Dengungan ayat suci alquran mengalun merdu menggema dalam ruangan yang tak terlalu besar tersebut ditemani terpaan rembulan yang menerangi lembaran setiap lembaran yang dibaca, hingga setiap santri menutup lembaran tersebut.
"Gam,aku pinjem catatan sejarah boleh?" suara itu memecah konsentrasi agam yang telah mempelajari kitab yang tadi sore disampaikan sang kiai,Setelah mengaji alquran para santri memang melanjutkan kegiatan belajar dikamar masing-masing.
"Oh boleh kok,kamu mah kebiasaan nggak pernah nyatet tidur mulu sih" sang empu menggerutu namun tetap memberikan buku catetannya
"Hehehe kaya nggak tahu aku kaya gimana? Lagian juga pelajaran sejarah itu enaknya memang tidur" ucap farhan dengan cengiran khasnya
"Gimana ilmunya mau masuk kamunya aja nggak pernah memperhatikan guru"
"Betul tuh gam" ucap zainal yang masuk membawa satu mug kopi
"Kaya kamu nggak aja nal" farhan menimpali
"Ye tapi aku kan nggak tidur" balas zainal dan duduk disamping agam.
"Kaya agam noh belajar biar pinter" tambah zainal lagi
"Mirror please" Agam menimpali dengan senyum manisnya
"Aduh bang senyumanmu itu lo" zainal menimpali dengan candaan
"Bikin hati adik meleleh" lanjut farhan yang membuat ketiganya tertawa renyah
"Ih..jijik banget" agam melempari bolpoin ke farhan dan mengenai jidatnya
"Aduh..gam kamu mah gak usah pake kekuatan penuh lagi kasian kan jidatku memerah" ucap farhan dengan muka memelas memegang jidatnya lebay
"Ih lebay banget sih najis" ucap zainal yang jijik dengan muka melas farhan
"Lebay gini, gina tetap sayang sama aku" ucap farhan dengan senyum gaje
"Kalau aku jadi gina udah aku putusin dari dulu dech"
Agam melanjutkan belajarnya malas menanggapi ocehan sahabat-sahabatnya yang gak jelas.
"Emang kamu..habis diputusin sama mika,uh..dedek galau bang" farhan menimpali dengan wajah meledek
"Eh ralat ya aku yang mutusin mika tau"
"Alesan"
"Terserah,lagian mika tuh ya ngajak jalan terus padahal dia kan tahu kalau aku santri kalau gitu terus lama kelamaan aku yang dikeluarin dari pesantren,lagian juga kemarin kan aku udah digundulin" ucap zainal sembari mengelus kepalanya sendu
"Lebay" farhan menimpuk zainal dengan bolpoin agam
"Makanya gak usah pacaran" Agam menimpali namun matanya masih terpaku menatap kitab yang dibaca
"Ah..gak asik nih agam" ucap farhan
"Lah bener kan pacaran cuma hal yang sia-sia toh nanti juga gak cocok putus"
"Tapi seenggaknya kita pernah ngerasain indahnya jatuh cinta" zainal menimpali dengan menerawang jauh
"Kaya tahu cinta itu apa?" agam menimpali sambil menyeruput kopi disamping mejanya,karena jujur agam tak pernah mau tahu cinta itu seperti apa.
"Kalau kamu udah jatuh cinta pasti ngrasain makanya buka hati gam, tuh para cewek pada ngantri"ucap zainal setengah serius
"Nanti kalau udah waktunya" agam menimpali dan menyeruput kopi lagi
"Cinta itu..." ucapan farhan terputus saat zainal berteriak
"Agam ..itu kopi aku" zainal meninggikan volume suaranya
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAM:Love in pesantren
SpiritualKisah laki-laki yang memperjuangkan cita-citanya yang tidak sesuai dengan keinginan orang tuanya hingga datang masalah yang lebih kompleks. Yaitu cinta, Bagaimana jadinya bila seorang gadis cantik masuk kedalam area terlarang laki-laki tersebut yan...