Second

4.4K 215 2
                                    

Setelah perkenalan mereka di pesta, Audric tak henti-hentinya semakin memikirkan Emily

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah perkenalan mereka di pesta, Audric tak henti-hentinya semakin memikirkan Emily. Untungnya mereka sempat bertukar nomer telephone yang pasti membuat Emily merasa risih, bagaimana tidak hampir tiap waktu Audric selalu menghubungi Emily, mengajaknya makan malam, menjemput di kampus, dan bahkan Audric mengunjungi rumah Emily hanya untuk melihat wajahnya. Tapi tak sedikitpun Emily tergoda oleh Audric dan hal itu makin membuat Audric semakin memikirkan gadis itu.

"Tak apa jika sekarang kau mengabaikanku Emily. Tapi aku yakin sebentar lagi kau akan luluh Dihadapanku". Batin Audric, setelah untuk kesekian kalinya Emily tak menjawab telephonnya.
Dengan cepat Audric menelepon Helene menanyakan dimana keberadaan Emily. "Helene apakah kau bersama dengan Emily?" Tidak Audric, hari ini aku tidak ke kampus Andreas memintaku untuk pergi berkencan, jawab Helene". "Lalu dimana Emily berada?". Tanya Audric penuh minat.
"mungkin dia dikampus, atau mungkin sedang dalam perjalanan pulang".Jawab Helene. Dan penelepon disana tiba-tiba langsung menutup telepon. Helene kemudian mendengus kesal. Audric menutup teleponnya setelah mendapat informasi yang diinginkan tanpa mengucapkan terimakasih kepada Helene. "dasar pengganggu! ucap Helene kesal". Pasalnya ketika Audric meneleponnya dia sedang Berkencan dengan kekasihnya Andreas. Dan Andreas hanya menatap geli melihat kekasihnya kesal.

Setelah mendapat informasi dimana keberadaan Emily, Audric dengan cepat langsung meluncur ke kampus Emily. Setelah hampir tiba di depan kampus dia melihat Emily memasuki sebuah mobil dengan seorang laki-laki.

Seketika rahang Audric mengeras, sambil mencengkeram setir mobil erat-erat. "siapa bajingan itu, berani-beraninya membawa gadisnya". Batin Audric kesal.
Seketika Audric mengejar mobil tersebut dengan kecepatan tinggi lalu berhenti didepannya. Dengan tergesa dia turun dari mobilnya kemudian  membuka pintu mobil dengan paksa lalu menarik Emily dengan kasar. Emily sempat berontak tetapi percuma karena sekarang Emily berada dalam genggaman Audric.

Namun Emily tidak mau menyerah dengan sekuat tenaga dihempaskannya tangan Audric yang mencengkeram lengannya. "Apa yang kau lakukan! sambil menatap Audric tajam yang mana tak kalah menatapnya dengan tajam".
"siapa bajingan ini berani-beraninya dia membawa gadisku!".
"bajingan katamu? dia adalah sahabatku, dan kau mengatakan bahwa aku ini adalah gadismu? Yang benar saja kita bahkan tak saling mengenal".

Audric semakin emosi dengan jawaban Emily, dan tanpa menjawab apapun Audric menarik Emily menuju mobilnya, tapi sebelum itu terjadi Reymond menarik lengan Emily yang satunya.

"Apa yang kau lakukan pada sahabatku bajingan! Lepaskan dia! kubilang lepaskan!." sambil menarik pergelangan Emily tak kalah erat. "Kau tak usah ikut campur brengsek! Lepaskan dia selagi aku masih baik" ucap Audric.
Kemudian Reymond menatap Emily yang memberi isyarat untuk melepaskan tangannya. Emily tidak ingin sahabatnya berada dalam masalah hanya karena melindunginya.

Dengan berat hati akhirnya Reymond melepaskan Emily, yang langsung ditarik paksa oleh Audric. "Sebenarnya apa maumu? Kenapa kau selalu menggangguku dan membuatku risih". Ucap Emily ketika menyadari Audric menguci pintu mobilnya. Dengan singkat Audric menjawab "karena kau adalah miliku Emily". Tiba-tiba Emily diliputi rasa khawatir teramat sangat, sebenarnya apa yang dinginginkan laki-laki ini. "Lepaskan aku!". sambil menitikan air matanya. Melihat Emily yang menangis malah semakin membuat Audric emosi. Dengan cepat diaraihnya bibir Emily dengan bibirnya dengan gerakan kasar seakan-akan ingin menghukum gadisnya. Audric memaksa Emily membuka bibirnya namun Emily berontak dengan terus-menerus memukul dada bidang Audric.

Ketika Emily berteriak membuka mulutnya hal itu tidak disiasiakan oleh Audric dengan cepat dia melumat bibir Emily secara intens. Emily hanya bisa diam sambil memejamkan mata dia terlalu lemah melawan Audric. Entah berapa lama Audric mencium Emily. Kemudian Audric melepaskan ciuman mereka, bibir mereka masih berdekatan hingga mereka bisa merasakan nafas terengah satu sama lain. "Sudah kukatakakan kau miliku Emily". sambil mengelus pipi Emily dengan lembut.

Emily hanya terdiam dengan mata berkaca-kaca, masih terkejut dengan perlakuan Audric dan ciumannya yang tiba-tiba. Dan detik berikutnya Audric kembali melumat bibir Emily dengan menggebu-gebu.

-TBC-

BEBERAPA CHAPTER DI PRIVATE, JADI UNTUK BISA MEMBACA KESELURUHAN CERITA FOLLOW ME.

Please vote and comment ❤

Just Look At Me (Audric and Emily Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang