6 - The Fact

410 49 0
                                    

"Kau sudah mau pulang?" tanya Ok Seonsaengnim seraya mengambil berkas dari tanganku kemudian menaruhnya di lemari yang berada di samping meja kerjanya.

Aku menggeleng. "Aku masih mau disini. Tidak apa-apa kan, saem?"

"Gwaenchanha.. Kenapa kau masih bertanya? Hahaha..." Dia lalu duduk di meja kerjanya. "Duduklah..." katanya.

Aku mengambil kursi dan duduk di hadapannya dengan diam. Aku berdebat dengan pikiranku sendiri. Salahkah jika aku masih mengobrol berdua dengannya seperti ini, mengingat bahwa ia sudah memiliki kekasih?

"Bagaimana club hari ini?" tanyanya membuyarkan lamunanku.

Aku tersenyum senang. "Menyenangkan sekali, saem. Tak ku sangka berbahasa Inggris bisa semudah itu."

"Tapi sangat disayangkan, peminatnya sangat sedikit," katanya dengan lesu.

"Tidak masalah, saem.. Lama-kelamaan peminatnya pasti bertambah. Jangan lesu begitu! Fighting!" aku menyemangati dan disambut senyuman hangat darinya.

"Gomawo... Kau memang benar-benar penyemangatku."

Aku tersenyum. "Kau juga adalah penyemangat untukku, saem.. Dan aku akan terus menjadi penyemangatmu bahkan sampai kita sudah bersama nanti! Hahaha," candaku. Dan aku berdebar mendengar respon darinya. Apakah dengan perkataanku itu ia akan memberi tahuku bahwa ia sudah memiliki kekasih?

"Hahaha.. Kau itu anakku, Sohyun-aa.. Begitu juga murid lainnya.."

"Hanya di sekolah aku menjadi anakmu, saem... Hehehe..."

Dia kemudian menggeleng pelan dan tertawa.

Aku mendesah pasrah, kemudian tersenyum kecut. "Aku mengerti, saem... Kau juga sudah memiliki kekasih, bukan?"

Dia mengernyit. "Kekasih? Aku tidak..... Ah, kau sudah mendengar gosip itu ya?"

"Gosip? Jadi itu tidak benar?"

"Hhmm.. Tidak benar, namun tidak salah juga."

Maksudnya apa?

"Suji itu adalah mantan kekasihku. Aku sudah tidak berhubungan dengannya lagi."

Aku mendesah lega. "Ooo... Aigoo... Jadi... Seperti itu..."

Dia tertawa melihat responku.

Akhirnya, aku lega setelah mengetahui fakta yang telah dia berikan kepadaku. Aku senang.

***

Aku menghampiri Ok Seonsaengnim yang sedang membereskan laptop dan bukunya di meja guru saat jam pelajarannya di kelasku telah usai dan sudah waktunya istirahat. Sudah menjadi kebiasaanku untuk tidak langsung keluar kelas setelah jam pelajarannya, melainkan menghampirinya di meja guru. Chan yang mengetahui kebiasaanku itu memberi kode untuk ke kantin duluan dan aku meresponnya dengan sebuah anggukan kecil. Dan tinggal kami berdua di ruang kelas ini.

"Parah sekali." katanya.

"Apanya yang parah, saem?"

"Kelasmu. Tidak ada yang menghargaiku saat mengajar. Mereka seolah tak menganggapku ada."

Aku menyadarinya. Saat ia menjelaskan materi, teman-temanku banyak yang sibuk mengobrol, bermain-main, bahkan ada yang tidur.

"Mungkin karena aku baru mengajar disini..." lanjutnya.

"Hhmm.. Maafkan kelasku, saem..." kataku pelan.

Sir! [ Taecyeon X Sohyun ] ON HOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang