15 : Epilog

14.4K 850 134
                                    

🎵 Nyalakan volume untuk mendengar lagu di atas 🎵

...
Another song for you about your love
'cause you love the me that's full of faults
I wish you could see it from this view
'cause everything around you is a little bit brighter from your love

...
Not a day goes by that I don't think
about you and the love you've given me...
I wish you could see it from this view,
'cause everything around you is a little bit brighter from your love
Life is just so much better from your love...

💮💮💮

Sepasang kaki mungil itu melangkah menyusuri rumput yang tebal dan lembut. Di wajahnya terukir senyum yang tak pernah padam.
Anak laki-laki itu memiliki rambut tebal berwarna hitam seperti sang ayah. Mata yang indah dengan kelopak besar dan bulu mata yang tumbuh dengan lebat. Iris sehitam jelaga yang semakin menegaskan bahwa dia adalah penerus klan legendaris, Uchiha.

Seorang Uchiha baru telah tumbuh besar. Keturunan pertama dari Uchiha Sasuke. Sang mantan missing-nin yang namanya dikenal seantero negeri.

"Itachi-chan, ibu bilang kan kau harus memakai sepatumu saat diluar rumah." Wanita bersurai indigo itu mengelus puncak kepala anak yang dipanggilnya Itachi.

"Maaf Ibu, tapi aku senang berlari di atas rumput ini. Mereka seperti menggelitiki kakiku." Anak laki-laki itu terkekeh geli.

"Baiklah, tapi setelah selesai bermain nanti, kau harus memakai sepatumu yaa..."

"Aku mengerti bu." Dia pun berlari menghampiri kakak lelakinya yang sedang melatih taijutsu-nya tak jauh dari tempat ibunya berada.

"Aniki, saat aku sudah besar nanti, ajari aku beberapa jutsu yang keren ya ?" Itachi membuyarkan konsentrasi kakaknya.

"Hm-mm. Itu pasti Itachi. Aku akan mengajarimu tentang apapun." Anak laki-laki yang dipanggil 'kakak' menyentuh kening adiknya dengan telunjuknya. Sang adik tersenyum senang.

Bocah laki-laki itu membalas senyum adiknya. Menampakkan sederet gigi putih yang tersusun rapi dibalik bibirnya. Saat dia tersenyum, pipi kanannya sedikit melesak ke dalam. Dia memiliki lesung pipi paling indah di seluruh negeri. Mata sebiru lautan itu bersinar karena terkena cahaya matahari sore. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan berwarna indigo seperti milik ibu angkatnya. -Dimana ibu kandungnya juga memiliki warna rambut yang sama seperti milik Hinata-. Bocah laki-laki itu sangat tampan. Meskipun wajahnya bukanlah milik Sasuke maupun Hinata, tapi mereka menyayanginya melebihi ikatan darah apapun di dunia ini.

"Sedang menikmati pemandangan Nyonya Uchiha ?" Suara bariton itu mengagetkan Hinata.

"Sasuke-kun, dari mana kau tahu kami ada disini ?" Wanita itu tersenyum pada suaminya yang baru pulang dari perjalanan misi.

"Percuma saja aku memiliki mata ini jika tak mengetahui apapun." Pria itu menjatuhkan kepalanya di pangkuan istrinya. Matahari sudah hampir terbenam dan melepaskan partikel-partikelnya menjadi semburat oranye yang indah.

"Di sini adalah tempat pertama aku bertemu denganmu. Aku menyukai tempat ini..." Hinata tersenyum. Demi Dewa Jashin, Sasuke bersedia menukar apapun dalam hidupnya untuk terus menikmati senyuman itu.

"Begitu yaa.. Kalau begitu aku akan membuatmu semakin menyukai tempat ini." Pria itu mencium bibir istrinya dan mulai memainkan lidahnya.

"Sasuke-kun, sebaiknya kau bersabar sampai tiba di rumah." Hinata mencegah tangan sang iris onyx berbuat lebih jauh. Sasuke memutar bola matanya kecewa. Sudah sepuluh hari dia bertugas dalam misi. Dia sangat merindukan momen bersama istrinya.

Will You Ever Look at Me ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang