-Author's POV-
akhirnya UAS semester pertama udah selesai dan minggu minggu ini adalah waktunya guru bagi-bagiin ulangan dan adanya remedial, on the other side ada juga classmeeting yang biasanya diadain setiap akhir semester.
Jam sudah menunjukkan pukul 7 dan SMA Nusantara yang biasanya sudah dipadati para murid Nusantara saat ini terlihat sedikit lenggang daripada biasanya. Rasanya minggu di tengah bulan desember setalah UAS tidak menjadi begitu penting bagi sebagian kecil murid Nusantara yang ingin segera liburan, tapi tidak dengan Dylan yang pagi-pagi begini sudah menghabiskan waktu yang bisa ia buat berleha-leha di kelas tapi malah bermain basket dengan ketiga temannya, fandy, arsya dan jacob.
Disisi lain sebagian besar murid lebih memeilih menghabiskan waktunya untuk bersantai di kelas, mengobrol, mendengarkan musik dan sebagainya seperti yang dilakukan 2 sahabat akrab ini, kaila dan bianka.
"kepagian kayaknya gue dateng", kata anka pada teman disebelahnya yang sedang memperhatikan dylan bermain basket dari jendela kelas yang langsung menghadap ke lapangan basket Nusantara.
"hm? gapapa, enak di sekolah nyantai gini. daripada di rumah tidur mulu bikin gue pusing", jawab gadis remaja yang menggerai rambutnya
"enak tidur lah. kapan lagi lo tidur masa-masa SMA gini? susah kai", balas Anka. kaika menoleh pada Anka
"ntar aja. kan masih ada libur 2 minggu. gue puas puasin tidur ntar haha", kata Kaila kemudian tertawa kecil. mereka terdiam dalam fikiran masing-masing, kaila yang memperhatikan Dylan dan Anka secara tidak sadar tengah memperhatikam Jacob.
Dari jarak yang cukup jauh, kaila masih bisa melihat ketampanan dan karisma Dylan dan kelincahan dylan dalam bermain basket. secara, dia terpilih sebagai seorang kapten di tim basket Nusantara saat ini menggantikan kapten yang sekarang sudah menginjak kelas 12 dan akan mengalami masa masa ujian untuk masuk PTN/S.
Sedang Bianka, memperhatikan Jacob. orang yang beberapa waktu belakangan terus ada di sisinya dan menemaninya kapanpun. Anka tau Jacob menyukainya dan Jacob sudah mengatakan itu tapi Anka butuh waktu, dia butuh waktu untuk mencoba menyukai atau bahkan menyayangi Jacob, karena hatinya masih tertinggal pada first lovenya sendiri. Walaupun dia bertingkah seolah-olah dirinya menyukai Jacob ataupun act like dia jealous tiap Jacob dekat dengan perempuan lain, dia rasa itu hanya sekedar rasa suka, suka yang berlebihan. tak lebih dari itu.
Jacob, Dylan juga yang lain beristirahat. Anka dan Kaila tetap memperhatikan mereka dari balik jendela kelas sampai mata Anka menemukan seseorang yang sudah lama tak dilihatnya.
Andrew? Is that him?
Jantung Anka berdegup kencang melihat sosok berambut pirang itu tengah duduk diatas kursi roda dengan didorong oleh yang Anka tau itu ibu Andrew. 'lama tidak melihatnya tapi itu....andrew di kursi roda? tapi kenapa?' dirinya tersentak hebat kemudian berlalu keluar kelas menuju tempat dimana dia melihat andrew dengan ibu Andrew tengah berjlan melalui koridor.
Anka berlari keluarkelas tanpa memperdulikan Kaila yang berteriak melihatnya dan sesaat kemudian dia sudah berada dengan jarak dekat dibelakang Andrew dan ibunya.
Andrew menatap koridor sekolah dengan ekspresi datar, ketika dia menoleh ke samping, lapangan basket. tempat yang paling dia suka selama berda di Nusantara, kini tak da yang bisa dia lakukan disana dengan bola basket itu. tidak bisa lagi. Andrew tersenyum kecut mengingatnya. Penyakitnya sudah merenggut hal yang dia suka, tapi dia tak ingin menyalahkan Tuhan atas segalanya, mungkin penyakit yang diturunkan kepadanya ini ada hikmah di balik semuanya.
Ada Dylan disana, Fandy, Arsya, juga seseorang yang dikenalnya sebagai orang yang dekat dengan orang yang paling dia sayang di sekolah ini, Jacob. Lagi, Andrew tersenyum kecut melihat remaja laki-laki itu. Dia tau dia salah meninggalkan Bianka, tapi sekaligus itu adalah keputusan yang tepat. dia tidak ingin Anka disulitkan dengan keadaannya yang seperti ini, dia ingin Anka bahagia tapi tidak dengannya yang sakit. Jika jacob adalah laki-laki yang bisa membahagiakan Anka, dia akan merelakan Bianka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unpredict Feeling
RomancePernah kalian ngerasa jatuh di dua hati, ketika kalian udah punya seseorang yang sayang tulus ke kalian? Apa yang kalian rasain? Bersalah. semuanya terasa salah tanpa kusadari. Ketika sudah ada seseorang yang menyayangi kalian dengan tulus, tapi hat...