Part 3

12.8K 789 3
                                    

"Good job Lyn," puji fotografer salah satu brand pakaian dalam ternama setelah Eiquelyn selesai pemotretan.

"Thank you, Russel"

"Lyn, daritadi ponselmu berbunyi. Coba kau cek siapa tau penting" kata Laura, asisten pribadi Eiquelyn.

"Dad," gumam Eiquelyn melihat id caller di ponselnya.

"Ya dad ada apa? Aku baru saja selesai pemotretan"

"Bisa kita makan siang bersama, darl?" Tanya edward. Eiquelyn mengerutkan keningnya bingung. Tidak biasanya ayahnya mengajaknya makan siang bersama.

"Baiklah, dimana kita bertemu?"

"Cecconi"

"Aku berangkat sekarang dad"

****

"Selamat siang miss, apakah anda memiliki reservasi?" Tanya pelayan restaurant itu sopan.

"Atas nama Edward Hill" Eiquelyn melepas kacamata hitamnya.

"Mari miss saya antar,"

Eiquelyn memasuki ruang VIP dan ia dapat melihat Edward yang membelakanginya menatap pemandangan kota sambil memegang gelas berisi anggurnya. Ia pun berjalan pelan dan memeluk ayahnya dari belakang. Edward sedikit terkejut dan membalikkan badannya memeluk putri bungsunya.

"Kau sudah 22 tahun tetapi masih manja seperti anak berumur 8 tahun," kekeh Edward.

"Ohh benarkah? Aku kira aku akan selalu menjadi princess kecilmu yang kau manjakan,"

"Always Lyn" tawa Edward pecah mendengar ucapan Eiquelyn yang seperti anak kecil.

Mereka makan sambil berbincang bincang hal-hal ringan dan di selingi tawa.

"Lyn, besok malam ada acara ulang tahun Dash Corp. Apa kau mau ikut Lyn? Untuk pertama kali aku membawamu ke acara seperti ini karena rekan ku ingin berkenalan denganmu secara langsung, lagipula Dash Corp sudah bekerja sama dengan perusahaan kita dalam waktu yang sangat lama Lyn," Edward mengatakan tujuan utamanya mengajak Eiquelyn makan bersama.

"Besok malam? Terlalu cepat dad, aku belum memilih gaun dan menyiapkannya. Besok aku ada pemotretan dan tidak mungkin aku mencari gaun untuk pesta itu." Edward mulai mencari cara agar Eiquelyn ikut. Bukan Edward jika ia tidak bisa mendapatkan apa yang ia mau.

"Aku akan menyuruh asistenku untuk menyiapkannya Lyn, dia akan membawa beberapa koleksi gaun terbaru dari butik mamamu malam ini ke apartementmu dan kau tinggal memilihnya," Edward sangat bersemangat mengingat siapa yang memintanya untuk membawa Eiquelyn ke pesta itu.

Eiquelyn memicingkan matanya curiga, tidak biasanya dad nya begini.

"Apa kau menyembunyikan sesuatu? Atau sekarang kau sudah mulai mengikuti jejak mom yang suka menjodohkanku dengan orang pilihanmu dad?" Edward tersentak mendengar pertanyaan putrinya.

Dengan pelan ia menghembuskan nafas agar tidak terlihat gugup. Memang buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, tatapan Eiquelyn sangat tajam dan mematikan persis seperti ibunya. Jika sudah menghadapi hal seperti ini ketika dengan istrinya, biasanya Edward akan mengalah dan melakukan apapun. Tetapi ini berbeda, ia harus berjuang melawan tatapan itu.

"Aku tidak seperti itu darl, aku tidak akan memaksamu untuk menyukai orang yang tidak kau sukai. Aku hanya ingin menghargai Dash Corp saja," Edward mampu mengucapkan kalimat yang menurutnya sangat panjang dalam situasi seperti ini dengan tenang.

Eiquelyn masih memicingkan matanya curiga. "Jangan terlalu lama berpikir seperti itu Lyn, nanti kau cepat tua," kekeh Edward.

"Kau tau jika aku kecewa kalau kau melakukan hal seperti itu dad. Mungkin jika hanya mom yang melakukannya aku masih memilikimu untuk mendukungku, tapi jika kau melakukan hal yang sama, aku benar-benar akan sangat marah,"

Edward menelan saliva nya dengan susah payah. Setelah beberapa menit menatap putrinya yang makan dengan tenang, ia berhasil mengumpulkan suaranya lagi.

"Dan kau juga tau aku akan melakukan segala cara untuk membuat mu bahagia Lyn. Aku tidak akan menjadi Raja yang baik jika Princess ku tidak bahagia,"

Eiquelyn menatap Edward beberapa saat sebelum melanjutkan makannya.

"Jadi apakah kau mau ikut ke pesta itu?"

"Terserahmu dad," Ia lelah dan malas membahas serta memikirkan lebih dalam masalah ini. Meskipun hatinya tau bahwa pasti ada sesuatu di balik sikap ayahnya saat ini.

****
Jam sudah menunjukkan pukul 3 dini hari, ketika Eiquelyn baru saja keluar dari gedung pemotretan. Ia meregangkan tangannya melepas penat yang menghinggapi.

"Sebaiknya kau langsung beristirahat setelah ini, Lyn. Tidur lah dengan nyenyak dan jangan memikirkan hal yang membuatmu stress," ucap Laura mengingatkan.

Benar saja, sejak tadi ia selalu menyuruh Laura untuk mencarikan gaun yang cocok untuk pergi ke pesta ulang tahun Dash Corp itu dengan berkali-kali membuka katalog.

Meskipun ia sempat menolak, tetapi bukan Eiquelyn namanya jika ia datang ke pesta dengan tampilan sederhana meskipun ukuran sederhananya tidak dapat dikatakan sederhana juga.

"Hmm.." ia sudah malas menjawab ocehan Laura. Tidak perlu disuruh pun ia akan segera tidur sesaat setelah ia sampai kamar tidurnya.

Saat membuka pintu mobil, terdapat sebuah paper bag dengan brand favorite nya. Tentu hal itu membuat nya menyernyit bingung. Apakah fans nya yang memberi ini mengingat ia sering mendapat hadiah dari fansnya. Tetapi seingatnya ia tidak pernah mendapat hadiah semahal ini dari sebelumnya.

Hanya ada satu tulisan kecil yang terselip di dalam paperbag itu yang bertuliskan "Pakai ini untuk menemukan diriku"

Benar-benar membuatku gila, batin Eiquelyn.

***
Tbc...

My Reason For FallingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang