Enambelas

1.7K 241 14
                                    

Karena insiden Bagas menginjak kulit kerang, kepulangan mereka ke kota dipercepat. Toh percuma saja liburan jika hanya berdiam diri di hotel sebab salah satu dari mereka terluka.

Luka di telapak kaki Bagas cukup panjang dan dalam, dan itu membuatnya kesulitan untuk berjalan.

Dan untung saja cuti mereka masih tersisa beberapa hari lagi, jadi Iqbaal dan Ray memilih berangkat ke sekolah mengejar ketertinggalan mereka selama sibuk di dunia musik, mengingat beberapa bulan lagi mereka akan UNBK, sementara Abi dan Bagas hanya berdiam diri di dorm ditemani Gian juga (Namakamu).

(Namakamu) menghela nafas bosannya. Di dorm, ia hanya duduk dan sesekali mengerjakan sesuatu yang diminta oleh Bagas ataupun Gian seperti mengambilkan air atau sekedar membuatkan cemilan.

Tapi sekarang Bagas juga Gian tengah tertidur nyenyak di depan televisi, sengaja mereka menggelar kasur yang bisa di letakkan dimana saja karena malas di kamar.

Abi?

Entahlah pria itu hanya berdiam diri sejak pagi di dalam kamar.

"Huft,"

(Namakamu) mengalihkan pandangannya saat mendengar seseorang menghela nafas berat. Dan mendapati Abi dengan wajah lesunya.

"Kenapa?" Tanya (Namakamu).

Lagi-lagi Abi menghela nafas beratnya sebelum menjawab pertanyaan (Namakamu). "Bingung,"

(Namakamu) manggut-manggut, ia sudah mengerti kenapa Abi begitu. Itu pasti soal Gian, yang memilih untuk tinggal di dorm dan meninggalkan rumah bibik.

Abi sudah beberapa kali mengatakan kalau dia tidak enak kepada yang lain jika Gian terus tinggal di dorm.

Dan sudah berkali-kali pula yang lainnya mengatakan bahwa tak masalah bagi mereka kalau Gian tinggal di sini. Iqbaal juga sangat senang dengan keberadaan Gian.

"Abi, udah berapa kali kami bilang kalok Gian tuh gak ngerepotin sama sekali. Semua orang senang-senang aja tuh sama keberadaan Gian, apalagi Iqbaal sama Bagas jadi ada teman mainnya gitu. Tuh lihat, mereka tidur aja sambil pelukan gitu," (Namakamu) menunjuk Gian dan Bagas yang tertidur dengan posisi saling berpelukan, layaknya kakak-adik yang takut untuk dipisahkan. (Namakamu) yang bukan ibu mereka saja sangat senang melihat hal itu.

"Emang tega ngebiarin Gian tinggal sama bibik tanpa pengawasan gitu?"

Abi terdiam mendengar perkataan (Namakamu), persekian detik kemudian menggeleng pelan untuk menjawab pertanyaan yang terlontar dari gadis dihadapannya itu.

Benar, ia tidak mau jika adiknya tinggal di rumah bibik lagi. Tanpa pengawasan dan sebagainya, takut-takut jika adik satu-satunya itu terjerumus ke pergaulan yang salah.

"Gak usah terlalu dipikirkan, kami semua senang dengan keberadaan Gian disini. Fokus sama band aja udah." (Namakamu) menepuk pelan pundak Abi diiringi dengan senyuman menenangkannya, lantas berjalan ke kamar untuk beristirahat.

***

"Suka?" Tanya Iqbaal, matanya menatap lekat manik coklat (Namakamu).

(Namakamu) mengalihkan pandangannya dari hamparan laut luas dihadapannya yang terlihat sangat indah diterpa sinar bulan menghadap Iqbaal yang sibuk mendayung perahu dengan dayung kayu yang terpasang di kiri dan kanan badan perahu.

Bisa ditebak kalok saat ini Iqbaal dan (Namakamu) berada di laut. Iqbaal mengajaknya untuk menaiki perahu kecil yang muat dinaiki oleh dua orang, fasilitas yang sengaja disiapkan untuk para wisatawan.

Sister Complex Ft. Iqbaal Ramadhan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang