saeron ditemukan meninggal, mengapung di kolam renang dengan puluhan luka lebam di wajahnya. dugaan jihoon, gadis itu dipukuli lalu mayatnya dibuang ke kolam. hyungseob cuman bisa memandangi saeron dengan tatapan nanar. dan arin, makin menangis menjadi-jadi ketika mengetahui saeron sudah tak bernyawa.
"gue gak mau tau, kita semua harus pergi dari sini. masa bodo kalo kita bakal dibunuh, seenggaknya kita mati sama-sama." ucap doyeon.
"jangan," sangkal mark.
"kenapa? apa jangan-jangan lo yang ngelakuin semua ini?!" ucap doyeon. "apa lo cuman pura-pura ngebunuh yeri, dan lo juga yang ngejebak rocky? dan berakting seolah lo bukan pembunuhnya?"
"apa lo pikir gue selicik itu?"
"iya, mark. gue sempat mikir kalo yang dibunuh di kamar mandi itu bukan yeri. dan lo pasti nyembunyiin yeri di suatu tempat seolah-olah dia udah mati."
"wow, you know too much. apa jangan-jangan lo pembunuhnya? semua bisa aja akting kan disini?"
"mark lee, you need to stop. kemarin lo nuduh yoojung, sekarang doyeon." kata woojin.
"it's up to you, guys." mark berjalan menjauhi teman-temannya, "maybe if i kill myself it'll will better,"
sedangkan jihoon segera menyusul mark, "don't do it, im still believe in you."
"gue gak bakal bunuh diri secepat itu, hoon." mark menyeringai. "i'll kill the killer first,"
"emang lo mau ngebunuh siapa?"
"yoojung sama doyeon."
jihoon otomatis menonjok rahang mark, "beraninya lo, dasar psikopat!"
°°°
malam itu akhirnya yoojung bisa membujuk arin untuk makan. sejak arin menemukan mayat dino kemarin, gadis itu tak berhenti menangis.
"jung, gue mau tidur. makasih makanannya." arin memberikan piring yang isinya tinggal setengah kepada yoojung.
yoojung tersenyum kecil, "gimanapun lo harus makan, rin. jangan sedih terus ya,"
arin mengangguk, iya tau sebenarnya yoojung juga merasakan kesedihan yang sama.
"gue ke dapur dulu ya, rin."
"ati-ati, jung. udah malem"
yoojung mencuci piring di dapur malam itu, disaat semuanya sedang tidur. perasaannya sedang tidak enak, ia merasakan sesuatu yang janggal.
hingga matanya menangkap suatu objek yang menarik; pisau dapur. yoojung mengambil pisau itu, memandanginya sebentar.
"ah, seems good if i kill myself before the killer kills me."
yoojung duduk di lantai dapur yang dingin itu, bersandar pada dinding terdekat. gadis itu tertawa hambar, lalu menyayat pergelangan tangannya.
"not too bad."
lalu ia membuat lebih banyak sayatan di pergelangan tangan kirinya. darahnya mengalir makin deras.
"god, im sorry."
"yoojung, what are you doing here?"
yoojung kaget, lalu segera menyembunyikan pisau dapur itu di balik punggungnya. ia juga menutupi tangannya yang sudah penuh dengan bercak darah.
"n-no, it's nothing im justㅡ"
"oh my god are you trying to kill yourself?"
seseorang itu meraih tangan yoojung dan melihat beberapa sayatan dan darah yang tak berhenti mengalir. ia juga mengambil pisau yang disembunyikan yoojung di balik punggungnya, lalu dengan senyuman liciknya menyayat tangan gadis itu.
"can i help you, sweetie?"
"fuck, are you the killer?"
"exactly."
yoojung tak bisa berontak, ia mencoba untuk berteriak tapi nafasnya sesak. dan hal terakhir yang dapat yoojung tangkap adalah wajah si pembunuh itu, tersenyum puas. seakan-akan sudah melakukan apa yang telah ia rencanakan.
"4/11, everything goes well." gumamnya.
seseorang itu lalu membuka ponselnya, mengirim pesan ke salah satu kontak.
from: private number
to: rockyhey, bro. how's jail? i hope you enjoy this summer holiday.
by the way, your girlfriend looks more beautiful when she was die.
im pretty sad to knowing that she killed herself :([attached a photo]
°°°
note: ada 4 kamar di villa
kamar 1: mark, jihoon
kamar 2: hyungseob, woojin, dino
kamar 3: arin, saeron, sohye
kamar 4: doyeon, yoojung