Warning : Bagian ini khusus yang dewasa. Mohon skip part ini untuk yang belum dewasa. terima kasih.
Victoria Pov
Aku menjatuhkan diriku di sofa untuk mengistirahatkan kaki dan mataku yang lelah setelah membeli kebutuhan sehari-hari pada minggu pagi, dan membersihkan apartemen, meskipun hanya debu, cukup membuatku super lelah. Rasa dingin yang menempel di pipiku memaksaku membuka mata, Samuel sedang berdiri di sebelahku sambil menempelkan kaleng minuman untukku.
"Kita makan di luar saja malam ini, kau sepertinya lelah sekali, jadi tidak perlu masak." Samuel memberi saran.
"Hmmmm. Terima kasih." Aku mengiyakan sambil mengambil minuman kaleng itu. "Aku mandi dulu, Aku keringatan." Kataku menuju kamar mandi.
Sepertinya enak kalau berendam sebentar... Pikirku sambil menyalakan keran kamar mandi untuk mengisi bathtub, sayangnya tidak ada setetes air pun yang keluar. Aku mencoba membuka kran shower, sama juga.
"Sam... " panggilku. "Sepertinya keran airnya rusak. Airnya tidak bisa keluar. Lihat ini." Aku menjelaskan sambil memutar berkali kali keran nya.
"Ya sudah pakai kamar mandiku saja. Nanti akan kupanggil tukang keran." Samuel mendorongku keluar kamar mandi dan mengarahkanku ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.
"Ehh tunggu... "
"Sini, angkat tanganmu." perintah Samuel sambil menarik kaos longgar yang kupakai.
"Sam... apa yang kau lakukan?" Kataku sambil menutupi dadaku. Aku menarik kaos yang dia pegang. Kali ini dia menarik celana pendekku. "Kau sudah gila ya. Ini perkosaan namanya."
"Kau kan lelah setelah seharian membersihkan rumah, sini aku bantu membuatmu releks."
"Tidak perlu. Aku hanya perlu mandi."
"Sudah... sini... percayalah kamu pasti akan merasa releks..." Samuel memaksaku duduk di pinggiran bathtub, dan air hangat sudah terisi, kakiku direndam dalam air.
"Awas ya kalau kau macam-macam." Aku mengancamnya. Saat aku merasakan kehangatan tangannya yang langsung menyebar seperti bara di atas kulitku aku merasa seperti terhipnotis. Dia mulai memijat keningku, leher, pundak, dan panggungku.
"Enak kan?"
"Hmmmm." Jawabku.
"Good girl... Aku tahu kau pasti suka." Aku masih mendengar dia berkomentar.
"Kau sudah ahli ya. Belajar dari mana?" Aku meledeknya.
"Dari pengalaman. Kau tidak akan suka kalau aku menceritakan pengalamanku."
"Tidak perlu. Yang aku perlu pijitan saja. Ini disini, rasanya enak sekali." Kataku sambil menunjuk antara bagian leher dan pundak. Samuel memijat daerah yang aku tunjuk, sambil menambahkan minyak di tangannya.
"Disini..."
"Ya.... ugghhh... " Tanpa aku sadari aku mendesah saat menikmati pijitannya yang kuat tapi tidak menyakitkan. Rasa lelahku seolah terusir tergantikan oleh kenikmatan pijitannya.
Samuel mendaratkan ciumannya di tempat yang aku tunjuk sebelumnya, tangannya turun memutar, tanpa aku sadari dia sudah membuka hook bra ku, pijitannya masih berlangsung memutar menyusuri sepanjang tulang belakangku.
Aku merasakan sesuatu, kehangatan yang lain selain dari pijitannya, nafasnya, dia begitu dekat di belakangku sampai aku bisa merasakan setiap hembusan nafasnya. Tangannya masih memijat pinggangku lalu pindah, dia memijat buah dadaku dengan cara memutar. Dan sekali lagi desahanku keluar tanpa aku bisa halangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bali I'm In Love (Versi Indonesia) #wattys2017
Romance"Topeng". Itulah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penampilan dari Samuel Schneider selama ini. Saat dia memakai 'Topeng', dunia melihatnya sebagai pria sempurna. Wajah tampan, otak pintar, tubuh atletis, harta melimpah. Tidak ada wanita y...