chapter 26

9K 794 65
                                    

.

.......

.................

Mata ketiga namja bermarga kim tersebut tidak lepas menatap seorang namja yang sedang berbaring dengan alat medis ditubuhnya yang dibatasi sebuah kaca yang memisahkan antara ruang rawat intensif dan ruang tunggu pasien.

Namja paru baya itu menatap wajah putra bungsunya yang memucat tersebut dengan air mata yang tidak hentinya mengalir meskipun putra yang ia lihat dari tadi tidak melihatnya sama sekali.

"Tae-ya...." lirih taejin pelan membuat seokjin dan juga namjoon ikut meneteskan air mata.

"Yoon-gi ya, apa yang terjadi padanya...??" tanya seokjin pelan membuat yoon-gi diam seribu bahasa mendengar pertanyaan yang dilontarkan seokjin.

"Aa..eumm, tae gwenchanaseumnida" jawab yoon-gi dan terlihat bahwa dirinya sangat gugup saat menjawab pertanyaan yang dilontarkan seokjin tadi.

"Naneun uisa tto, jangan menutupi apa yang sebenarnya terjadi" ujar yoon-gi dan namjoon dengan cepat menolehkan kepalanya melihat apa yang membuat hyungnya itu berdebat dengan sahabatnya sendiri.

"Ewing sarkoma...." jawab yoon-gi singkat.

Seokjin, taejin dan namjoon terdiam dan matanya menatap yoon-gi tidak percaya....
Seokjin memang meminta jawaban dari yoon-gi namun bukan jawaban seperti inilah yang dia inginkan, bahkan dirinya tidak pernah membayangkan jawaban itu.

"Mwo...??? Gotjimal" ujar seokjin tidak percaya.

"Gotjimalll...??" yoon-gi tertawa kecil mendengar apa yang dikatakan seokjin.

"Kuharap semua ini memang sebuah kebohongan hyung, aku berharap bahwa yang kuketahui ini hanyalah omong kosong belaka...
Aku juga tidak ingin mendengar kenyataan yang pahit seperti ini, dan aku juga tidak ingin menjadi orang yang mendiagnosa penyakit itu kepada tae"

"Namun aku bisa apa??? Disaat aku tidak ingin mengatakan yang sebenarnya apa yang terjadi taehyung malah meyakinkanku bahwa dia akan baik-baik saja mendengar diagnosa yang kuberikan.... Disaat aku menangis setelah mengatakan yang sebenarnya kepadanya, dirinya hanya tersenyum dan menepuk punggungku halus dan mengatakan bahwa ia tidak merasa takut apa yang baru saja ia dengar"

"Setiap kali taehyung datang padaku dengan darah yang keluar dari tubuhnya dan saat itu juga aku mulai meneteskan air mataku meskipun dia sedang tersenyum.
Disaat dirinya datang kepadaku untuk menambahkan dosis pada obatnya dan disitulah aku mengetahui bahwa dirinya tidak sanggup menahan rasa sakit atas penyakit yang dideritanya" ujar yoon-gi.

"Jadi catatan medis yang kau jatuhkan waktu itu adalag milik taehyung...??" tanya seokjin.

"Apakah aku berbohong, bahkan kau sudah melihat hasilnya sendiri hyung??? Jika aku berbohong maka mulai saat ini aku mengundurkan diri dari pekerjaanku sekarang sebagai salah satu uisa dirumah sakit milik keluarga kim ini dan tidak lagi menganggap diriku sebagai seorang uisa" ujar yoon-gi panjang lebar dan membuat baik taejin, seokjin maupun namjoon menatap tidak percaya pada penjelasan yoon-gi.

"Lakukan operasi...." ujar taejin tiba-tiba dan membuat seokjin dengan cepat menganggukab kepalanya mendengar penuturan sang appa.

"Tidak semudah apa yang kau bicarakan ahjussi, Keselamatan taehyung bergantung pada banyak faktor dan saat ini kanker yang diderita taehyung sudah menyebar ke organ lain, dan angka keselamatannya menjadi 25%. dengan tumor di tulang belakang, tulang rusuk, dan panggul kemungkinan sembuhnya lebih kecil"

"Mwo 25% apa kau bercanda min yoon-gi" teriak taejin hingga membuat yoon-gi kembali tertawa pelan mendengar teriakan taejin.

"Ahjussi dengan suara yang keras mengatakan kalau aku sedang bercanda dan asal ahjussi tau Saat awal dia mengetahui penyakitnya tae ingin sekali mengatakan kepada kalian penyakit yang dirinya derita dan berharap kalian akan membujuknya melakukan operasi pengangkatan tulang. Geunde, dia berkata padaku bahwa saat itu appa dan hyungnya tidak lagi percaya padanya dan bahkan membencinya hingga pada akhirnya tae membatalkan niatnya untuk mengatakan segalanya pada kalian dan hanya pasrah menghadapi semua penderitaan yang ia lalui seorang diri dan saat itu juga dia mengatakan padaku bahwa sampai kapanpun dirinya tidak ingin melakukan operasi itu" ujar yoon-gi.

Taejin bersandar dan langsung terduduk dilantai depan ruang rawat putra bungsunya tersebut....
Lagi-lagi air matanya mengalir dan tidak dapat dipungkiri bahwa dirinya benar-benar menyesal telah menyia-nyiakan putra yang sangat baik yang sangat menyayanginya.

"Andai saja kalian mempercayainya pada saat itu, maka keberhasilan dari operasinya lebih tinggi sampa angka 70%" ujar yoon-gi lagi.

"Hikss...hikss.. Nan eotthokae" tangis taejin.

"Appa mianhae, aku bahkan tidak menyadari bahwa dongsaengku sakit meskipun aku adalah seorang uisa... Mianhae appa, jeongmal mianhae" lirih seokjin sembari memeluk tubuh sang appa.

.

.

"Ap..appa" panggil taehyung lirih dibalik masker oksigennya saat dilihatnya taejin duduk disampingnya sembari menggenggam tangannya dengan erat dan meletakkannya dipipi yang tirus itu.

"Tae-ya, neo irona chagi...??" tanya taejin pelan.

Taehyung menutup matanya erat dan menelan salivanya sendiri disaat dirinya merasakan sakit pada tenggorokkannya...
Tubuhnya terasa sangat kaku dan kakinya tidak bisa digerakkan hingga namja itu membenci tubuhnya yang sangat lemah ini.

"eotthokae arrayo?? Appa" tanya taehyung.

"Jangan bicara terlalu banyak tae-ya, istirahatlah appa akan memanggilkan yoon-gi untukmu" ujar taejin hingga membuat taehyung menutup mulutnya dan hanya menatap taejin yang berjalan keluar untuk memanggil yoon-gi yang berada didepan ruangan bersama seokjin dan juga namjoon.

TBC

***NEXTorNO***

life choices <kim taehyung> (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang