chapter 2

12.8K 979 32
                                    

.
......

..............

Taehyung mentap wajah sang eomma yang sedang tersenyum kearahnya hingga membuat hatinya senang saat melihatnya.
perlahan tangan kanannya terangkat untuk mengelus wajah sang eomma setidaknya ia bahagia karena dirinya masih bisa melihat wajah yeoja yang ia cintai.

Meski hanya didalam sebingkai foto.

Sang eomma telah pergi jauh....
Jauh meninggalkan sang appa, dirinya dan juga kedua hyungnya, dan sang eomma tidak akan kembali lagi karena ia telah tenang sudah pergi kesurga.

"Eomma mianhae tadi tae lupa meletakkannya dimana dan ternyata earphone ini ada dibalkon untung saja appa yang menemukannya untuk tae, eomma jangan marah nde karena tae tidak akan mengulanginya lagi" lirih taehyung.

"Nan yaksok eomma, earphone ini akan tae jaga dengan hati-hati karena ini adalah hadiah terakhir yang eomma beri untuk tae lima tahun yang lalu... Ahh nde, appa dan hyung sudah menunggu tae untuk sarapan dan eomma jangan lupa mendoakan tae dari atas sana nde, saranghaeyo uri eomma" senyum taehyung dan beralih menuju ruang makan dan meninggalkan foto sang eomma dikamarnya yang cukup besar.

.

.

Taehyung menatap appa dan kedua hyungnya yang sudah duduk dihadapan meja makan, lagi-lagi taehyung tersenyum.
Setidaknya ia sangat beruntung saat ini meskipun eommanya pergi jauh darinya untuk selamanya, tetapi masih ada sang appa dan kedua hyungnya yang selalu ada untuknya dan tidak pernah meninggalkan dirinya.

"Wae..?? Kau lama sekali" ujar namjoon.

"Aishhh namjoon-ah apa yang kau katakan, bukankah kau sudah tau apa yang dilakukan dongsaengmu setiap pagi aishhh kau ini" ujar seokjin dan memukul pelan kepala dongsaengnya itu menggunakan buku yang sedari tadi berada dipangkuannya.

"Yakk hyung appo..." Rengek namjoon.

"Mianhae namjoon hyung, aku tidak akan mengulanginya lagi... Dan salah hyung juga, karena hyung tidak membantuku mencari earphoneku dan aku sedikit kesiangan berbicara dengan eomma" ujar taehyung.

"Mianhae tae-ya, hyung tidak bermaksud untuk tidak membantumu bukankah kau tau kalau pekerjaan hyung lebih banyak dari appa dan hyung harus mengurus file untuk meeting sebelum pergi, jika hyung mengurus file itu dikantor hyung tidak akan bisa sarapan bersama kalian" ujar namjoon dan menarik kursi yang terletak diantara dirinya dan seokjin agar mempermudah dongsaengnya itu untuk duduk.

"Ya yak geumanhae, kapan kita akan makan bila kalian terus bicara dari tadi" ujar tn.kim dan membuat ketiga putranya itu menoleh kearahnya.

"Nde appa.." Jawab ketiga namja itu bersamaan hingga membuat sang appa tersenyum lembut dan mulai berfikir jauh saat melihat ketiga namja tampan itu.

.

Keempat namja bermarga kim tersebut makan dengan lahap dan diam tanpa ada seorangpun yang bicara karena sang eomma yang mengatakan pada mereka bahwa tidak baik kalau makan sambil berbicara.

"Ada yang ingin appa katakan..." Ujar tn.kim saat setelah melihat ketiga putranya satu-persatu mulai meletakkan sumpit yang mereka pegang.

"Nde...??" Tanya namjoon cepat.

"Yaksok... Kalian akan menerima apa yang akan appa katakan dan tidak akan pernah marah" ujar sang appa.

"Geurom appa, karena kami yakin bahwa kim taejin... Appa dari ketiga namja tampan ini tidak akan pernah membuat ketiga putranya kecewa" ujar taehyung.

Seokjin tersenyum melihat tingkah dongsaengnya itu, meskipun usianya cukup dewasa namun ia merasa bahwa taehyung masih dongsaengnya yang lucu yang masih berusia tiga tahun.

"Nde appa katakanlah, gwenchana.." ujar seokjin.

.

"Sebenarnya appa sudah menikah...."

Bagai disambar petir, semuanya terdiam... Kim seokjin tidak dapat mengeluarkan satu-katapun dari mulutnya dan kim namjoon menggenggam kursi yang ia duduki sekarang dengan sangat keras.

Hanya kim taehyung yang tersenyum....
Entah apa yang ada difikiran magnae keluarga kim tersebut, namun ia merasa cukup senang mendengarnya karena ia tidak ingin melihat appa yang mengurusnya selama ini harus hidup kesepian tanpa adanya pengganti eommanya kim hyora.

"Jinja appa...??" tanya taehyung antusias.

"Kau tidak marah taehyung-ah??" tanya taejin pelan.

"Aniyo karena itu berarti appa tidak akan kesepian lagi, tae yakin bahwa eomma akan setuju dengan keputusan appa... Dan tae tidak mungkin menghalanginya" ujar taehyung.

"Kapan appa menikah?? Apa kami harus tau dengan cara terlambat seperti ini, waeyo appa" lirih namjoon.

"Aniya namjoon-ah mianhae, appa tidak bermaksud memberitahumu dengan cara seperti ini hanya saja appa takut kalau kalian tidak akan setuju dengan keputusan appa" ujar taejin.

Namun dengan cepat namjoon berdiri dan meninggalkan meja makan tanpa mengeluarkan sepata katapun, dia marah saat ini karena appanya membuat keputusan tanpa sepengetahuan baik dirinya maupun hyung dan dongsaengnya.

"Seokjin-ah appa mian..."

"Namjoon akan tenang kembali appa, bukankah appa tau kalau dongsaengku yang satu itu sangat mudah emosi dan juga sangat mudah redah emosinya appa tanang saja" ujar seokjin.

Membuat taejin merasa lega mendengar apa yang dikatakan putra sulungnya itu, terutama putra bungsunya kim taehyung..

"Geuge, kapan appa akan membawa eomma baru kami kemari??" Tanya seokjin.

"Rencananya malam ini, dan dia juga mempunyai seorang putra..."

"Mwo..???"

TBC

***NEXTorNO***

life choices <kim taehyung> (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang