Natalie memberhentikan taksi dan langsung menuju pesantren darussalam natalie tak sadar bahwa dia memakai rok SMA selutut seragam putih yang agak ketat serta rambut hitam legam yang dibiarkan tergerai dengan indah.Apakah natalie tidak sadar bahwa yang dituju itu pesantren???
****
Natalie langsung masuk kepesantren khusus laki-laki itu dengan santai tanpa beban sedangkan santri-santri yang berada disana hanya menatap natalie dengan pandangan yang sulit diartikan natalie bagaikan sumber mata air yang muncul digurun pasir,pemandangan yang menyejukkan sekaligus menambah dosa.
Namun natalie hanya acuh dan melanjutkan berjalan tak memperdulikan tatapan para santri yang beraneka ragam, natalie berhenti berjalan dan bertanya kepada salah satu santri yang kebetulan lewat untuk menanyakan dimana kamar agam.
Natalie tak sadar bahwa kedatangannya menimbulkan bahaya besar bagi agam.
Setelah natalie sudah sampai didepan kamar agam natalie mengetuk pintu pelan,kenapa natalie merasa grogi sekarang??
Agam yang mendengar ketukan pintu mencoba bangun sebisanya, namun dia merasakan keanehan biasanya kalau ada yang masuk kamar seharusnya kan mengucapkan salam itu kebiasaan santri disini. Agam nanti akan mengingatkan kepada santri itu. Ingatkan!!!
Kriett
Pintu terbuka , agam kaget setengah mati saat melihat orang yang berada didepan pintu kamarnya.
Sepersekian detik mereka saling pandang dengan perasaan tak menentu, hingga akhirnya agam memutuskan kontak mata itu.
"Natalie kok kamu bisa disini?" ucap agam masih dengan keterkejutannya
Natalie tersenyum manis, menggigit bibir bawahnya pelan bingung mau menjawab apa.
"Ehmm itu gue mau minta maaf atas kecelakaan itu"
Hening mereka saling terdiam,agam yang baru sadar bahwa mereka di depan pintu memutuskan mengajak natalie duduk dibangku bagian luar sebelah kanan kamar agam untuk berbicara dengan kaki tertatih agam mencoba berjalan. Karena tidak mungkin agam mengajak natalie masuk kekamarnya karena pasti nanti akan menimbulkan fitnah kalau dibangku luar setidaknya ada para santri jadi tidak menimbulkan fitnah, walau nanti agam akan terkena masalah.
Natalie yang melihat itu meringis, dia sekarang merasa sangat bersalah. Ingin membantu agam berjalan namun dia urungkan saat mengingat bahwa agam tak akan mau menyentuh yang bukan muhrimnya.
Mereka masih terdiam saat sudah duduk dibangku dengan agam dan natalie yang duduk diujung-ujung bangku memberikan banyak jarak antar keduanya, agam memikirkan nasibnya dia nanti pasti akan terkena masalah pikirannya berkecamuk sekarang.
"Kamu tahu dari mana kalau aku tinggal disini?"
"Dari farhan dan zainal"
Agam sekarang ingin sekali menyumpahi mereka berdua karena telah memberi tahu bahwa dia tinggal dipesantren dan mengakibatkan keadaan menjadi rumit.
"Tapi tenang gue nggak bakal bilang siapa-siapa kok" sanggah natalie cepat
Agam menghela nafas kasar, mau bagaimana lagi semua sudah terlanjur bukan? Nasi sudah menjadi bubur.
"Tentang kecelakaan itu aku udah maafin kok, mungkin itu memang musibah" ucap agam sembari menatap lurus kedepan
"Ya tapi seharusnya waktu itu gue kan harus bisa tanggung jawab dengan bawa lo kerumah sakit dan kaki lo pasti nggak bakal separah ini, sekali lagi gue dan angel minta maaf" Ucap natalie khawatir sambil menatap kaki agam yang diselonjorkan kedepan
Agam mengangguk faham dengan teman yang dimaksud natalie waktu itu ternyata angel anak ips yang terkenal bad girl disekolahnya. Namun perasaan agam sedikit membuncah mendengar natalie khawatir kepadanya namun dengan cepat pula agam menepis perasaan itu.
Agam tersenyum getir, natalie sebenarnya gadis yang baik dia sangat tanggung jawab
"Tapi kamu salah nat kalau kamu menjenguk kesini, ini pesantren khusus laki-laki" ujar agam akhirnya
Natalie terdiam baru sadar bahwa dia memang berada dipesantren khusus laki-laki ini dan meneliti pakainnya sebentar, natalie meneguk ludahnya sendiri agam pasti akan terkena masalah karena dirinya.
"Ya sorry gue lupa reflek aja gue kesini tadi setelah denger cerita dari farhan dan zainal"
"Jadi kamu bolos??" agam menghela nafas kasar sekali lagi saat baru menyadari bahwa ini memang masih belum jam pulang sekolah
Natalie hanya nyengir,
"Kalau gue nggak bolos gue nggak bakal bisa jenguk lo karena setelah pulang sekolah gue nggak boleh kemana-mana"
"Pasti kamu dihukum sama orang tua kamu karena keluar malam kan?" tebak agam
Natalie mengangguk samar
"Sebagai seorang perempuan seharusnya kamu tahu bahwa kecantikan fisik tak berarti apa-apa jika perempuan itu tidak bisa menjaga perilakunya dengan baik nat" timpal agam lagi
Natalie terdiam tertohok dengan ucapan pedas agam, hatinya terasa sangat nyeri saat agam mengungkapkan itu
Agam yang sadar akan perubahan raut wajah natalie akhirnya meluruskan
"Maaf bila ucapan aku menyinggung perasaan kamu"
Natalie langsung menatap sendu
Kearah langit"It's okey ucapan kamu bener kok"
"Kenapa kamu bisa sesantai itu nat??" ucap agam agak geram karena natalie malah biasa saja dengan ucapan agam tadi, pasti ucapan agam tadi begitu menohok bagi natalie. Agam tak berniat menyakiti hati natalie agam hanya ingin natalie sadar bahwa perilakunya salah.
"Gue udah biasa dapet omongan kayak gitu kok, bahkan lebih menyakitkan" ujar natalie sendu seakan menekankan kalimat terakhirnya dia jadi teringat dengan orang tuanya
Agam tertegun dia menyakiti perasaan natalie.
Namun natalie buru-buru mengalihkan pembicaraan saat menyadari ekspresinya yang mungkin terasa sangat sendu apalagi agam yang menegang dengan ucapan natalie tadi.
Saat agam hendak bicara natalie sudah berbicara terlebih dahulu,
Hingga agam mengurungkan niatnya untuk berbicara dan membiarkan natalie berbicara"Ya udah gue pulang dulu yah, takut udah dijemput. Dan lo cepet sembuh" ucap natalie dengan senyum termanisnya dan natalie langsung berlalu dari hadapan agam
"Jangan lupa salam nat" ucap agam agak keras kepada natalie
Natalie hanya membalas dengan senyuman tulus
Sejenak hati agam tak karuan namun entah kenapa malah Senyuman terlukis dibibirnya.
Semua karena perilaku aneh natalie.
Sedangkan dilain sisi natalie tak berhenti tersenyum hari ini agam berhasil mencampur adukan perasaannya mulai dari khawatir,sedih, bahkan sakit dan sekarang tersenyum tak jelas.
Semua karena ucapan agam.
Mereka tak sadar bahwa perasaan mereka sudah ikut hadir dalam kehidupan mereka.
To be continued
20/7/17
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAM:Love in pesantren
روحانياتKisah laki-laki yang memperjuangkan cita-citanya yang tidak sesuai dengan keinginan orang tuanya hingga datang masalah yang lebih kompleks. Yaitu cinta, Bagaimana jadinya bila seorang gadis cantik masuk kedalam area terlarang laki-laki tersebut yan...