chapter 25

8.8K 824 60
                                    

.

........

...............

"Apa maksudmu namjoon-ah, tidak mungkin ia belum kembali dari kampusnya..." ujar seokjin.

"Mwo-ya aishhh, neo...??? Pergi jauh dari hadapanku sebelum aku melupakan bahwa kau adalah putra dari istri appaku" geram seokjin dan melepaskan tangganya yang tadinya mencengkram kerah baju jimin erat karena sebelumnya dia hampir memukul jimin andai saja namjoon tidak angkat suara.

"Hyung hubungi jungkook ataupun hoseok dan appa Tanyakan pada ahjumma min, sedangkan aku akan kembali menemui ahjussi shin dan kembali memeriksa rekaman cctv kapan terakhir kali taehyung meninggalkan kamarnya" ujar namjoon.

Hingga akhirnya ketiga namja bermarga kim tersebut pergi dan hanya menyisakan yerim dan juga jimin yang sedang menunduk menahan tangis sembari mengepalkan tangannya erat.

"Eomma kecawa padamu jimin-ah, dosa apa yang eomma perbuat hingga mempunyai putra yang licik sepertimu" tangis yerim dengan matanya yang menatap kosong kearah lain.

"Eomma mianhe hikks..hikss..., jinja mianhae, chalmothaeseo eomma" mohon jimin.

"Apa yang membuatmu membenci dongsaengmu seperti itu, saat pertama kali kau melihatnya sebagai dongsaengmu kau sangat membencinya, tidak seharusnya kau membencinya hanya karena dia merebut sahabatmu dan merebut posisimu sebagai ketua klub dance... Apa yang ada difikiranmu, tae sangat baik kepadamu dan kau menganggapnya lebih dari seorang musuh yang kapanpun bisa menghancurkanmu" ujar yerim hingga membuat jimin terdiam tidak dapat menjawab apa yang yerim katakan.

"Eomma....."

"Kajja kha..." ujar yerim dan mulai berlalu melewati jimin yang berdiri dan menundukan kepalanya dalam.

"Andwe eomma..." ujar jimin hingga membuat yerim menghentikan langkah kakinya dan menarik bibirnya keatas mendengar perkataan yang keluar dari bibir kecil putranya tersebut.

"Mwo...?? Neo micheseo, apa kau tidak punya rasa malu huhhh... Setelah kau menghancurkan keluarga yang dulunya sangat damai dan sekarang kau malah tidak mau pergi hah, aigooo... Apa dosa yang sudah kuperbuat hingga diriku mendapatkan hukuman seperti ini tuhan" ujar yerim dan memukul dadanya kuat sebagai pelampiasan kemarahannya.

"Geumanhae eomma, andwe... Jebal geumanhae" ujar jimin sembari menahan tangan yerim agar berhenti memukuli dadanya sendiri.

"Nae kharageo eomma jinja naneun kha, dan eomma tetaplah disini juga biarkan aku kembali kerumah lama kita... Akulah yang bersalah disini dan aku tidak ingin eomma menerima hukuman atas semua perbuatanku, mianhae eomma jeongmal chalmothaeseo" lirih jimin dan hampir saja berlalu melewati yerim andai saja tangan yeoja paru baya itu tidak menahan langkah kakinya.

"Apa kau fikir eomma sanggup tinggal disini dengan rasa malu huhh, dan terlebih lagi adalah fakta.... Bahwa eomma tidak akan pernah sanggup membiarkan putraku hidup seorang diri tanpa ada yang menemani" lirih yerim hingga jimin menatap eommanya tidak percaya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Mianhae eomma..." lirih jimin pelan, sangat pelan... Hingga yerim tidak mendengar lirihannya itu.

.

.

Namjoon pov

"Tae...." lirihku saat kulihat direkaman cctv itu, bahwa dongsaengku itu seperti sangat menahan sakit pada puggungnya.

"Neo aphayeo saeng...??"

"Chakkaman ahjussi, sarameun nugu-ya...?? Yoon-gi hyung" tanyaku pelan saat aku melihat seorang namja yang memakai kemeja berwarna putih mulai memasuki kamar dongsaengku dengan sangat terburu-buru.

life choices <kim taehyung> (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang