Part 9 - Hot Air

4.7K 181 3
                                    

Narator Pov

Victoria merasakan lebih releks tanpa tekanan saat bekerja langsung untuk ayahnya Samuel, di banding saat ia harus bekerja bersama Samuel. Rencana pernikahan Victoria diatur semuanya oleh Helen, dan Victoria akhirnya menyetujui ide gila pernikahan dirinya dengan Samuel. Saat ayahnya mendengar berita ini, ayahnya sangat senang sampai mengeluarkan air mata. Dan Victoria pun akhirnya punya alasan untuk menerima ide gila itu hanya untuk membahagiakan ayahnya. Pikir Victoria.

Helen menyetujui permintaan Victoria bahwa pernikahan ini hanya untuk sebatas teman dekat dan keluarga saja. Ayah Samuel memberikan apatemen baru untuk Samuel tinggal setelah menikah. Di kantor Victoria dan Samuel sama-sama menjaga jarak karena tidak ingin rencana pernikahan mereka menjadi bahan gosip di kantornya.

Sedangkan Samuel sendiri tidak ingin melibatkan langsung dengan perencanaan itu. Dia membiarkan Ibunya dan Victoria yang mengatur segalanya. Sampai pada hari H nya tiba, dan akhirnya mereka mengucapkan janji pernikahan mereka berdua di saksikan oleh keluarga dekat dan beberapa teman mereka.

Merencanakan hari pernikahan di bantu Helen ternyata tidak sesulit yang di bayangkan Victoria. Tapi memikirkan bahwa dia akan tinggal satu atap dengannya, baru memikirkannya saja sudah membuat Victoria tidak bisa tidur.

Samuel menekan lift menuju apartemen mereka yang baru, orang yang melihat mereka tidak akan menyangka bahwa mereka baru saja menikah, mereka berdiri dalam lift saling berjauhan dan tidak mengucapkan sepatah katapun. Samuel membuang kunci mobil di meja dapur dan menjatuhkan diri di sofa begitu masuk ke apatemen milik mereka.

"Emmhh tolong bukakan ini, aku tidak sampai." Victoria mendekati tempat duduk Samuel. Samuel membuka mata dan menatap Victoria dan beralih ke arah Victoria menunjuk gaun pengantinnya. Samuel duduk tegak untuk membukakan zipper dan hook pada bagian belakang atas dari gaunnya.

"Aku tidak mengerti mengapa baju ini rumit seperti ini." Tangan Samuel yang dingin menyentuh kulit Victoria secara langsung, membuat Victoria bergidik merinding.

"Ini membantu mengecilkan perutku." Kata Victoria acuh.

Samuel memperhatikan punggung Victoria yang terbuka, gaun pengantin yang di pakai Victoria sangat halus, dan melekat pada tubuh Victoria dengan sempurna, menggambarkan lekuk tubuhnya yang padat berisi. Tidak seperti model model ternama yang selama ini di kencaninya. Entah apa yang dimakan olehnya. Pikir Samuel.

Victoria memegangi bagian depan gaun pengantinnya agar tidak jatuh, setelah Zipper yang dibuka Samuel mencapai bagian pinggangnya, Victoria mengucapkan terima kasih lalu kembali berjalan menuju kamar mandi. Dan Samuel masih memperhatikan punggung belakangnya yang telanjang dan celana dalamnya yang berwarna merah sampai dia menghilang dari pandangan matanya.

Beberapa hari yang lalu, Victoria sudah memindahkan barangnya ke apartemen ini, dan menyusun pakaiannya di kamar sebelah kamar utama. Samuel menggunakan kamar utama dan Victoria menggunakan kamar tamu. Mereka sepakat untuk tidak mengganggu privasi masing masing. Menjalani aktivitas seperti biasa, dan tetap merahasiakan hubungan mereka di kantor.

Kalau ayah Samuel memberi hadiah pernikahan berupa Apartemen, lain halnya dengan Helen, dia memberikan tiket honeymoon ke Bali. Mendengar Victoria pernah tinggal disana, Helen memberi kejutan dengan membelikan tiket Honeymoon ke Bali. Mereka berangkat ke Bali 1 hari setelah hari pernikahan mereka.

"Saya ingin check in atas nama Samuel Schneider." Samuel memberikan password ke resepsionis setelah sampai di Bali dengan penerbangan yang sangat lama.

"Silahkan tunggu sebentar tuan." Samuel berdiri memperbaiki kacamata hitamnya. Dia melihat ke sekeliling area resepsionis, Victoria sedang duduk di sofa ruang tunggu. Samuel memperhatikan Victoria yang sedang melepas sweater yang dia kenakan selama dalam pesawat. Dengan hawa tropis seperti di Bali, sweater yang dikenakan selama perjalanan membuat dirinya kepanasan pastinya. Pikir Samuel.

Bali I'm In Love (Versi Indonesia) #wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang