(18) Mukjizat ~A~

29 8 2
                                    

Ini adalah upaya menghibur setelah doi taken wkwkwk

*jangan lupa teka tanda bintang

HAPPY READING

°°°

       "Hey, gue disuruh ikut bimbel" ucap Aliya pada ketiga sahabatnya. Mereka sedang duduk di bangku depan kelas, sambil menunggu bel masuk. Itu sih tujuan Arisha, Afika, dan Choco, kalau Aliya duduk di depan kelas pagi-pagi sudah jelas menunggu siapa.

        "Ya udah ikut aja, Al. Siapa tahu disana ketemu cogan" ucap Choco.

        "Cogan mulu, makan tuh cogan" ucap Arisha, dan pada saat itu terlihat Farel sedang melangkah menaiki tangga.

       "Nah itu emang cogan" ucap Aliya

       "Howeeekk"

       Farel melangkah semakin dekat kearah mereka, Aliya hanya mampu menatap sesekali ke arah laki-laki itu.

      "Farel ditungguin Aliya nih" goda Choco, dan otomatis mendapat cubitan dari Aliya tepat dilengan kanannya.

       "Udah lama lho ini nunggunya" goda Arisha.

       Farel yang merasa menjadi korban, mengarahkan pandangannya kearah empat gadis yang sedang duduk dibangku itu. Sebuah senyuman tulus melengkung dari bibir ranum Farel, dan percayalah mata Farel menatap ke arah Aliya. Melihat senyuman Farel, Aliya hanya bisa menunduk, menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah.

       "Kalian ih, bikin gue malu" ucap Aliya setelah Farel masuk ke dalam kelasnya.

       "Eh lo mau bimbel dimana Al?" tanya Choco

       "Disuruh di GM sama nyokap, kalian mau bimbel dimana?" ucap Aliya

       "Gue kayanya mau bimbel di bintang, tapi besok kalau udah deket UN" ucap Arisha

        "Pulang aja udah sore, kalian masih mau bimbel?" tanya Choco

       "Tiap sabtu sih, besok habis ujian sekolah baru tiap hari" ucap Aliya

       "Gue masih bingung mau dimana" ucap Afika

       "Lo mau bimbel nggak cho?" tanya Afika kemudian

       "Males ah, pulang aja udah sore capek gue" ucap Choco.

       "Yaah, berarti nggak ada yang satu tempat sama gue dong?" keluh Aliya

       "Derita lo Al" ucap Afika

       "Lo bimbel di GM aja, Fik" ajak Aliya

       "Males ah, entar ngumpulnya sama anak berkaca mata tebal" ucap Afika

        "Tapi kan gue nggak" ucap Aliya

        "Ati-ati entar lo ketularan pake kaca mata tebal, Al" Choco menakut-nakuti Aliya

       "Isshh amit-amit"

°°°

      Aliya berdiri di depan gerbang sekolah menunggu kedatangan Ayahnya. Tuh kan kerjaan Aliya memang menunggu, apalagi untuk menunggu kehadiran doi, itu sudah jadi kodrat Aliya.

       Suara motor menderu dari arah parkiran menuju gerbang sekolah, Aliya menengok melihat siapa gerangan si pengendara motor siapa tahu dia bisa nebeng.

       Motor itu berhenti tepat di samping Aliya. Aliya sebenarnya tahu siapa pengendara motor itu tapi ia memilih seolah-olah tak tahu.

Princess aaachoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang