Bianka Ozora Perdana

76 0 0
                                    

-Bianka's POV-

"ANKAAAA!!", teriakkan orang yang sudah sangat ku kenal terngiang di telingaku ketika mataku masih terpejam dalam selimut. ini hari libur, oke? jadi aku mau menghabiskannya dengan tidur seharian.

"ANKA BANGUN EHHH!!", suara itu makin dekat dengan tellingaku. ergh, pagi-pagi udah ganggu aja! aku makin menutupi tubuhku dengan selimut.

"ANKA AYO AH BANGUN! KATANYA MAU SURVEI SEKOLAH!", dan sekarang si kail mengguncang-guncangkan tubuhku membuatku harus membuka selimut dan meninggalkan tidur yang amt sangat nyaman ini.

"doh apaan sih kai?! gue ngntuk nih!", protesku

"dih kita mau survei SMA! nyokap gue udah nungguin di luar, bokap lo juga tuh udah siap. tinggal lo doang tau", oceh sahabatku yang dari SMP ini dengan bawelnya

"haih gue lupa kalo kita mau survei SMA", kataku sambil menepok jidatku karena lupa

"huh pikun aja lo baru umur segini! udah sana mandi bebebk deh lu. kita tunggu di bawah! gece anka!", kata kaila lagi sambil pergi meninggalkanku sendiri di kamar super hijauku.

Aku beranjak menuju kamar mandi,mandi bebek seperti yang dikatakan kaila karena tidak enak sudah banyak yang menungguku dibawah. selesai mandi, aku membalut tubuhku dengan jeans biru donker dan tanktop yang kubalut dengan kemeja cream bercak hitam. ku ambil flatshoes lalu tas kecil hitamku dan siap buat survei SMA!

ternyata di ruang tamu sudah ada papa, tante jessi dan kaila yang menungguku. Sayang mama sudah ngga ada, ya mamaku sudah meninggal saat aku berada di bangku 3 sekolah dasar. saat itu mama sedang dalam perjalanan menjemputku ke sekolah dan kejadian tabrakan beruntun pun tak dapat terhindarkan.

aku anak tunggal. setelah hari itu kehidupanku berubah 180 derajat. tidak ada lagi mama yang selalu menyiapkan makan pagi, siang, malam untukku dan papa, tidak ada mama yang mendongengiku sebelum aku pergi tidur kala itu. semuanya berubah. papa yang tadinya hanya bekerja terus, sekarang lebih bisa membagi waktu untukku, itu salah satu hal yang menyenangkan untukku. papa yang mengambil seluruh tugas mama, dan sekarang aku hanya memilikinya seorang, aku sangat menyayangi papa. dan satu hal yang dia paling protektif terhadapku, masalah laki-laki.

maka dari itu aku kalau pacaran harus backstreet... ya mau gimana lagi. tapi sejauh ini aku memang belum pernah berpacaran.

"pagi pa! tante jess! kaila", sapaku dan langsung mengambil duduk di sebelah kaila dan mengambil roti juga selai kacang favoritku

"pagi sayang", sapa papa

"pagi bianka! kamu cantik sekali", kata tante jess

"aih, tante bisa aja huahaha", kataku tersipu malu haha

"pagi palelu peyang! udah jam 10 gini mah udah siang", cibir kaila yang disebelahku

"yeee waktu GMT itu kalau jam 10 ya masih pagi lah", balasku lalu memakan roti selai kacang milikku

"tapi matahari udah mau di atas kepala tau!"

"udah mau kan? belum tepat diatas kepala?"

"hush udah udah! malah ribut lagi! habiskan makanannya!", lerai papa akhirnya. siapapun kalau sudah debat sama kaila pasti akan panjang urusannya, apalagi aku. kalau kita sudah punya pendapat yang sangat amat bertolak belakang pasti debatnya akan panjang kalaunsaja tidak dilerai seperti tadi.

"ya pa", kataku  lalu menghabiskan sarapanku.

selesai sarapan kita semua langsung pergi dengan mobil tante jessica buat survei SMA karena aku sama Kaila baru aja lulus SMP dan niatnya akan masuk SMA Nusantara karena beberapa bulan lalu udah test blablabla . Maka dari itu, kita mau lihat-lihat SMAnya lagi dan liat juga tanggal test terakhirnya, yaitu test potensi akademik.

The Unpredict FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang