Duabelas

2.1K 251 14
                                    

Satu bulan setelah video aksi manggung mereka menjadi viral di Youtube dan menempati posisi nomer satu di Google pencarian Indonesia membuat kesibukan RestuBand semakin menjadi-jadi.

Semakin banyak tawaran manggung untuk mereka, apalagi penggarapan lagu debut mereka akan segera di rilis.

Semenjak itu pula kedekatan Aldi dan (Namakamu) semakin menjadi. Membuat Iqbaal dongkol setengah mati. Tapi, apa yang bisa Iqbaal lakukan? Tidak ada, selain diam menikmati pemandangan yang menyesakkan dada.

Saat ini, RestuBand berada di salah satu stasiun radio terbesar di Indonesia. Mereka diundang sebagai guess star malam ini.

"Ayo, ayo cepetan. Iqbaal, Abi, Bagas sama Ray kalian udah siap?" Tanya Aldi sembari menepuk tangannya pertanda untuk anak-anak RestuBand supaya segera bersiap.

Semuanya mengangguk. Tanpa mengalihkan pandangan mereka dari cermin yang ada dihadapan mereka masing-masing.

"Udah kak." Ray orang yang pertama kali menghadap Aldi setelah selesai berkaca kemudian disusul oleh Abi dan Iqbaal. Terakhir si bontot Bagas.

"Kak (Namakamu) mana?" Tanya Iqbaal saat menyadari tidak ada kakaknya disamping Aldi.

"Ini (Namakamu)," Aldi menengok ke arah samping kanannya. Kosong. Tidak ada siapa-siapa. "Lah tadi ada."

"Oii pak, saya ini manager RestuBand."

"Alah gak mungkin. Udah ya dek, anak SMA gak boleh masuk."

"Astaga pak udah berkali-kali saya bilang. Saya manager RB bukan anak SMA."

Iqbaal langsung keluar ruangan saat mendengar suara keributan yang berasal dari lorong yang menghubungkan setiap ruangan yang terdapat di kantor radio ini. Meninggalkan Aldi yang masih kebingungan akan dimana keberadaan (Namakamu).

Sementara Abi, Ray dan Bagas mengikuti Iqbaal dibelakang. Tak lama setelah itu Aldi menyusul karena ditinggalkan sendiri di ruang make up.

Di ujung sana Iqbaal melihat (Namakamu) yang tengah berdebat dengan seorang security berbadan besar.

"Gak percaya saya. Udah banyak banget orang yang ngaku-ngaku jadi manager artis kalok diundang kesini." Ujar security itu santai sembari bersedekap dada.

(Namakamu) mengacak rambutnya kesal. Ia sudah lelah berdebat dengan security dihadapannya ini. Bahkan tenggorokannya terasa sakit karena terus berteriak.

"Tapi saya gak bohong." Kata (Namakamu) pelan mencoba untuk mengontrol emosinya.

"Pak, beneran dia gak bohong. Dia emang manager kita." Iqbaal menarik lengan (Namakamu) lembut agar mendekat kesampingnya.

"Betul pak, bukan anak SMA ini." Timpal Ray tangannya dengan mudahnya mendarat dipundak (Namakamu). Mengabaikan tatapan tajam Iqbaal yang mengarah kepadanya.

"Seriusan bukan anak SMA?" Tanya security itu masih belum percaya.

Ya gimana mau percaya, tinggi (Namakamu) hanya 160cm dan penampilannya saat ini tidak terlihat seperti seorang manager sama sekali. Ia hanya mengenakan celana jeans dengan atasan t-shirts warna kuning dan ransel hitam yang melekat dipunggungnya. Kakinya dibalut dengan sepatu vans hitam. Persis seperti anak SMA yang baru saja pulang dari rumah temannya selesai mengerjakan tugas kelompok.

"Iya pak!" Gereget liat tampang security yang terlihat ngeselin itu Abi sama Bagas langsung menanggapinya secara bersamaan.

"Pak dia memang manager RestuBand, dia gak bohong sama sekali." Aldi angkat bicara sontak security itu menunduk malu. Ia tahu siapa Aldi, pemilik perusahaan agensi terbesar.

Sister Complex Ft. Iqbaal Ramadhan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang