Kini semua anggota restu band sudah berkumpul di bascam baru mereka, studio musik kecil-kecilan yang Rey sewa di pak Jimin."Gas, nyokap gimana?" Tanya Abi pada Bagas yang tengah sibuk menikmati es dawet yang sengaja Iqbaal bawakan untuknya karena permintaan sang kakak, (Namakamu).
Bagas mengalihkan pandangannya ke arah Abi sekilas lalu kembali meminum es dawetnya. "Mama udah izinin, tapi pakek syarat gitu. Itu pun berkat bujukan papa ya walaupun mereka berdua sempat cekcok gitu."
"Gak parah kan cekcoknya?" Tanya Abi memastikan.
Bagas mengangguk kecil, ya meskipun semalam ia hampir saja pergi meninggalkan sang mama dan akan tinggal dengan papanya di apartemen.
Iya semalam Bagas beserta papanya sudah berkemas, memasukkan segala barang-barang keperluan Bagas ke dalam koper bersiap untuk meninggalkan rumah, meninggalkan mamanya tinggal sendirian di rumah yang sangat luas itu.
Namun, Bagas mengurungkan niatannya itu. Memilih tetap tinggal bersama mamanya. Itu tanda baktinya terhadap sang mamanya yang telah merawatnya sedari kecil.
"Woy, bantu gue kek sini nempelin terai telur ini." Dengus Ray yang terlihat kualahan menempelkan terai telur pada dinding studio yang akan berfungsi sebagai pengedap suara.
Baik Iqbaal maupun Abi beranjak dari duduknya menghampiri Ray lantas membantu pria berbandana merah itu.
Sementara Bagas masih tetap menikmati es dawetnya yang belum habis. Ia juga disuruh istirahat oleh Abi mengingat Bagas yang baru pulang dari les tambahannya tepat pukul 17.30 tadi.
"Gas, lo istirahat aja dulu biar beres-beres studio kami bertiga yang kerjain." Kata Abi sembari menepuk pundak Bagas pelan.
Bagas mengangguk, memberikan senyum cerianya pada Abi. "Siap kak." Ujarnya.
Fyi, Abi merupakan anggota band tertua. Dan, Bagas adalah anggota paling bontot di Restu Band. Sementara Iqbaal serta Ray seumuran. Kalok bahasa Koreanya sih Abizar itu hyung sedangkan Bagas itu maknae.
***
Di lain sisi, (Namakamu) tengah sibuk memilih menu apa yang akan dijadikan sebagai makan malamnya bersama Restu Band malam ini.
Mulai hari ini, ia sudah berhenti sebagai pekerja paruh waktu dan memfokuskan dirinya untuk menjadi manager band.
"(Nam..), makanannya Bagas diperhatiin ya jangan sampai salah makan, takut mamanya ngebatalin izinnya kalok Bagas sakit. Jangan pilih makanan yang terlalu pedas." Peringat Aldi yang sedari tadi memperhatikan menu apa yang (Namakamu) tulis diatas kertas yang sudah tersedia di meja.
Iya, (Namakamu) tidak sendirian saat ini. Sejak jam empat sore tadi Aldi menjemputnya di tempat kerja langsung dan membawa gadis itu ke tempat makan setelah selesai mengurus pengunduran diri (Namakamu).
Ditatapnya Aldi lantas mengangguk dan mencoret beberapa menu pedas yang akan dipesannya itu kemudian menggantinya dengan makanan yang sekirannya tidak membahayakan kesehatasnya dan anggota band terutama Bagas.
Iqbaal? Ia tidak perlu khawatir dengan Iqbaal karena selama hidup bersama Iqbaal tidak mempunyai riwayat alergi makanan apapun.
"Ini udah, kamu cek aja dulu menunya." (Namakamu) menyodorkan secarik kertas itu dihadapan Aldi.
Dengan seksama Aldi membaca satu persatu menu yang ditulis (Namakamu). "Ini gak terlalu sedikit apa?" Tanyanya karena merasa menu yang dipesan (namakamu) terdiri hanya beberapa jenis saja, walaupun makanan yang masuk listnya merupakan makanan empat sehat yang jika ditambah susu menjadi lima sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister Complex Ft. Iqbaal Ramadhan✔
Fiksi Penggemar[Completed] "Kak (Namakamu) aku cinta sama kakak." - Iqbaal. "Hah? Baal, kita ini kakak-adik lho." - (Namakamu). (Gak tau juga ya) ©Juni, 2017