Mengapa aku bersedih, saat teman seusiaku sudah berkeluarga? Mengapa aku bersedih, saat kawan lamaku sudah sarjana? Mengapa aku bersedih, saat teman sebayaku sudah kaya?
.
Mengapa?
.
Karena, aku lupa akan tugasku sebagai manusia. Bukankah tugasku adalah ibadah? Dan ibadah tidak harus sudah menikah, kan? Dan ibadah tidak harus dengan titel, kan? Dan ibadah tidak harus dengan harta, kan?
.
Jodoh, rezeki, dan kematian adalah rahasia yang jawabannya sudah ada, bahkan jauh sebelum aku dilahirkan.
.
Lalu mengapa dirahasiakan? Agar kita tidak lelah dalam doa; agar kita tidak patah dalam ikhtiar; agar kita tidak salah dalam tawakkal.
.
Oleh karena itu, duhai jiwa yang sedang dirundung lara. Segera usap tangismu. Segera usir dukamu. Mulailah melaksanakan tugasmu sebagai manusia, yakni beribadah kepada-Nya.
.
Dan hey! Bukankah tersenyum pun adalah ibadah?
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Muslim
SpiritualDiam. Bisu. Itulah yang bisa kulakukan. . "Maaf ya. Aku memutuskan untuk bersamanya," katamu kemudian. . Duhai ombak di sana. Kumohon hadirkan tsunami saat ini juga. Biar kubandingkan, apakah amukannya lebih dahsyat dari apa yang sedang bergolak...