Bagian keenam

1.5K 76 0
                                    

Hahhh kok aku sih??" ucap farhan menatap punggung agam yang berlalu dengan tampang cengo

"Gam tungguin" teriak farhan saat sadar bahwa ditinggal agam

Agam lalu tersenyum,entah dia tersenyum untuk siapa.

****
Natalie menatap pantulan dirinya dicermin dengan puas dress merah darah berbentuk kemben selutut melekat pas ditubuhnya dipadukan dengan sepatu hak dengan warna senada memperlihatkan kaki jenjangnya yang begitu bersih dan mulus, memberikan kesan sensual pada dirinya.

Setelah memastikan orang rumah sudah tidur, Natalie mengendap-endap melalui jendela kamarnya dengan hati-hati karena pas dibagian luar terdapat kolam ikan jika dia salah langkah sedikit natalie bisa tercebur kedalamnya.

Setelah dengan hati-hati natalie akhirnya bisa melewati dan berjalan ke gerbang belakang rumah yang kuncinya sudah dipegang natalie, kunci yang diambilnya dari laci dekat televisi tadi sore saat tanpa sengaja tante fatimah baru meletakkan kunci itu. Natalie tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan sekarang dia bisa keluar dari rumah walaupun harus dari pintu belakang sekalipun.

Karena posisi rumah disekitar tidak terlalu mepet natalie bisa lewat melalui celah samping antar rumah, natalie tadi sore saat jalan-jalan santai bersama tantenya sudah mengecek semuanya dengan begitu akurat dia terlalu pintar untuk melakukan tindakan nakal sepertinya.

Sesampainya dijalan raya natalie sudah melihat mobil angel terparkir tepat disebelah timur rumah pamannya,natalie mencoba merapikan pakaiannya dan langsung masuk ke mobil angel.

"Lo kok dari samping situ?" tanya angel sesaat setelah natalie mendudukkan dirinya dijok samping angel

"Gue keluar lewat belakang"

"Gila lo ya nekat banget"

Natalie hanya tersenyum tipis menanggapinya dia kalau dijakarta dulu malah lebih ekstrim dia harus manjat pagar samping rumah dengan bantuan tangga dan teman-temannya tentunya.

Setelah hampir lima belas menit akhirnya mereka sampai diclub yang dituju, mereka tak perlu mengeluarkan tanda pengenal karena ternyata club itu adalah milik kakak angel sendiri, dan itu mempermudah keduanya Untuk masuk.

Bau rokok dan alkohol langsung tercium saat natalie dan angel melangkah memasuki club tersebut

"Gue langsung ke dance floor ya" ucap angel dengan mengedipkan mata genit

Natalie mengangguk dan memilih duduk dikursi didepan peracik minuman

"Beer segelas"

Peracik minuman itu mengangguk, natalie menikmati pemandangan didepannya dengan pikiran kosong walaupun natalie sering ke club natalie tidak pernah memakai narkoba sedikitpun dia hanya menikmati minuman beralkohol kadar rendah seperti red wine ataupun beer.

Banyak laki-laki yang menatap natalie dengan tatapan lapar, namun natalie tak menghiraukannya dia tetap meneguk minumannya dengan santai.

Pikirannya melayang jauh mengingat pertengkaran demi pertengkaran orang tuanya yang sangat memuakkan untuk dikenang, semuanya hanya drama  yang dimainkan orang tuanya dengan begitu apik. Sejak smp natalie sudah tahu bahwa hubungan orang tuanya agak retak walaupun orang tuanya tak melihatkan secara terang-terangan karena orang tuanya akan kelihatan begitu harmonis saat ada natalie orang tua natalie sangat menyayangi dirinya karena dia adalah anak semata wayang. Dan natalie tahu itu namun kebusukan serapi apapun kita menutupi pasti akan tercium bukan?? Natalie tahu orang tuanya akan bertengkar saat natalie sudah terlelap namun natalie tidak benar-benar tidur natalie mendengar semua pertengkaran itu dan itu sangat sangat memuakkan.

AGAM:Love in pesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang