sebelas🌈

518 133 297
                                    

Aku tidak bisa berbohong kepada perasaanku sendiri untuk selalu berpura-pura kuat dan menutupi bahwa sebenarnya aku rapuh.
-Langi-

🌈🌈

"Udah sana kamu tidur aja, gausah bantuin bunda."

"Malah ngeribetin, ntar kuenya rusak lagi gara-gara kamu," Omel bunda tertubi-tubi yang membuatku menghela nafas pasrah.

"Besok Langi jualin kuenya ya?" Tawarku yang membuat bunda melirikku tak yakin.

"Kalau kamu yang jualan pasti ga bakal ada yang beli."

"Heran bunda sama kamu, emang teman kamu ga ada satu pun yang mau beli apa?" Tanya bunda heran yang membuatku terdiam.

Aku ga punya teman bun.
Batinku sedih.

Dulu aku memang pernah berjualan kue milik bunda disekolah dan hasilnya tidak ada satu pun orang yang membelinya, justru aku malah jadi trending topik dibicarakan dan menjadi bahan olok-olokkan satu sekolahan.

Aku tidak pernah memberi tahu bunda tentang diriku yang tidak mempunyai teman, tentang bagaimana kisah keseharianku yang menyedihkan ketika berada disekolah atau diluar rumah seperti dibully, diremehkan, dan lainnya, bunda hanya tahu aku baik-baik saja seperti anak gadis lainnya.

Jika aku bercerita, aku takut bunda sedih melihat anaknya yang ternyata menyedihkan seperti ini. Aku hanya ingin melihat bunda tersenyum bahagia dan bangga kepadaku suatu hari nanti.

"Lagian kesambet jin mana kamu tiba-tiba mau bantuin bunda?" Sindirnya yang membuatku terdiam untuk bersabar.

"Mulai sekarang aku mau bantuin bunda sama kak Bintang buat cari uang," ucapku yang membuat bunda terkekeh meremehkanku.

"Kamu pikir cari uang semudah metik daun kelor?" Balas bunda yang tidak yakin dengan kemampuan diriku untuk mencari uang.

"Emangnya kamu bisa apa?" Tanya bunda yang membuatku terdiam menatapnya.

"Langi bisa kerja."

"Sekolah aja kamu belum bener, nilai ngendog mulu, malah sok sok-an mau cari kerja, kamu mau ga lulus? Yang ada kamu nyusahin lagi," Bentaknya yang membuatku terdiam.

Ya, aku memang selalu menyusahkan dan menjadi beban untuk mereka, tidak berguna pula, bikin sulit semua orang, aku benar-benar menyusahkan walaupun aku tidak melakukan apa-apa.

Kenapa aku selalu salah dimata semua orang, mereka pun memandangku sebelah mata, memangnya seburuk apa aku? Apa aku tidak seberguna itu di dalam dunia ini? Apa kelahiranku di dunia ini juga menyusahkan?

Ingin berbuat sesuatu dibilang menyusahkan, aku diam dan tidak melakukan apa pun juga dibilang menyusahkan, entahlah bernafas saja mungkin aku juga salah dan menyusahkan.

Aku tahu bunda berkata seperti itu pasti ada alasannya karena dia sebenarnya menyayangiku walaupun perkataan itu menyakitkan bagiku, membuatku sedih, dan semakin insecure.

"Udah sana tidur, dikasih enak malah gamau," Omel bunda lagi, lalu pergi meninggalkanku yang membuatku menunduk terdiam. Hingga tiba-tiba saja seseorang menepuk pundakku pelan yang membuatku menoleh ke arahnya.

"Soal kerja gausah dipikirin, masih ada gue," ucapnya lagi yang membuatku menggeleng pelan menatapnya tak tega.

"Lo juga kuliah sambil kerja, kenapa gue ga boleh?"

Colorless Rainbow [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang