnya. "Please deh, selera orang beda- beda!"
"Lo nggak asik." seru Tirta begitu saja, membuat Rades tambah gemas.
Alan berdeham sebal. Ini sudah kali ke empat Tirta menanyakan Rades tentang pertanyaan yang sama. Apakah gadis itu benar- benar nggak ngefans dengan One Direction? Yang jawabannya tetap sama untuk pertanyaan yang sama; tidak.
"Sori, Des. Tirta lagi galau karena One Direction nggak balik- balik." ucap Alan dengan nada tidak enak. Ini hal yang sensitif, lho! Nanti kalau ada fan war antara Directioners macem Tirta dengan Kpopers macem Rades 'kan bahaya. Bisa- bisa Alan menyaksikan Tirta, Tyana dan Kira yang sibuk berdiskusi dan mengomel tentang fanwar tersebut.
Mata Lana berbinar, "Kalo gitu lo udah ngefans sama One Direction lama dong?" celetuknya antusias. Namun jawaban Tirta yang berisi "Nggak. Baru juga beberapa bulan." membuat Lana mendesah kecewa.
"Eh, tapi gue tau semua lagunya! Coba tes aja, ntar gue tebak judulnya!" sahut Tirta cepat setelah mendengar desahan kecewa Lana.
Gadis yang buburnya masih tersisa setengah porsi itu terlihat berpikir sebentar. "Hm, I think I'm gonna—"
"LOSE MY MIND. SOMETHING DEEP INSIDE ME I CAN'T GIVE UP! Ya kan? Ya kan? Itu judulnya... Fireproof!" tebak Tirta semangat.
Lana mengangguk- angguk senang, "Lagi ya. Now I'm searching every lonely place—"
"EVERY CORNER CALLING OUT YOUR NAME. TRY TO FIND YOU BUT I JUST DON'T KNOW—"
"WHERE DO BROKEN HEART GO..."
Tawa Lana pecah begitu saja saat ia dan Tirta menyanyikan satu bait dari lagu Where Do Broken Heart Go- nya One Direction bersama- sama. Untung saja ditenda terpal Pak Ino, tinggal bersisa mereka. Mungkin karena mereka telat datang, orang- orang sudah selesai makan. Tapi tak apa, mereka bisa nongkrong sebentar. Kelihatannya Pak Ino juga tak masalah, bapak- bapak setengah abad—mungkin lebih- itu sudah mengenal Lana maupun Tirta. Kelihatannya lho, ya.
Alan dan Rades sama- sama cengo dengan alasan berbeda. Alan yang cengo karena ternyata Lana bisa seceria itu saat membahas idolanya, sementara Rades yang cengo karena tidak tau lagu- lagu One Direction yang jarang terputar di radio mobil. Yang ia tau hanya lagu- lagu yang populer di radio seperti History, Drag Me Down, Perfect dan What Makes You Beautiful.
"Satu lagiii...," Lana menarik nafas, "But everytime i tell her i want more, she closes the door"
Alan masih tak peduli dan fokus dengan handphonenya, sementara Rades sibuk mencari lirik lagu yang sepotong liriknya dinyanyikan Lana.
Dan Tirta tercengo, kemudian menutup matanya berfikir keras.
Gadis yang tadi bernyanyi mendengus kesal, namun memilih bernyanyi lagi beberapa detik kemudian. "She's not afraid of all the attention. She's not afraid of running wild,"
"HOW COME SHE'S SO AFRAID OF FALLIN' IN LOVE. Hm, She's Not Afraid!" seru Tirta bangga.
Gadis yang sedari tadi sangsi jika Tirta benar- benar Directioners tertawa- tawa. "Oke, lo beneran Directioners." putus Lana kemudian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mutatio
Teen FictionAlan Bintang Valerio dan Alana Bulan Valeria hanyalah satu dari sekian murid pendiam di SMA Elang Jaya. Oh, salah. Alan memang pendiam yang kalem, sementara Lana jutek tak karuan. Tak ada perbedaan nyata dari keduanya selain gender Alan yang laki...