[ 一 ] trapped

10.9K 1.6K 401
                                    


sore itu hujan deras turun. alhasil, mark dan hyungseob terpaksa menunggu hujan reda di ruang osis seusai ekskul futsal. sekolah sangat sepi, hanya suara air hujan yang membentur tanah terdengar jelas.

"saeron mana? katanya tadi nungguin gue bareng yeri." tanya hyungseob celingukan.

mark mengangkat bahunya, "gatau, tadi setau gue yeri nungguin di pinggir lapangan, terus begitu ada saeron mereka berdua ngilang."

hyungseob mendengus kesal, "cewek gue kemana sih,"

sedangkan mark mencoba menelfon yeri, namun sial. yeri sama sekali tidak mengangkat telfon darinya.

"seob, coba lo telfon saeron." pinta mark.

"handphone gue lowbatt."

"ck, mana sih duo bogel." keluh mark.

ketika ada suara derap sepatu dari luar, kedua pemuda itu langsung menoleh. benar saja, saeron yang basah kuyup berdiri di ambang pintu ruang osis.

"ck, lo kenapa hujan-hujanan?!" hyungseob langsung berdiri menghampiri saeron. ia melepas jaket parasut yang menempel di tubuhnya, lalu memakaikannya ke tubuh mungil saeron.

"gue nyariin lo daritadi, seob." saeron mempoutkan bibirnya kesal.

"yaudah masuk aja dulu," hyungseob menarik saeron masuk ke ruangan itu, lalu menutup pintunya.

"yeri mana?" tanya mark.

saeron mengangkat bahunya, "tadi dia ninggalin gue di perpustakaan, katanya mau ke kamar mandi. terus gue cariin sampe sekarang dia enggak ada."

"udah lo telfon?"

saeron mengangguk, "udah, tapi handphonenya gak aktif."

"gue khawatir. gimana kalo kita nyari dia di kamar mandi?" kata mark, tapi saeron dan hyungseob kompak menolak.

"gue takut. hujan, ini udah hampir maghrib lagi." kata saeron.

"menurut gue sih dia udah pulang duluan. biasanya kan yeri emang selalu pulang awal. telfon aja nyokapnya." kata hyungseob.

"sial, gue gak punya nomer nyokapnya lagi." mark berdecak kesal.
















duar!

di tengah keheningan, sebuah suara ledakan mengagetkan mereka.

"what the fuck was happened?!" teriak mark, masih menutup kedua telinganya.

sedangkan saeron refleks memeluk hyungseob yang duduk disebelahnya.

"kita harus keluar, gue rasa kita dalam bahaya." hyungseob berdiri lalu membuka pintu ruangan, tapi gagal.

mark panik, "cepet buka pintunya! ngapain tadi pake lo kunci segala?!"

"ruang ini kan gak pernah dikunci, mark! anjing, kenapa gak bisa dibuka?!"

mark dan hyungseob mencoba mendobrak pintunya, tapi gagal. pintunya tidak bisa dibuka.

"shit, pasti ada yang sengaja ngunci pintu ini dari luar. pasti ada yang sengaja ngejebak kita." gumam saeron.

"okay now what are we gonna do?" mark menunduk, menyerah pada keadaan.

"berdoa." jawab hyungseob.





°°°

[curhat]
btw guys kemarin gue ditelfon nomor gak dikenal subuh-subuh, pas gue angkat dia matiin. dia nelfon lagi, gue angkat, cuman suara gak jelas, kayak grasak grusuk gitu doang. akhirnya gue block nomernya.

creepy banget anjay gue masih berfikir nih sampe sekarang, kok dia bisa tau nomer telfon gua??? padahal itu dia nelfon ke sim 1, yang kartunya gue pake internetan doang.

udah hidup gua gak full of jokes lagi.
rip salwa dan humor recehnya.

school: terrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang