chapter 18

7K 724 106
                                    


.

......

.............


author pov

"

Yakk kim taehyung, neo eodiga...??" teriak seseorang hingga membuat taehyung yang sedang berbaring untuk meredakan sakit dipunggungnya langsung terduduk untuk mendengar siapa yang memanggilnya.

"Taehyung.. Kim taehyung buka pintunya palli" teriak orang itu lagi dan kali ini mengetuk pintu kamar taehyung dengan sangat keras dan membuat taehyung terlonjak kaget.

"Nde...??" sahut taehyung.

"Apa kau tuli, buka pintunya..." teriakan itu kembali terdengar dan membuat detak jantung taehyung meninggat 5X lipat lebih cepat.

"Nde hyung, wae...??" tanya taehyung sesaat setelah dia membuka pintu dan dilihatnya seokjin sedang berdiri tegap dengan sorotan mata yang penuh amarah.

"Dimana kau letakkan racun itu huhh...??" tanya seokjin keras sedangkan taehyung hanya menatap seokjin bingung.

"Wae geuree hyung?? Racun apa yang hyung maksud" tanya taehyung bingung.

"Tadi pagi kau yang mengantarkan susu untuk jimin bukan?? Dan kau sudah mencampurkan racun kesusunya" ujar seokjin lagi.

"Aniya hyung, sedangkan aku belum terbangun saat kalian pergi tadi dan aku baru mengetahui bahwa kalian pergi mengantar jimin hyung kerumah sakit dari namjoon hyung.... Jinja, aku tidak memberikan susu itu kepada jimin hyung" lirih taehyung.

"Waeyo..?? Wae guresseo??" tanya seseorang tiba-tiba diikuti dengan satu namja dan satu yeoja paru baya dibelakangnya.

"Jangan ikut campur kim namjoon biarkan hyungmu bicara padanya karena dongsaemu itu sudah sangat keterlaluan" ujar taejin yang berada dibelakang namjoon hingga membuat taehyung menatap appanya itu dengan tatapan yang semakin bingung.

"Sudahlah yeobo, seokjin-ya. jimin sudah baik-baik saja sekarang... Jangan memarahi tae" ujar yerim berusaha menahan amarah seokjin dan suaminya itu.

"Andwe eomma, jika tetap didiamkan seperti ini taehyung akan berbuat sesuatu yang lebih nekat" ujar seokjin dan berlalu masuk kedalam kamar taehyung tanpa mendapatkan izin terlebih dahulu dari sang pemilik kamar.

Namun taehyung hanya menatap seokjin yang berlalu masuk kedalam tanpa ada niatan untuk mencegah hyungnya tersebut, ingin rasanya taehyung meneteskan air mata... Geunde, semuanya itu hanya akan sia-sia karena bagaimanapun dirinya sendiri juga tau bila seokjin sudah pada pendiriannya siapapun tidak akan pernah merubahnya meskipun appanya sendiri dan terkecuali sang eomma yang sudah lama pergi meninggalkan suaminya dan kedua putranya untuk selamanya.

"Hyung percayalah padaku.. Jebal" lirih taehyung.

Seokjin tetap saja diam dan malah mencari sesuatu didalam lemari bahkan kotak sampah yang terletak disamping meja belajar taehyung, hingga akhirnya mata taehyung membulat dan menatap tidak percaya dengan apa yang seokjin pegang, botol kecil berwarna coklat yang berisi sedikit cairan.

"Igeon, apa yang akan kau jelaskan lagi huh...??" teriak seokjin dengan penuh amarah.

"Hyung aku, appa percayalah, jinja nan mollaseo" ujar taehyung dan mencoba memegang tangan seokjin namun dengan cepat seokjin menepisnya kasar.

Brukkk...

Seokjin mendorong tubuh taehyung dengan sangat kuat hingga taehyung terjatuh dan punggungnya menghantam ujung meja dengan keras dan membuat taehyung merintih pelan.

life choices <kim taehyung> (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang