"Kamu... kamu kedapur dulu. Aku butuh penjelasan darimu nanti. " kata Samuel sambil menarik Victoria keluar dari ruang. Lalu dia sendiri masuk ke kamar Helen, mamanya, sambil menutup pintu di belakang.
"Mom.. kamu baik-baik saja?" Dia bertanya sambil berlutut di depan Helen yang sedang duduk di pinggir ranjang. Tangan Helen bergetar saat memegang wajah anaknya dengan tatapan sedih.
"Aku tidak akan pernah baik-baik saja.... mimpi itu menghantuiku dan aku tidak bisa tidur nyenyak..." Kata Helen dengan nada lirih. Dia memeluknya sambil berlutut. Entah apa yang ada di mimpinya yang selama lima belas tahun ini selalu menghantui dan membuatnya depresi. Pikir Samuel.
"Mom akan baik-baik saja. Percayalah. Aku akan selalu ada disisi mommy..." Dia bersandar di dada Helen sambil menenangkan dengan cara mengelus punggungnya. Hal ini sudah dilakukannya sejak Helen sakit. Dan ternyata hal itu selalu bisa menenangkannya.
Setelah sudah agak tenang. Seakan tersadar oleh sesuatu, kemudian Helen berdiri mendadak dan membuat Samuel jatuh terduduk di lantai kayu lalu dia segera berjalan keluar kamar. Samuel pun mengikutinya dari belakang untuk menjaganya agar tidak terjatuh.
"Mom, kamu mau kemana?" Tanyanya penasaran. Helen tidak menjawab tapi dia berlaku seperti orang linglung yang sedang mencari barang. "Mom..."
"Mana gadis itu...?"
"Gadis yang mana?" Samuel tersentak kaget. Apakah mom tahu aku membawa wanita semalam? Shit. Aku lupa berpakaian. Pikir Samuel sambil melihat dirinya sendiri yang hanya menggunakan boxer.
"Mana gadis yang aku marahi tadi?" Aghhh. Aku pikir gadis yang semalam kubawa. Batin Samuel lega.
"Oh gadis itu... aku minta dia tunggu di dapur." Samuel menggandeng tangannya menuju dapur. Mereka jalan bersebelahan menuju dapur. Victoria sedang membantu kepala pelayan menyiapkan sarapan dan obat yang baru untuk Helen.
Samuel ingat wajah Victoria yang kemarin siang ditemuinya di perpustakaan. Meskipun penampilannya agak berbeda. Kalau kemarin Victoria terlihat sangat formal dengan kemeja dan rok selutut tapi sekarang dengan menggunakan jeans dan kaos dia tampak sangat berbeda.
Victoria sedang sibuk membantu kepala pelayan dan baru menyadari kehadiran Samuel dan Helen saat Samuel menarik bangku untuk Helen duduk. Setelah Helen duduk, Samuel pun duduk di kepala meja sambil menunggu sarapan. Victoria datang membawakan sarapan yang baru untuk Helen. Dan berdiri di sebelahnya. Sedangkan kepala pelayan menyiapkan sarapan untuk Samuel. Baru saja Samuel mau mengambil garpu, Helen menepis tangannya. Matanya memelototi Samuel.
"Dimana pakaianmu?"
"Mom aku tadi langsung..." Samuel terdiam dan berdiri saat melihat rawut muka Helen yang tiba-tiba berubah jadi sedih.
Samuel teringat dia meninggalkan Dashenka dikamarnya. Dia salah satu model Rusia yang sangat cantik. Wanita yang Samuel kencani semalam. Karenanya Samuel berdalih dengan berkata "Kalau begitu aku mandi dulu, mom makan duluan saja. Aku juga belum begitu lapar. Okay." Lalu dia berdiri dan pergi menuju kamarnya untuk berpakaian. Dan Helen tidak berkomentar saat itu.
Samuel dan Dashenka berkenalan baru-baru ini. Perusahaan papa Samuel menggunakan beberapa model untuk memasarkan produk baru. Perusahaannya itu memungkinkannya untuk bertemu dan berkenalan dengan banyak artis. Tidak jarang dia berkencan dengan beberapa dari mereka hanya sebatas 'Makan Malam'. Pagi tadi sewaktu Samuel mendengar suara kegaduhan di kamar bawah, dia langsung meninggalkan Dashenka di tengah 'Sarapan Mereka' begitu saja.
Samuel segera naik ke atas, begitu dia membuka pintu, tiba-tiba Dashenka menampar keras pipinya. Dia sudah berpakaian rapih. Dan kemarahan terpampang jelas di wajahnya yang cantik. Samuel menutup pintu kamar, kemudian memeluknya sambil merujuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bali I'm In Love (Versi Indonesia) #wattys2017
Romance"Topeng". Itulah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penampilan dari Samuel Schneider selama ini. Saat dia memakai 'Topeng', dunia melihatnya sebagai pria sempurna. Wajah tampan, otak pintar, tubuh atletis, harta melimpah. Tidak ada wanita y...