chapter 30

8.9K 717 37
                                    

.

.......

..............

Author pov

Namjoon dan juga taejin mulai berjalan perlahan mendekati rumah yang sedari tadi hanya mereka tatap dan hingga akhirnya langkah kaki kedua orang namja tersebut terhenti saat dilihatnya seorang yeoja paru baya mulai membuka gerbang tersebut sembari membawa tas berukuran sedang dengan sangat terburu-buru dengan raut wajah cemas.

"Eomma...." lirih namjoon pelan saat dilihatnya yeoja yang baru saja keluar itu adalah yerim, eomma tirinya.

"Omo..." ujar yerim sedikit terkejut karena dirinya melihat suaminya dan juga putranya itu, mungkin.

"Jimin eodiga...??" tanya taejin cepat, tanpa sedikitpun melihat wajah yerim hingga membuat yerim merasa sangat canggung dengan suasana seperti ini.

"Appa, jangan seperti ini..." ujar namjoon karena dirinya merasa sangat tidak enak dengan suasana yang canggung ini.

"Jiminie eopseo...." ujar yerim.

"Eodiga eomma...??" tanya namjoon namun yerim hanya menatap namjoon dan taejin bergantian dengan air mata yang sudah berada pelupuk matanya.

"Yakk yerim-ah, jawab apa yang kami tanyakan" kesal taejin karena istrinya ini hanya diam sembari menahan tangis hingga membuat taejin sangat geram.

"Appa geumanhae, jangan melampiaskan kekesalan appa pada eomma... Karena eomma tidak bersalah apapun" ujar namjoon mencoba menenangkan taejin.

"Hahh arraseo" lirih taejin sembari menghembuskan nafas pelan.

"Jiminie dirumah sakit..." ujar yerim tiba-tiba.

"Nde...??" kaget taejin dan namjoon hampir bersamaan karena apa yang dikatakan oleh yerim.

"Jimin dirawat dirumah sakit sejak semalam dan aku kembali kerumah untuk mengambil simpanan uangku agar bisa membayar biaya tagian rumah sakit" ujar yerim.

"Mwo dia dirawat, apa yang terjadi...??" tanya taejin.

"Sejak terakhir kali kalian mengusir kami, jimin terus menerus melamun dan merasa sangat bersalah pada taehyung... Hingga akhirnya dia memutuskan meminum racun yang waktu itu satu botol penuh dan bukan sebagian hingga hampir saja dirinya kehilangan nyawanya" ujar yerim.

"Mwo.. Yak maldo andwe, wae...?? Dia harus bunuh diri, tidak sepantasnya dia melakukan itu... Huhh bahkan sampai ia matipun putramu itu tidak akan pernah bisa menyembuhkan luka dihati putraku" ujar taejin hingga membuat air mata benar-benar jatuh dari mata yerim yang sedari tadi sudah memerah.

"Mianhae jika putraku sangat bersalah. Geunde, jangan terus menerus menyalahkannya dan membuatnya tertekan... Sejak dirinya masih kecil dia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang appa, dan disaat dirinya bertumbuh dewasa aku bahkan tidak pernah berada disisinya karena sejak harta yang ditinggalkan appanya sebelum meninggal sudah habis dan waktu itu jimin berusia hampir 13 tahun aku mulai bekerja apapun untuk memenuhi kebutuhan makan dan sekolahnya, putraku sudah sangat menderita hingga saat itu dirinya menganggap bahwa taehyung sudah merebut posisinya sebagai ketua klub dance karena dari prestasi itulah putraku bisa mendapatkan beasiswa meskipun dirinya sudah muak dengan yang namanya dance dan putraku juga sudah menganggap taehyung sudah merebut sahabatnya jungkook padahal dirinya sendiri tau bahwa jungkook beralih pada taehyung karena kesalahannya sendiri... Dia sangat menyesal sekarang, putraku itu sangat menyesali perbuatannya hingga membuatnya berfikir untuk mati saja daripada melanjutkan hidupnya, mianhae... Aku mengucapkan kata itu atas nama putraku, mianhae jeongmal mianhamnida" tangis yerim hingga membuat namjoon ikut menangis dan mulai memeluk tubuh yerim dan sedangkan taejin hanya berdiri mematung dengan tatapan kosong.

life choices <kim taehyung> (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang