Narator POV
Samuel menghampiri istrinya, Victoria, yang sedang merias diri. Samuel memperhatikan Victoria yang menggunakan dress broken white dengan leher sabrina nya, menunjukan leher dan pundak Victoria yang terbuka.
Samuel berdiri di belakangnya sambil memegang pundaknya. "Kau cantik sekali..." Samuel mengeluarkan sesuatu dari kantongnya lalu memakaikan kalung yang dia pesan dan permata pemberian Helen terpatri disana menghiasi kalung itu.
"Sam.... ini... kau sengaja memesan kalung ini?" Victoria terkejut saat melihat Samuel memakaikan kalung itu.
"Yes... do you like it?" Victoria berdiri lalu memeluk Samuel.
"Like? I love it. Terima kasih." Victoria mencium bibir Samuel yang disambut hangat olehnya. "Ini sangat berarti bagiku. Terima kasih." Victoria menahan haru tangisnya. Samuel tahu betapa permata itu sangat berarti baginya. Karenanya Samuel memesan kalung agar permata itu bisa dipakai oleh Victoria.
"Kau sudah siap? Semua sudah menunggu." Samuel memegang dagu Victoria lalu menciumnya sekali lagi.
"Mommy... mommy..." Victoria melihat putrinya Belle yang berlari sambil membawa keranjang bunga berwarna putih. Babby sitter Belle menutup pintu kamar. Dan Samuel mengangkat Belle di lengannya.
"Yes honey..." Victoria bertanya pada putrinya yang masih berumur 2 tahun. Samuel dan Victoria mencium pipinya bersamaan.
"Flowel..." katanya dengan suara cadelnya.
"Ohhh dimana flowersnya? Sudah habis?" Belle menganggukan kepalanya yang imut dan air mata mulai menggenang menahan tangis.
"Ohhh kasihan. Sini mommy ambilkan bunga yang lain ya." Victoria mengambil bunga di vas nya lalu merontokan kelopaknya sampai keranjangnya hampir penuh.
"Nah sudah. Ayo kita segera keluar. Acaranya sudah mau di mulai." Samuel merangkul pinggang Victoria sambil menggendong putrinya di sebelahnya.
Acara pernikahan itu berlangsung sangat hikmat dan penuh haru. Samuel dan Victoria berdiri bersebelahan, putrinya di jaga oleh baby sitternya.
"Aku tidak menyangka akhirnya mom akan hidup berbahagia dan menemukan cinta yang selayaknya dia dapatkan." Kata Samuel terharu. Victoria mengusap punggung Samuel, menyandarkan kepalanya di lengannya.
"Ya. Mereka pantas mendapatkannya. Aku bisa melihat mom yang lebih bersemangat hidup setelah kita tinggal disini." Kata Victoria sambil memandang Samuel. Samuel memandangnya juga dan menciumnya panjang dan lama.
"Mom... dad... selamat atas pernikahan kalian." Samuel dan Victoria memberi ucapan selamat atas pernikahan kedua Helen dengan ayah Victoria.
Cinta di antara mereka tumbuh setelah Victoria memutuskan untuk membawa ayahnya dan Helen tinggal bersamanya. Helen yang pernah kehilangan cinta terhadap Ian, akhirnya bisa menemukan cinta lain dalam hidupnya.
Bagaikan pasangan muda, cinta di antara mereka membuat hidup mereka lebih berwarna dan penuh kisah kasih. Mereka memutuskan untuk tinggal terpisah setelah menikah.
"Terima kasih... ini semua berkat kalian. Aku sangat bersyukur bisa bertemu dengannya."
"Terima kasih juga karena sudah menerimaku." Ayah Victoria merendah. Lalu mencium istri yang baru di nikahinya.
Samuel dan Victoria tersenyum bahagia melihat kedua orang tuanya yang sangat berarti bagi mereka berdua, hidup berbahagia pada akhirnya.
The End
KAMU SEDANG MEMBACA
Bali I'm In Love (Versi Indonesia) #wattys2017
Romantizm"Topeng". Itulah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penampilan dari Samuel Schneider selama ini. Saat dia memakai 'Topeng', dunia melihatnya sebagai pria sempurna. Wajah tampan, otak pintar, tubuh atletis, harta melimpah. Tidak ada wanita y...