Lucy duduk di atas ranjang, memandang langit malam dari balik jendela kamarnya. Tampak Bulan memendarkan cahaya yang didapatkannya dari Matahari. Bintang-bintang bertebaran di atas sana, berkelap-kelip. Suasana sangat damai dan menenteramkan hati. Malam memang waktu ia dapat bernapas lega, tanpa beban, tanpa hukuman.
Lucy melirik kalender yang digantung di samping jendela. Bulan November, hari terakhir. Besok, ia harus merobek kertas tersebut karena sudah memasuki Desember.
Ditatapnya langit malam untuk yang terakhir kali sebelum ia tidur. Kemudian, ia berbaring dan menarik selimut tipisnya hingga menutupi dada. Matanya terpejam. Seperti hari-hari biasa, ia melewati hari ulang tahunnya dengan kesengsaraan—karena berada di panti asuhan bak neraka ini—dan sepi.
.
.
Bungou Stray Dogs © Kafka Asagiri (writer) & Harukawa 35 (illustrator).
Fanfiksi ini dibuat untuk menyalurkan kegemaran semata.
Warning: (possibly) OOC, SPOILER (manga), may contain headcanon(s).
Inspired by—or based on?—kirin_9611's short comic on Twitter.
YOU HAVE BEEN WARNED.
.
.
"Oh, hari ini, kan...." Lucy yang berdiri di depan kalender memutus kalimatnya. Ia menatap angka 30 yang dilingkar dengan spidol hitam. Angka tersebut berada di samping kotak bertuliskan 29 yang sudah dicoret. "... Mereka juga tidak tahu. Untuk apa aku peduli?"
Lucy berjalan menuju lemari yang berada di seberang ruangan untuk mengganti gaun tidurnya menjadi gaun sehari-hari. Ia memang baru bangun tidur. Setelah berganti pakaian, ia menyisir rambut dan mengepangnya, membentuk dua kepangan. Selesai bersiap, ia keluar dari kamar menuju ruang tengah.
Beberapa bulan yang lalu, Lucy baru saja direkrut menjadi anggota The Guild. Dirinya senang bukan main karena merasa dibutuhkan orang lain. Kesendiriannya sirna. Ditambah lagi, ia tidak usah merasa menderita karena sudah tidak berada di panti asuhan itu. Kehidupannya di negeri tetangga—Amerika, Lucy berasal dari Kanada—benar-benar nyaman. Yah, menjadi anggota The Guild salah satu faktor hidup nyaman itu, sih.
Di ruang tengah, Lucy menemukan anggota The Guild yang lain sedang mengobrol, lebih tepatnya mendiskusikan, sesuatu. Entah apa. Pokoknya ada Margaret Mitchell, Nathaniel Hawthorne, Mark Twain (ugh, Lucy tidak tahan dengan sikap pria ini), dan Louisa May Alcott. Mereka bertiga yang menyadari kehadiran Lucy menoleh ke arahnya.
"Hei! Kau juga mau menghadiri tea party nanti, kan?" Twain menghampiri Lucy sambil tersenyum lebar.
Lucy memasang tampang bingung. "Hah? Tea party?"
"Yap, tea party!" Cengiran milik Twain melebar. "Hari ini hari ulang tahunku!"
"Hoo...." Gadis berambut merah itu memasang tampang tidak tertarik. Hei, hari ini juga ulang tahunnya, tetapi ia biasa saja, tuh?
"Hanya itu responmu?!" Twain kecewa tidak diberi ucapan selamat.
"Namun, sepertinya aku akan meno...."
"Ha? Kamu tidak mau ikut serta?!" potong Mitchell dengan nada ketus. "Hari ini hari ulang tahunmu juga, kan?!"
Lucy tersentak kaget mendengar penuturan sang wanita bersurai gelap. Bagaimana Miss Mitchell tahu? Perasaan, Lucy belum pernah memberitahu hari ulang tahunnya jatuh pada tanggal apa. "Uhm, kau tahu?"
Mitchell memutar kedua netranya. "Ya, begitulah."
Tiba-tiba, Alcott yang pemalu maju, mendekati Lucy. Ia mengulurkan tangannya. Tangan yang sedari tadi terkepal kini ia buka, menampakkan sebuah jepitan berbentuk bunga putih yang sederhana. Sepertinya buatan tangan. Lucy mengambil jepitan tersebut dari tangan Alcott, kemudian memakainya. Ia tersentuh dengan usaha kecil yang diberikan Alcott untuknya-padahal ia hanya sebatas rekan dan masih baru di The Guild.
"Terima kasih," ujar Lucy. Ia menarik kedua sudut bibirnya ke atas, memberi senyum tulus. "Ini hadiah yang indah."
Keempat anggota The Guild yang berada di hadapannya mau tidak mau membalas senyum Lucy. Sayangnya, suasana hangat yang tercipta harus berakhir seiring dengan munculnya kehadiran pemimpin mereka, F. Scott Fitzgerald.
"Good morning! Apa yang sedang kalian perbincangkan?" sapa pria bersurai pirang itu dengan ceria.
"Oh, kami sedang berdiskusi mengenai tea party yang akan kami adakan," jawab Twain, mewakilkan yang lain.
Sebelah alis Fitzgerald menukik naik. Ia tertarik. "Party?"
"Yep, untuk ulang tahunku dan Montgomery!" Twain melirik Lucy, yang membalas lirikannya.
"Ada dua anggota The Guild yang berulang tahun di hari yang sama?! KITA HARUS MENGADAKAN PESTA MERIAH, BUKAN SEKEDAR TEA PARTY!"
Akhirnya, dengan kekayaan yang dimiliki sang pemimpin, pesta meriah diselenggarakan di tengah lautan—menggunakan kapal pesiar pribadi Fitzgerald. Bukan Fitzgerald namanya kalau mengadakan pesta hanya di ballroom hotel biasa. Terlalu mainstream dan tidak keren.
Tidak hanya lokasinya yang mewah, tetapi sajian makanan dan minumannya juga. Hidangannya dibuat oleh chef ternama yang telah menerima Pluspol Award. Minuman yang disajikan berupa fruit punch dan champagne mahal—salah satunya Veuve Clicquot Yellowboam Ostrich Limited Champagne—yang bisa membuat dompet (bahkan tabungan di bank) seseorang terkuras habis. Kalau sudah berpesta, Fitzgerald memang tidak pernah tanggung-tanggung menghamburkan uangnya. Orang berada, biasa.
Pesta tersebut adalah pesta ulang tahun pertama Lucy. Walaupun terlalu berlebihan, Lucy menyukainya. Ia merasa bahagia bisa menjadi bagian dari The Guild.
* *
Lucy sedang memakan kue yang diberikan oleh Manajer dan Ibu Kafe—setelah kedua orang tua itu mengucapkan 'selamat ulang tahun' kepadanya—saat Atsushi memasuki kafe. Pemuda masuk sendiri, tidak bersama Izumi Kyouka (well, this is rare).
"Selamat siang!" sapa Atsushi. Matanya terpaku pada piring yang sedang dipegang Lucy, lebih tepatnya sepotong kue yang berada di atas piring. "Ah, kue? Kelihatannya enak."
"Tentu saja enak. Lagipula, hari ini hari ulang tahunku. Wajar saja, kan?" balas Lucy sambil lalu.
"Eh?! Benarkah?" Atsushi cukup terkejut dengan informasi yang dituturkan Lucy. "Kalau begitu, selamat ulang tahun! Maaf, aku tidak bisa memberi hadiah." Ia tersenyum canggung.
Muka Lucy sedikit merona merah. "... Terima kasih." []
KAMU SEDANG MEMBACA
12 Months: Lucy M. Montgomery | ✓
Fanfiction[ Himawari Project: 12 Months Collaboration ] Kisah yang terjadi antarbulan tidak akan sama. Fanfiksi ini berisi kumpulan kisah milik gadis Montgomery, baik yang terjadi dahulu maupun sekarang. TIDAK ada keterkaitan yang berarti pada setiap chapter...