Ninth

2.9K 154 44
                                    

Hollaaa!! I'm Comeback 🐣

Karena banyak sekali yg DM saya menyakan kelanjutan cerita ini, Sooo this is for you all!! Enjoy for reading and dont be a silent reader 😘

Hari ketiga setelah kepergian Emily, Audric belum menemukan keberadaan Emily, bahkan Helene pun tidak tahu keberadaanya namun ia yakin wanitanya pergi bersama Reymond, bajingan yang dengan berani mengibarkan bendera perang dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ketiga setelah kepergian Emily, Audric belum menemukan keberadaan Emily, bahkan Helene pun tidak tahu keberadaanya namun ia yakin wanitanya pergi bersama Reymond, bajingan yang dengan berani mengibarkan bendera perang dengannya. Dan selama tiga Hari itu Audric benar-benar tidak memikirkan apapun ia hanya memikirkan dimana keberadaan Emily. Ia hampir gila, gila karena ditinggalkan.

Waktu telah menunjukan pukul 3 dini hari, namun Audric masih menyusuri jalanan dengan sesekali menanyakan infromasi pada bawahannya. Dia benar-benar hampir gila membayangkan tidak bisa menemukan Emily. Hingga satu panggilan masuk keponselnya.

"Hallo, apa yg kau dapat? Tuan kami telah menemukan Nona Emily dia bersama seorang pria.

"Dimana kau menemukannya? "

"Sebuah Villa dikota Wertheim tuan."
"Awasi dia, jangan sampai lolos,aku akan segera sampai disana."

Dengan jantung yang beedebar, akhirnya Audric mendapatkan titik terang. Ia melakukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia bersumpah akan membawamu Emily kembali bersamanya. "Tunggu aku Sayang... " Batin Audric.

************

Selama tiga hari pelarian Emily, dia bersama Reymond selalu berpindahpindah tempat, Hal tersebut dilakukan agar Audric tak bisa menemukan Emily. Mulai dari apartement, hotel Dan dihari ketiga mereka memutuskan untuk tinggal di Villa milik keluarga Reymond.

Dalam perjalanan Emily merasa ada yang membuntuti mereka, begitu juga Reymond. Namum Reymond mencoba untuk tetap tenang, " semua akan baik-baik saja Emily, kau istirahat saja sebentar lagi kita akan sampai".
"Bagaimana jika itu Audric? aku benar-benar takut Rey".
" Tenang saja Emily aku akan menjaga dan melindungimu, aku takkan membiarkan si brengsek itu menyakitimu".

4 jam perjalanan akhirnya mereka sampai di Villa. "Akhirnya Kita sampai, kau harus istirahat Emily, tak perlu khawatir semua akan baik-baik saja".
"Terimakasih Rey, aku tak membayangkan bagaimana jika kau tidak ada" tanpa sadar Emily menitikan air mata.
"Kau harus kuat. Aku selalu disimu apaun yang terjadi".

Reymond mengantarkan Emily memasuki kamar. "Kau harus tidur, dan jika kau perlu sesuatu katakan padaku".
"Bisakah kau tetap disini Rey ? Maaf.
"Ya..tidurlah".
"Ah satu lagi bisakah kau memberi tahu orang tuaku, bahwa aku sedang ada acara kampus, aku takut mereka mengkhawatirkanku Rey"
"Tentu aku sudah memberi tahu mereka" sambil mengelus bahu Emily dengan lembut.

Tiba-tiba Reymond mendapatkan sebuah panggilan nomer tidak dikenal. " Halo, Siapa?"
"Keluarlah jika kau ingin selamat"
Reymond seketika tahu Siapa lawan bicaranya disebrang sana.
"Aku takkan membiarkan bajingan sepertimu menyakiti Emily".
Reymond menutup ponselnya dengan amarah.

"Siapa itu Rey? dengan nada khawatir Emily bertanya.
"Kau tenang Emily, jangan pergi kemana-mana. Aku akan mengecek keluar."

Belum sempat Emily menjawab Reymond sudah keluar kamar.

*************

Audric telah sampai di Villa Reymond, begitu juga para bawahanya. "Sebentar lagi si brengsek itu akan keluar".
Benar saja Reymond menghampiri Audric dengan berani.
"Untuk apa kau datang kesini?
"Tentu saja menjemput wanitaku".
"Sejak kapan dia menjadi wanitamu, jika memang benar dia wanitamu tidak mungkin kau menyakitinya sekejam itu. Bajingan."

"Bangsat tutup mulutmu" amarah Audric benar-benar diujung tanduk.

Dengan cepat Audric meninju wajah Reymond dengan membabi buta, begitu juga Reymond dia tak mau kalah. Melihat tuannya terancam para pengawal Audric menyerang Reymond. Dan ketika itu terjadi Audric segera memasuki Villa untuk menemukan Emily.

Saat ia menemukan sebuah kamar yang diyakini Emily ada didalamnya, Audric segera membukanya Dan benar saja wanita yang dirindukannya ada didalam dengan raut muka pucat pasi melihat kehadirannya.

Ketika Audric akan melangkahkan kakinya masuk. "Pergi kau!" Dengan air mata bercucuran Emily benar-benar tidak bisa menyembunyikan ketakutannya.
Namum Audric tak menghiraukannya dengan cepat is menghampiri Emily dan memeluknya erat.

"Maafkan aku, kumohon". Emily meronta dalam pelukan Audric dia tidak ingin disentuh oleh Audric. Namun Audric memegang kedua pergelangan Emily erat. "Diam!!"
Bentakan Audric membuat Emily diam sejenak dengan bibir bergetar dan mata yang basah. Lalu dengan cepat Audric mencium Emily dengan dalam seolah-olah menumpahkan segalanya rasa.

Kembalilah padaku, aku tak peduli jika kau mau atau tidak. Aku akan tetap mebawamu kembali padaku. Kemudian Audric mengeluarkan sapu tangan yang sudah diberi obat bius dan memmbekap mulut Emily. "Maafkan aku sayang".
Dan tak perlu waktu lama Emily tak sadarkan diri.

-TBC-

DON'T FORGET VOTE AND COMMENT❤

SEKALI LAGI JANGAN JADI SILENT READER.

Just Look At Me (Audric and Emily Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang