🐻30. Yes!🐰

6.9K 1K 94
                                    



Vomment as much as u can. Cause this is the last chapter!👋🏻



Sekarang Kai berada di mobil bersama ayah dari Nabila. Jujur, Kai sangat gugup bin panik karena dia hanya berdua.

Selama di perjalanan Kai menyetel lagu dari Frank Sinatra.

"Gak usah rayu saya lewat lagu kesukaan saya. Itu hanya berlaku tadi dan tidak sekarang." Ucap ayah dari Nabila yang membuat tangan Kai bergemetar.

Kai hanya bisa menyetir dalam diam. Ia menjalankan mobil ke arah rumah Nabila tapi terhenti karena suara ayah dari Nabila.

"Saya mau ngobrol banyak sama kamu. Kita ke tempat makan kesukaan saya." Ucapnya.

Mungkin ini adalah kesempatan yang baik agar Kai bisa jauh lebih dekat dengan ayah dari Nabila. Tapi, disisi lain Kai juga takut.

Kalau ayahnya ujung-ujungnya akan merestui dirinya dengan Nabila sih syukur alhamdulillah. Kalau disuruh jauhin? Oh, tolong. Kai sudah tidak mau berpisah dengan Nabila lagi.

Sesampainya di restoran kesukaan ayah dari Nabila. Kai mengabari Nabila

Kai
Yang
Aku lagi nemenin ayah kamu makan
Takut aku ya Tuhan
Gimana nehhh

Tapi, Nabilanya tidak membalas pesan dari dirinya.

Mereka memilih tempat yang lesehan. Ayah dari Nabila sudah memesan makanan. Kai hanya diam sampai ia memberanikan diri untuk memulai pembicaraan.

"Om dulu kuliah apa?" Tanya Kai gugup takut di semprot sama ayah dari Nabila.

"Saya? Saya dulu itu ambil hubungan international."

"Loh kok sekarang jadi kerja di tempat besi dan beton sih om?"

"Gak tau. Saya juga bingung. Keahlian memang gak bisa dibohongi. Sekaliapun kamu belajar apa tapi keahlian kamu gak satu jalan sama pembelajaran kamu ya harus diterima. Empat tahun saya belajar hubungan international, tapi larinya ke besi."

"Bisa gitu ya om, hehe."

"Kamu ambil apa kuliah?"

"Saya ambil pajak om. Sama kaya anak om.."

"Kamu kenapa bisa sayang dan ngepacarin anak saya?"

Mau bilang dulu Kai cuma mau mainin anaknya tapi takut digampar. Mending yang lurus-lurus aja deh.

"Ya anak om lucu. Lugu bloon gemesin gituuu,"

"Kamu ngatain anak saya bloon?!"

"Ya gimana maksudnya ada charming tersendiri dia kaya gitu.."

"Yakin kamu awalnya kaya gitu? Saya gak yakin. Mending kamu jujur sama saya atau gak akan pernah saya restuin kalian berdua."

Sial, Kai akhirnya membeberkan semuanya.

"Jujur, jadi saya dulu memang gak serius dan hanya mendekati anak om sekedar hanya alusan saya. Om jangan marah dulu! Saya cerita dulu sampai selesai." Ucap Kai setelah melihat tangan ayah dari Nabila sudah mengepal.

"Nah, awalnya memang begitu om. Tapi lama kelamaaan saya kesal kalau Nabila dekat dengan lelaki lain. Saya juga protektif banget om sama dia. Karena ya itu. Saya sayang sama dia. Kalau dulu memang saya suka mainin perempuan. Tapi, semenjak ada anak om. Saya jadi gak berani lagi. Dulu juga pada awalnya adik saya yaitu Miu gak merestui hubungan kita berdua.

Kita berdua backstreet dari adik saya om. Kurang lebih selama lima sampai enam bulan. Hubungan kita berdua juga gak berjalan mulus om. Disamping karena kita backstreet. Saya dan anak om juga punya waktu sedikit untuk bertemu. Tapi, sekalianya kita bisa ketemu. Bakal kita habiskan bersama. Saya dan juga anak om pernah putus, mungkin itu adalah puncak terkesal dari anak om karena saya gak terlalu berani untuk membuka hubungan kita berdua ke adik saya. Setelah kita putus saya gak bisa berpikir jernih, om.

Hide and Seek ; Jongin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang