☺Selamat pagi masa lalu. Terima kasih atas kebersamaan yang berarti. Terima kasih atas perpisahan yang indah itu. Kini, bersama merekahnya sang fajar, izinkan namamu kusemayamkan dalam penglupaan. Yang mungkin, sesekali akan kuziarahi dengan ketenangan hati.
.
Memang, hujan kenangan itu belum reda. Tapi alhamdulillah, aku tidak basah kuyup lagi dengan rerintik air mata. Kamu tahu kenapa? Iya. Sebab ada seseorang yang tulus memberi payung harapan tuk meneduhiku.
.
Seseorang itu, entahlah aku tak tahu siapa. Yang pasti ia ada. Ia adalah sebuah nama yang Allah sandingkan dengan namaku di Lauh MahfuzNya. Maka pagi ini, aku akan mulai bangkit. Keluar dari kamar pengap yang selama ini kujadikan tempat persembunyian dari duka lara.
.
Aku sadar, semanyakitkan apa pun luka itu, kehidupan akan terus berjalan. Detak waktu, sama sekali tak akan berhenti barang sedetik. Karenanya, air mata ini harus segera surut. Aku akan buktikan bahwa tanpamu, senyum ini belum hilang. 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Muslim
SpiritualDiam. Bisu. Itulah yang bisa kulakukan. . "Maaf ya. Aku memutuskan untuk bersamanya," katamu kemudian. . Duhai ombak di sana. Kumohon hadirkan tsunami saat ini juga. Biar kubandingkan, apakah amukannya lebih dahsyat dari apa yang sedang bergolak...