"Tapi dia ngacak-ngacak rambut lo terus kai", kata Anka lagi
"Ya terus? udah biasa", jawabku sambil merebahkan diri di kasur kesayangan.
"Tatapannya beda", ucap Anka yang jujur aja langsung membuatku menoleh padanya yang hanya menaikkan kedua bahunya.
Yakali gue target mantannya Jai, An.
***
/KKKRRRRIIIINNNGGGG/
okay, itu bunyi alarmku pukul 5 pagi. Mengganggu sekali. Padahal aku bisa masuk jam berapa saja-setidaknya jam 8- untuk mengetahui hasil UAS dan apakah ada remedial atau tidak.
Anka masih tidur, serius Anka kalau udah tidur pulas sekali, berasa punya teman putri tidur yang dari dunia disney deh. Mau alarm sekencang apapun kalo ga di taro bener-bener di depan telinganya, dia ga akn bangun. Tapi kayaknya bakal aku snooze 15 menit lagi nih.
'snooze check!', diriku membatin lega karena sudah mensnooze alarm pagiku yang rusuh.
beberapa menit kemudian
/Ting __Tong/
"Erghh"
'siapasih yang bunyiin bel rumah pagi-pagi?! kurang kerjaan banget', rutukku dalam hati.
/Ting__Tong/
"Haish!", aku menhibakkan selimut dari tubuhku kasar. Dan Anka tak bergeming, beginilah kalau punya teman putri tidur.
Aku beranjak dari kasur dan membuka pintu kamarku. 'ini orang rumah gaada yang mau bukain pintu apa?', aku membatin lagi. sambil mengumpulkan nyawa dan mengucek mataku aku berjalan menuju pintu utama rumahku.
/Ting_Tong/
"Iya sebentar", kataku lagi begitu nyawaku sudah lumayan terkumpul. Aku mengikat rambutku yang aku yakin sangat berantakan habis banbun tidur tadi.
"Pagi Kaila", sapa suara keibuan yang amat lembut menyapaku begitu aku membuka pintu, Tante Anne. Baiklah, aku terperangah kaget untuk sesaat.
"I-iya pagi tante", sapaku tergagap masih mencoba menyaring hal yang terjadi saat ini.
"Hai kai!", dan itu suara Jai yang teramat semangat dengan wajah yang sudah segar bugar sambil menggendong Sissy yang tertidur pulas di gendongannya.
Dari daun pintu aku bisa melihat om abbas yang sedang memanaskan mobilnya di rumah sebrang sana, mereka mau pergi? lantas untuk apa kesini pagi-pagi buta?
"eh? Hai Jai", suaraku tercekat, bingung. seriously, aku udah kayak orang gatau apa-apa dengan Tante Anne, Jai dan Sissy di depan rumah. 'bawa masuk lah kai!'
"Eh iya, masuk tante, Jai", kataku begitu sadar bahwa sedari tadimereka berada di lur rumahku. Dasar Kaila tidak sopan!
"mari duduk", kataku sopan. Dan kemudian Tante Anne dan Jai yang menggendong Sissy sudah duduk di kursi rjang tamu keluargaku.
"Mau minum apa tante? jai?", tanyaku sebagai tuan rumah yang baik.
"Gausah repot-repot Kai", cegah tante Anne sebelum aku beranjak ke dapur.
"Eh?", damn! pasti wajahku cengo banget deh!
"Tante ada mau bicara sama mama kamu, kira-kira udah bangun belum ya? semalem sih tante udah bilang urusannya", jelas tante Anne dan sesekali aku melirik ke Jai yang menaik turunkan alisnya di hadapanku yang aku balas dengan tatapan sinisku, dasar anak ga jelas.
"Kaila lihat dulu ya tante", kataku sambil tersenyum kemudian meninggalkan tamuku dan pergi ke kamar orangtuaku.
/Tok tok tok/
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unpredict Feeling
RomantikPernah kalian ngerasa jatuh di dua hati, ketika kalian udah punya seseorang yang sayang tulus ke kalian? Apa yang kalian rasain? Bersalah. semuanya terasa salah tanpa kusadari. Ketika sudah ada seseorang yang menyayangi kalian dengan tulus, tapi hat...