(8) Kucing dan Tikus

71 8 0
                                    


"Aku jatuh cinta kepada dirinya sungguh-sungguh cinta oh apa adanya tak pernah ku ragu namun tetap selalu menunggu sungguh aku jatuh cinta kepadanya"

"Bulan tolong katakan bintang bantu bisikan kepada dirinya kalau aku mau jadi kekasihnya"

Aliya terus bersenandung meluapkan perasaannya lewat lagu. Apalah daya seorang secret admirer yang hanya bisa memandang dari jauh dan mengungkapkan rasa lewat barisan lagu serta puisi.

"Lo nyanyi sampe tenggorokan lo kering juga nggak guna, Al" ucap Choco

"Pagi-pagi udah ngamen noh di lampu merah" tambah Afika yang baru saja tiba di sekolah.

"Eh ini seriusan Afika? Kayanya bel masuk masih tigapuluh menit lagi deh" Aliya menaruh tatapan menyelidik pada Afika yang telah duduk di hadapannya.

Afika menoyor kepala Aliya
"Lo pikir terus gue ini siapa?" tanya Afika

"Mungkin aja setan nyasar" ucap Aliya santai dan kembali dihadiahi jitakan oleh Afika. Aliya tak tinggal diam, ia pun mencubit kedua lengan Afika yang berisi.

"Uuuhh makin kenyal" ucap Aliya seraya mencubit lengan Afika

"AWW Sakit bego, Choco tolongin gue" Afika terus merajuk mengusap lengannya yang selalu menjadi korban KDRT Aliya.

Arisha yang baru saja tiba terperangah melihat tingkah kedua sahabatnya. Meskipun pemandangan seperti ini kerap sekali menyapa pandangannya. Pagi-pagi sudah di beri kejutan dari kucing dan tikus.

"Hei hei hei, masih pagi keleus berantemnya nanti aja kalau udah siang" ucap Arisha sambil meletakan tasnya di bangku sebelah Afika.

"Pagi, siang, sore, malam sama sajalah. Berantem ya tetep aja berantem" ucap Aliya.

"Ini tuh cara kita menunjukan rasa sayang satu sama lain, iya nggak Fik?" ucap Aliya lagi

"Nggak tuh, sayang? Sama lo? OGAAHH" Afika membuang wajahnya. Kenapa bukan dirinya sekalian yang di buang ke rawa-rawa, sebenarnya tanggung kalau cuma wajahnya.

"Aaaaa kok lo gitu siihh. Nih rasain" Aliya kembali mencubit lengan Afika, sehingga Afika terlonjak kaget.

"Sudah cukup cukup sudah cukup sampai disini saja" Arisha menggoyangkan badannya. Berniat menyelesaikan pertikaian antara kucing dan tikus. Alhasil pertikaian keduanya pun terhenti karena Aliya menyambung lagu Arisha.

" Sudah cukup cukup sudah
Cukup sampai disini saja
Daripada hati gelisa
Cintaku kau balas dengan dusta
Sudah cukup cukup sudah
Cukup sampai disini saja
Daripada batin tersiksa
Lebih baik ku pergi saja" Aliya mulai memukul-mukul meja sedikit berirama.

"AK3 DIGOYAAANNGG!" teriak Arisha dan kembali bergoyang bersama Aliya.

"Inikah caramu membalas cintaku
Kau nodai cinta yang ku beri
Inikah caramu membalas sayangku
Kau lukai sayangku untukmu" Suara Aliya membahana ke penjuru kelas.

"Teganya kau menari diatas tangisanku
Kau permainkanku sesuka hatimu" Kini gantian Arisha yang beraksi

"WAN TU TRI FOOO!" teriak Aliya sambil memukul meja. Keduanya pun kembali bernyayi secara bersamaan.

"Sudah cukup cukup sudah
Cukup sampai disini saja
Daripada hati gelisa
Cintaku kau balas dengan dusta
Sudah cukup cukup sudah
Cukup sampai disini saja
Daripada batin tersiksa
Lebih baik ku pergi saja
Telah berulangkali ku coba mengalah
Ternyata sabarku tak berarti untukmu Oooooooo"

"Yeeee prok prok prok selamat kalian berhasil membuat perutku melilit" ucap Afika seraya bertepuk tangan.

"Sini biar gue obatin" Aliya berniat hendak mencubit perut Afika. Sadar kode bahaya dari Aliya, Afika segera berpaling menghindari cubitan maut Aliya.

Teett Teett.....

Bel tanda dimulainya pelajaran pun berbunyi. Para siswa segera mempersiapkan diri untuk bergegas ke Laboratorium Akuntansi termasuk keempat princess aaachoy. Jam pelajaran pertama di sambut oleh pelajaran kesukaan Bu Gina yakni MYOB (Komputer Akuntansi).

"HOOII!! Siapa yang dapat jatah ambil kunci lab!" teriak Asna sang ketua kelas.

"Piket senin woy senin ayo siapa yang ambil!" ucap Vita setengah berteriak.

"Oyy! Piket senin buruan ambil, gue bawa buku jurnal kelas sama absen" ucap Reina.

Aliya dan Choco memilih menuju lab terlebih dahulu. Saat kaki Aliya mulai menyentuh lantai koridor, seseorang melewatinya. Menyebabkan Aliya berhenti sejenak menikamati pemandangan pagi yang menyejukan hati.

"Sempurna sekali ciptaanmu Ya Allah, semakin hari semakin tampan" batin Aliya saat Farel melewati depan kelasnya.

°°°

Waktu istirahat telah tiba. Beberapa siswa berlarian menuju kantin sekolah berniat mengisi perut yang mulai berorasi. Ada juga yang bergegas pergi ke kamar mandi membuang sesuatu yang sudah ditahan sejak tadi.

Keempat Princess Aaachoy duduk melingkar di meja Aliya dan Choco. Menikmati bekal masing-masing.

"Nggak di lab nggak di kelas hadap-hadapannya sama gajah terus" Aliya membuka bekalnya.

Afika yang duduk di depan Aliya merasa tersinggung. Dan gadis itu menyadari suatu hal, tadi sewaktu di laboratorium ia juga duduk berhadapan dengan Aliya.

"Maksud lo apa hem?" tanya Afika, tangannya mengetuk meja dengan sendok.

"Lo tersinggung? Sadar diri rupanya" ucap Aliya kemudian melahap bekalnya.

"Kalau gue gajah lo apa? Semut?"

"Iya kenapa emang? Masalah buat lo?"

"Eh sudah-sudah makan dulu berantemnya lanjut nanti" ucap Arisha. Aliya dan Afika pun diam memilih melanjutkan acara makan siang mereka.

Sepuluh menit telah berlalu bekal Aliya, Arisha, dan Choco sudah habis tak tersisa. Sedangkan Afika masih menikmati bekalnya yang belum habis.

"Dasar Miss lemot" Aliya melirik ke arah Afika.

"Biarin wleee" Afika menjulurkan lidahnya.

Saat Aliya sedang memasukan bekalnya ke dalam tas. Seseorang menarik lengannya.

"Daripada berantem ke kamar mandi yuk!" ajak Choco, dan dibalas anggukan setuju oleh Aliya.

"Al, lo mau kemana?" tanya Bella.

"KaEm" jawab Aliya

"Tunggu gue ikut" Bella bergegas menyusul Aliya dan Choco.

Princess aaachoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang