#7 Dia?

1.9K 241 27
                                    

Makasih buat MelatiMilenia yang udah bikin Noona senyum-senyum baca komentar kamu :') dan berkat komentar itu, Noona memutuskan untuk fast update!

Mau fast update lagi? ayo tinggalkan jejak kalian selain Vote 😊💬

Happy Reading~~

LeeHyunRa ♥ wonwoobee

Dua minggu sudah kejadian itu terjadi, kejadian dimana kesucian bibir Seulgi diambil tiba-tiba oleh sang tiang listrik, Sehun. Jika kalian berpikir Seulgi senang, kalian salah besar. Orang mana pula yang senang dicium tiba-tiba dan setelah itu sang pelaku berpura-pura tak ada yang terjadi.

Hell.

Dan itulah yang terjadi.

Setelah adegan kecupan dan sedikit lumatan itu tercipta, Seulgi pun hanya bisa melongo tak mengerti dengan apa yang terjadi. Semua terlalu mendadak!

Jika Seulgi hanya mampu melongo, beda halnya dengan Sehun yang rasanya menikmati kejadian ini. Namun ekspresi Sehun ini tak lama, karena setelah Seulgi mengedipkan matanya beberapa kali - Sehun pun segera mendorong tubuh Seulgi untuk menjauh.

Dan ucapan Sehun berikutnya, benar-benar membuat seorang Jeon Seulgi gondok sendiri. "Kerjakan 50 soal lagi dan kau boleh makan," setelah mengatakan hal itu, Sehun pun segera pergi dari hadapan Seulgi dan menghilang dibalik pintu yang diduga kamarnya.

Dan itulah yang terjadi pada hari penodaan itu.

_____

Di tengah aksi membuka lembar demi lembar soal yang beberapa jam lalu diberikan si tiang listrik, bibir Seulgi tak henti-hentinya merutuki Sehun yang telah mencuri ciuman pertamanya.

Dan lebih sialnya, dua minggu sudah kejadian itu terjadi dan pria itu masih saja berpura-pura tak ada yang terjadi ditengah mereka. Sehun tetap saja dingin dengan segala ke-cool-annya. Sementara Seulgi, entah kenapa Seulgi jadi malu sendiri setiap melihat Sehun.

Apalagi bibir itu.

Bibir yang telah menyentuhnya secara utuh.

Arghhh.

Kenapa Seulgi malah memikirkan hal itu.

Digelengkannya kepala Seulgi ke kiri dan kanan, guna untuk melupakan semua kejadian sesat itu. Namun sayang, itu semua sia-sia terlebih saat suara itu kembali masuk dalam telinganya.

"Kumpulkan.." cukup satu kata, dan itu semua telah berhasil membuat seorang Jeon Seulgi panas dingin tak karuan.

Seulgi tak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada tubuhnya yang terlihat tak konsisten ini. Mungkinkah dia terkena demam? Tapi, kenapa demamnya hanya kambuh saat dia berhadapan dengan pria ini? Kenapa?

Sehun sang pemilik suara pun hanya bisa tersenyum tipis saat melihat wajah bodoh Seulgi yang lagi-lagi tersaji dihadapannya. Wajah yang dua minggu lalu, membuat Sehun lupa daratan dan membuat ia mengecup bibir itu.

Sungguh, Sehun sendiri tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Semua terjadi secara mendadak, namun yang pasti lembutnya bibir Seulgi sampai detik ini masih Sehun ingat dengan sempurna.

Dan entah kenapa, Sehun jadi merindukan bibir itu. Haruskah ia mengulangi kejadian itu lagi?

Lamunan seorang Oh Sehun, akan lembut dan manisnya bibir Seulgi seketika terputus - saat tiba-tiba Seulgi melemparkan lembar jawaban dan soal tepat kehadapan wajah Sehun.

Ya, rasanya bukan kejadian aneh lagi jika dua anak manusia ini gemar sekali saling melempar satu sama lain. Karena hampir tiap pertemuan mereka, insiden lempar melempar ini terjadi.

April - Move On! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang