#11 Cemburu

2.4K 247 54
                                    


LeeHyunra ♥ wonwoobee

Menangis dipelukan sang adik. Itulah yang dilakukan Seulgi sesampainya gadis ini di rumah. Wonwoo selaku korban pelukan sang kakak pun hanya bisa pasrah mengorbankan dada bidangnya basah akibat air mata dan ingus sang kakak.

Beberapa kali Wonwoo bertanya kenapa pada Seulgi, tapi bukannya menjawab - sang kakak malah memukul dadanya barbar dan menyuruhnya untuk diam.

Hemmm. Dasar wanita. Ditanya salah, gak ditanya juga salah. Jadi, apa maunya coba?

Karena tak mau mendapat pukulan lagi, Wonwoo pun memilih diam dan membiarkan sang kakak menangis sepuasnya. Nanti juga pasti diem sendiri, itulah pikir Wonwoo.

Disisi lain, Seulgi tak bisa menahan rasa sesak campur kecewanya saat mengingat kejadian di mobil tadi. Kejadian dimana ia dan Sehun akhirnya berakhir dalam sebuah pertengkaran.

Seulgi sebal, itulah adanya. Seulgi tak habis pikir kenapa Sehun masih saja mengungkit-ngungkit masalah nilai 100 itu. Jika Sehun benar-benar mencintai Seulgi, tak peduli Seulgi mendapat nilai 100 atau 0 - pasti Sehun akan mengajaknya untuk menjadi sepasang kekasih.

Tapi, apa ini?

Hanya nilai 100 yang bisa membuat mereka berpacaran? Sial. Masalahnya Seulgi tak sepintar itu, otak Seulgi itu terbatas dari sononya. Jadi mana mungkin dapat nilai sempurna?

Mustahil.

Sangat.

Tapi, Seulgi sayang Sehun ㅠㅠ

Sial banget kan!

"Won.." panggil Seulgi yang saat ini sibuk mengapus ingusnya.

"Kenapa kak?"

Seulgi kini menatap sang adik penuh harap. "Ajarin kakak belajar, kamu kan pinter," pinta Seulgi tak biasa - saking tak biasanya ucapan sang kakak ini berhasil membuat seorang Jeon Wonwoo melongo.

Seorang Jeon Seulgi minta belajar? Apa ini nyata?

Dibawanya telapak tangan Wonwoo ke atas dahi sang kakak, kali aja kakaknya ini lagi demam atau apa.

Tapi..

"Kakak sehat kok,"

Kali ini Seulgi yang melongo, "Apa sih Won, ajarin ih. Kamu mah pasti ngerti pelajaran kelas kakak,"

"Kakak serius?"

"Empatrius malah," sahut Seulgi asal. "Jadi, ajarin Won.. kakak ingin pinter.."

Wonwoo seketika diam, pria ini tampak berpikir. Kediaman sosok sang adik ini pun, tentu saja membuat Seulgi dagdigdug sendiri.

'Gitu aja kok mikir, gak inget apa dulu dia sering banget disuapin sama tangannya,' batin Seulgi tak sabar.

"Won.." Seulgi sengaja menyenggol tangan sang adik, dan membuat Wonwoo menatap sang kakak penuh selidik.

"Gak deh kak, makasih. Kakak itu kebluk, ngajarin kakak mah sama aja kayak ngajarin anak kecil, ngebatin-" bukannya menerima permintaan sang kakak, Wonwoo malah dengan tega menolak - mana ada acara ngatain Seulgi segala lagi. Idih, dasar adik kurang ajar!

"Udah ah kak, mendingan Wonwoo pacaran, daripada ngajarin kakak!" Dengan tega Wonwoo pun meninggalkan Seulgi yang kini menatap sang adik dengan tatapan membunuh. Tak lama, sebuah teriakan pun tercipta.

"YAKKKKK JEON WONWOO!!! MATI SAJA KAUUUU!!!"

______

Ada yang tak biasa dengan keadaan kelas pagi ini, Seulgi yang biasanya tampak acuh dengan guru yang mengajar, tiba-tiba saja menjadi terfokus dan tak jarang menulis apa yang dijelaskan oleh guru itu.

April - Move On! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang