Third

4.4K 191 6
                                    

SETELAH PART INI, PART-PART SELANJUTNYA AKAN DIPRIVATE SECARA RANDOM

Merasa cukup puas mencium Emily dengan begitu intens, Audric melajukan mobilnya dengan kencang menuju ke apartemenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merasa cukup puas mencium Emily dengan begitu intens, Audric melajukan mobilnya dengan kencang menuju ke apartemenya. Dengan takut-takut Emily menatap ke arah Audric "kemana kau akan membawaku pergi?".
"ketempat dimana kau tidak akan pernah bisa lari dariku". Jawab Audric dengan tatapan tetap fokus ke jalan raya.
"kumohon turunkan aku". ucap Emily dengan penuh harap. Bukannya merespon permintaan Emily, Audric malah semakin melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.

Emily hanya bisa pasrah ketika Audric menggenggam erat tangannya memasuki apartement. Emily khawatir jika dia berontak seperti tadi akan membuat Audric bertindak lebih parah maka dia mencoba melembut berharap Audric mau melepaskannya.
Ketika memasuki apartement Audric, Emily dibuat terpana dengan interior apartement tersebut. "mahal dan mewah". Batin Emily.
"duduklah" pinta Audric. Dengan tenang Emily duduk di salah satu sofa Audric. Kemudian disusul dengan Audric yang ikut duduk disebelah Emily. Tiba-tiba Audric memegang tangan Emily dan mengusapnya dengan lembut, "maafkan sikapku tadi, maaf jika tadi menyakitimu, aku hanya tidak rela kau bersama lelaki lain, aku mencintaimu Emily", ujar Audric penuh keseriusan.

Seketika jantung Emily berdegup kencang. Namun Emily tetap bersikap tenang. "Bagaimana bisa kau mencintaiku? bahkan bisa dikatakan kita tidak saling mengenal". Jawab Emily dengan penuh tanya.
"memang disini hanya aku yang mengenalmu tapi kau tidak". "Maksudmu?".
"Yah. sudah lama aku memperhatikanmu kau selalu bersama dengan Helene, dimana ada Helene disitu ada kau, begitupun sebaliknya, aku berusaha mencari informasi tentang dirimu karena sahabatmu Helene tak pernah mau memberikan sedikit informasi tentangmu, bahkan disaat jam kantor masih berlangsung aku mengunjungi caffe dimana kau bersama teman-temanmu menghabiskan waktu, hanya untuk melihatmu. Tahukah kamu aku hampir gila karenamu. Dan betapa bahagianya aku mendapati kau datang di pesta. Aku memang lelaki brengsek, tapi baru kali ini aku merasakan cinta yang begitu dalam dan cinta itu untukmu Emily".

"apa?". Hanya itu jawaban panjang lebar atas pernyataan cinta Audric kepada Emily.
"maukah kau berada disisiku? Aku hampir gila karena ingin bersama denganmu".
"Tidakkah ini terlalu cepat bagiku? Aku tidak mengenalmu, dan aku tidak mencintaimu, kita sangat berbeda kau memiliki segalanya jabatan, uang, kekuasaan, sedangkan aku? Aku yakin kau sudah tahu tentang semuanya kan? Jadi kumohon biarkan aku pergi tuan Audric".

Seketika hati Audric seperti terusuk. Mendengar penolakan Emily. Tapi bukan Audric namanya jika dia hanya pasrah melepaskan Emily.
Detik berikutnya Emily berdiri dari sofa dan melangkah menuju pintu keluar. "maafkan aku, aku harus pulang". Ucap Emily.

Namun baru beberapa langkah Emily berjalan dengan gerakan cepat Audric menarik pergelangan tangan Emily, menariknya ke pelukan lelaki itu dan dengan marah Audric berusaha mendekatkan bibirnya dengan bibir Emily. Emily meronta dan berteriak dengan keras namun pada akhirnya Audric mampu melumat bibir Emily yang lembut dengan penuh gairah dan sangat kasar seolah-olah Audric ingin memberi pelajaran pada gadis itu. Disela ciumannya Emily terus memohon pada Audric untuk melepaskanya. "Kumohon Audric jangan lakukan ini". Pinta Emily sambil terisak. Tetapi Audric malah semakin merapatkan tubuhnya dengan tubuh Emily dan kembali menciumi bibir Emily dengan posesif.

"Sudah kukatakan kau miliku, dan apapun akan ku lakukan agar kau menjadi wanitaku, walaupun dengan memaksamu aku akan membuatmu berada disisiku dengan caraku sendiri". Air mata Emily semakin membanjiri wajahnya, dia sangat takut menghadapi Audric yang seperti ini, yang mengingatkan masa-masa kelamnya dulu.

"Maafkan aku jika aku menyakitmu, semua ini kulakukan agar kau berada disisiku dan membuatmuhanya menatapku..".
Kemudian dengan cepat Audric menggendong tubuh Emily menuju kamarnya dan melemparkan Emily ke ranjang King size miliknya.

-TBC-

Selanjutnya apakah yang akan terjadi pada Emily?
Tunggu part selanjutnya..

PLEASE VOTE AND COMMENT❤

Just Look At Me (Audric and Emily Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang