Bagian Keempat Belas

1.2K 57 0
                                    

Dan mereka tetap melanjutkan tontonan mereka tanpa menoleh sedikit pun, Agam menggelengkan kepalanya pelan dan langsung melangkah keluar.



****

Awas typo bersebaran

"tugas kelompok kali ini kan harus beli novel dan beberapa cerpen, kita mau beli dimana nih? " tanya Agam setelah mengumpulkan anggota kelompok nya

" kita ke mall aja Gam sekalian jalan2 "timpal baskoro antusias

" bener tuh tumben itu otak encer" jawab desi dengan senyum mengejek

"bener juga kamu Des " jawab farhan dengan senyum jahil

Sedangkan baskoro cemberut kesal

" aku terserah aja kalau pada setuju" jawab Agam kalem

"natalie gimana ? " tambah Agam lagi

" gua ngikut aja deh"

"oke kalau begitu kita tancap sekarang ya"

Agam mengecek kembali novel dan cerpen yang dibawanya yang sudah selesai diresensi. Sebelum pulang mereka memutuskan untuk berkeliling terlebih dahulu desi menarik tangan natalie menuju kearah pakaian dan sepatu khas seorang wanita.

Sedangkan baskoro, farhan dan Agam memilih jalan-jalan saja cuci mata melihat barang barang yang dipajang dietalase.

Natalie mendesah pasrah dan terduduk disalah satu tempat di bagian sepatu menuruti desi yang suka sekali berkeliling melihat sepatu, hingga mata natalie menyipit manatap seseorang yang mengendap endap disalah satu rak sepatu dengan berjalan mundur-mundur dan natalie mengenalinya.

"agam" teriak natalie

Agam menoleh kesumber suara, menaruh jari telunjuk nya didepan bibir mengisyaratkan agar natalie diam.

Natalie langsung menutup bibirnya rapat.

Lalu Agam mendudukan pantat nya didekat natalie mendesah keras.

"ada apa sih Gam? Kaya maling aja ngendap ngendap kaya gitu "

" hehe tadi itu ada adik kelas yang gak wajar" jawab Agam dengan senyum dikulum menyadari kekonyolannya

"ngejar ngejar lo, hahahaha agam Agam ada ada aja sih tapi nggak segitu nya juga sih"
Natalie terpingkal pingkal mendengar cerita agam

"Ya mau gimana lagi, dia suka nempel atau teriak teriak jadi kan risih sendiri"

"iya iya gue maklum kok lo kan populer banget banyak yang suka, siapa sih yang nggak suka sama lo"

"berlebihan banget deh na, kalau gitu berarti kamu juga suka sama aku" goda Agam jahil

"Nggak lah, lo aja kalau diajak bicara nggak mau natap gue rasanya kaya bicara sendiri gue. Nggak ngehargai orang tau" natalie menggerutu

"bukannya gitu na "

" iya iya gue tahu lo jaga pandangan mata lo tapi kan nggak baik juga kaya gitu kalau lagi bicara sama orang gam"

"insyaallah akan aku rubah sedikit sedikit agar lebih sopan lagi kalau bicara sama orang"

"kalau dipikir pikir gue sok bijak banget ya ngomong kaya gitu ke lo" cicit natalie pelan

"hehe nggak papa kok, teman kan saling mengingatkan "

Mereka baru menyadari bahwa dari tadi mereka lebih sering tertawa dan membicarakan hal konyol satu sama lain.

Tanpa sengaja menyadari perasaan mereka masing-masing, entah perasaan apa yang pasti menyenangkan.


Tbc

AGAM:Love in pesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang