Pulang sekolah Ray langsung ke Cafe yang ia datangi kemarin, tempat dimana ia bertemu dengan Abi. Tidak lupa ia mengajak Iqbaal untuk ikut.
Kini disinilah mereka bertiga duduk.
Di meja cafe bagian out door, dengan segelas americano dihadapan mereka masing-masing."Abi, ini Iqbaal gitaris band kita dan Iqbaal, ini Abi yang bakalan jadi bassit kita." Ray memulai membuka percakapan.
Iqbaal mengulurkan tangannya pada Abi. "Gue Iqbaal."
"Abizar." Balas Abi menjabat tangan Iqbaal.
"Sisa waktu empat hari untuk nyari vokalist. Eh, Baal lo udah nemu manager belum?"
Abi yang memang tidak tahu menau mengenai band tempatnya bergabung mengernyit. "Jadi ini band belum punya vokalis?" Tanyanya.
Dengan serempak Iqbaal dan Ray mengangguk.
Mulut Abi sedikit terbuka, membentuk huruf O kecil. Lantas menggelengkan kepalanya. "Gue kira udah lengkap dengan gabungnya gue diband."
Dan, perkataan Iqbaal waktu itu kini Abi yang mengakatannya.
"Sabar ya, bro. Band ini emang rada-rada gak jelas. Gue aja sempat mikir buat batal gabung." Ujar Iqbaal yang langsung mendapat pelototan dari Ray.
"Oii, kamvret lo. Cari aja managernya sana biar kita jadi debut." Ketus Ray.
"Lo tenang aja, gue udah nemu kok."
"Siapa?" Tanya Ray antusias.
"Kakak gue. Ayo kita ke tempat kerjanya."
☆☆☆
(Namakamu) duduk disamping Iqbaal setelah mendapat izin untuk istirahat sebentar pada teman yang juga bertugas menunggu kasir sama sepertinya.
"Kak, kenalin ini Abizar anggota baru RestuBand."
"NAMA BAND KITA RESTU BAND?! YANG BENAR AJA." Tiba-tiba Abi berteriak menggebrak meja mini market tempat (Namakamu) bekerja.
Iqbaal, Ray, dan (Namakamu) mengangguk serentak.
"Siapa yang ngasih nama?" Tanya Abi dengan nada suara normal.
Iqbaal serta (Namakamu) langsung menunjuk Ray. Iqbaal memberikan tatapan datarnya, sementara (Namakamu) dengan senyum bangganya.
Abi mengusap wajahnya kasar. "Gak ada nama lain apa?"
Ray langsung menggeleng. "Gak, itu udah bagus. Gak boleh ganti, ya kan kak (Namakamu)?"
"Betul tuh betul." Balas (Namakamu) mengangguk-nganggukkan kepalanya.
Sementara Iqbaal dan Abi hanya memperlihatkan tampang datar mereka.
"Eh, kak serius lo mau jadi manager Restu Band?" Tanya Ray mengalihkan pembicaraan.
"Gak tuh, Iqbaalnya aja yang maksa. Gue kan cuma tamatan SMA, Ray, mana ngerti soal begituan."
"Lo bisa kan belajar." Timpal Abi yang langsung mendapat anggukan dari Ray juga Iqbaal.
"Aku kan udah bilang kak, udah kakak aja yang jadi manager kita."
"Iya, lo aja deh kak yang jadi manager Restu Band gue percaya sama lo."
"Iya deh, gue bakal jadi manager Restu Band gue bakalan berusaha sebaik mungkin. Sekalian kan bisa jaga Iqbaal juga."
"Nah, gitu dong kak. Aku kan gak khawatir lagi. Semisalnya Restu band udah terkenal dan mulai sibuk manggung sana-sini kita bakalan tetap ketumu."
"Iya, ya. Mending sekarang kamu pulang dulu, Baal. Ganti baju dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister Complex Ft. Iqbaal Ramadhan✔
Fanfiction[Completed] "Kak (Namakamu) aku cinta sama kakak." - Iqbaal. "Hah? Baal, kita ini kakak-adik lho." - (Namakamu). (Gak tau juga ya) ©Juni, 2017